Kemenag Kaltim Mulai Buka Pelunasan Biaya Haji Tahap 2 Hingga Akhir Maret 2024

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap ke-2 kembali dibuka Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur.

Sebagai informasi, proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap 2 dibuka mulai tanggal 13 hingga 26 Maret 2024 mendatang.

Tahap pelunasan Bipih pertama dijelaskan Ketua Tim Penyelenggara Tugas dan Fungsi (Tusi) Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji, Kabul Budiono berdasarkan data yang tercatat baru sekitar 76 persen calon jemaah haji yang membayar lunas.

"Baru ada sekitar 2540 calon jemaah haji di Kaltim yang telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji pada tahap pertama lalu," kata Kabul, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Siapa Liana Saputri? Anak Haji Isam Punya Perusahaan Kelapa Sawit dan Harta Kekayaan Capai Rp 2 T

Baca juga: Kemenag Samarinda Harap Calon Jamaah Haji dan Umrah Pahami dan Khusyuk Beribadah

Untuk itu, pihaknya, dalam pelunasan tahap ke-2 ini difokuskan kepada para jemaah yang di tahap pertama lalu gagal melakukan pembayaran karena gagal sistem.

"Gagal sistem bisa karena faktor jaringan atau istitha'ah-nya belum keluar, sehingga terkendala untuk pelunasan tahap satu," sambungnya.

Menurut Kabul di tahun 2024 ini ada kebijakan pemerintah dalam menggabungkan jemaah lanjut usia (lansia), mahram, dan disabilitas.

Di mana dua tahun lalu (2022-2023) ditiadakan.

Tetapi memang tahun-tahun sebelumnya penggabungan mahram dan pendamping lansia sebetulnya sudah ada.

Alasannya, 2 tahun sebelumnya penggabungan mahram dan pendamping lansia ditiadakan karena kuota haji yang dikurangi bahkan mencapai 50 persen.

"Tetapi di tahun 2024 ini kembali diadakan, makanya pelunasannya dibuka pada tahap ke-2 di bulan Maret," ujarnya.

Kuota haji untuk Kalimantan Timur pada tahun 2024 ada sekitar 2738 calon jemaah, sehingga di tahap 2 ini pasti akan tercukupi.

Sehingga bagi calon jemaah cadangan dan pendamping lansia mereka akan melunasi dengan pernyataan bersedia melunasi dan siap tidak berangkat.

"Jadi mereka tidak menuntut ketika tidak berangkat," tukasnya.

Kabul juga menambahkan penjelasannya, bahwa maksudnya ketika jemaah haji dengan porsi normal ternyata memenuhi tentu cadangan tidak berangkat.