Sejarah
Sejarah 8 Maret: Hari Wanita Internasional, Inilah 8 Tokoh Perempuan dalam Perdamaian dan Keamanan
Sejarah 8 Maret mengingatkan kita pada peringatan Hari Wanita Internasional.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Sejarah 8 Maret mengingatkan kita pada peringatan Hari Wanita Internasional.
Tanggal 8 Maret 2024 akan jatuh pada hari Jumat. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Wanita Internasional.
Hari Wanita Internasional dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kesetaraan, menghilangkan diskriminasi, dan menjamin hak-hak kaum perempuan.
Hari Wanita Internasional memiliki akar sejarah yang kuat dalam perjuangan gerakan buruh pada awal abad ke-20.
Baca juga: Sejarah 7 Maret: Kecelakaan Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Adisutjipto, 21 Orang Tewas
Baca juga: Sejarah 6 Maret: Klub Real Madrid Asal Spanyol Didirikan Para Mahasiswa, Tepat 122 Tahun yang Lalu
Baca juga: Sejarah 5 Maret: Meninggalnya Hugo Chavez, Pemimpin Kudeta yang Menumbangkan Presiden Venezuela
Untuk mengetahui sejarah lengkapnya, simak ulasan berikut ini.

Sejarah Hari Wanita Internasional
Pada tahun 1908, serikat pekerja perempuan di Amerika Serikat menyelenggarakan demonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk hak pilih dan kondisi kerja yang lebih baik.
Pada tahun berikutnya, pada tanggal 28 Februari 1909, Partai Sosialis Amerika merayakan Hari Wanita Nasional pertama.
Pada tahun 1910, Konferensi Internasional Wanita di Kopenhagen, Denmark, yang dipimpin oleh Clara Zetkin, seorang aktivis sosialis dari Jerman, menyarankan agar hari khusus diadakan setiap tahun untuk memperingati perjuangan wanita dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Usulan ini diadopsi oleh peserta konferensi, yang kemudian menetapkan 8 Maret sebagai Hari Wanita Internasional.
Baca juga: Sejarah 24 Februari: Pertunangan Pangeran Charles dengan Lady Diana Spencer, 43 Tahun yang Lalu
Sejak itu, Hari Wanita Internasional telah menjadi momen penting untuk merayakan prestasi wanita, memperjuangkan kesetaraan gender, dan mengingatkan kita akan perjuangan yang masih harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan penuh antara perempuan dan laki-laki di seluruh dunia.
Hari Wanita Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya untuk merayakan pencapaian wanita dalam berbagai bidang serta untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
Ini adalah hari untuk mengingatkan kita tentang pentingnya memperjuangkan hak-hak perempuan dan menghapuskan diskriminasi gender di seluruh dunia.
Acara ini sering kali diisi dengan demonstrasi, seminar, dan acara sosial lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang dihadapi oleh perempuan di seluruh dunia.
Baca juga: Sejarah 23 Februari: Hari Internasional Memerangi Bullying, Berikut Cara Mencegahnya di Sekolah
Tema Hari Wanita Internasional 2024
Di tahun 2024 ini Hari Perempuan Internasional diperingati dengan tema Invest in Women: Accelerate Progress atau Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan.
Mengutip dari laman UN Women, hingga kini kesetaraan gender masih menjadi tantangan hak asasi manusia yang terbesar.
Padahal berinvestasi pada wanita merupakan sebuah keharusan dalam hak asasi manusia serta sebagai landasan untuk membangun masyarakat inklusif.
Kemajuan bagi wanita bermanfaat bagi kita semua.
Menjamin hak-hak wanita dan anak perempuan di seluruh aspek kehidupan adalah satu-satunya cara untuk menjamin perekonomian yang sejahtera dan adil, serta kehidupan yang sehat untuk generasi berikutnya.
Baca juga: Sejarah 26 Februari: Tim Berners Lee Perkenalkan Browser Web Pertama
8 Tokoh Perempuan dalam Perdamaian dan Keamanan
Ada banyak tokoh wanita yang telah berjuang untuk hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Malala Yousafzai
Aktivis pendidikan asal Pakistan yang memperjuangkan hak pendidikan untuk perempuan dan menjadi juara Nobel Perdamaian termuda.
2. Rosa Parks
Aktivis hak sipil Amerika yang dikenal karena menolak untuk menyerahkan tempat duduknya kepada seorang pria kulit putih di bus, memicu gerakan boikot bus di Montgomery, Alabama.
3. Emmeline Pankhurst
Seorang pemimpin gerakan sufrajet di Inggris yang memperjuangkan hak pilih untuk perempuan.
4. Frida Kahlo
Seorang seniman asal Meksiko yang melalui lukisan-lukisannya menggambarkan pengalaman perempuan dan masalah sosial.
5. Gloria Steinem
Seorang jurnalis dan aktivis feminis Amerika yang berperan penting dalam gerakan feminis modern di Amerika Serikat.
6. Wangari Maathai
Aktivis lingkungan asal Kenya yang mendirikan Gerakan Hijau, sebuah gerakan untuk konservasi lingkungan dan pemberdayaan perempuan.
7. Eleanor Roosevelt
Mantan Ibu Negara Amerika Serikat yang berperan dalam memperjuangkan hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan.
8. Angela Davis
Aktivis politik, akademisi, dan penulis Amerika yang terlibat dalam perjuangan hak-hak sipil dan hak-hak perempuan.
Ini hanya beberapa contoh dari banyaknya tokoh wanita yang telah berjuang untuk hak-hak perempuan dan kesetaraan gender di seluruh dunia.
Baca juga: Sejarah 27 Februari: Game Pokemon Memulai Debutnya di Nintendo Game Boy
Cara untuk Memperingati Hari Wanita Internasional
1. Menghargai perempuan yang ada di sekitar Anda
Gunakan kesempatan ini untuk menghargai dan menghormati perempuan di kehidupan Anda, seperti ibu, saudara perempuan, teman, atau rekan kerja.
Ucapkan terima kasih atas kontribusi mereka dan dukungan mereka dalam kehidupan Anda.
2. Berpartisipasi dalam kampanye online
Bergabung dengan kampanye online yang mendukung hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Anda bisa menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, mengunggah foto, atau menandai teman-teman Anda dalam pesan yang mendukung gerakan ini.
Selain itu, banyak komunitas dan organisasi mengadakan acara khusus seperti seminar, pameran seni, konser, atau pertemuan diskusi untuk merayakan dan memperingati perjuangan perempuan.
3. Mendukung organisasi yang memperjuangkan hak-hak perempuan
Salah satu cara terbaik untuk memperingati Hari Wanita Internasional adalah dengan mendukung organisasi yang bekerja untuk meningkatkan kondisi perempuan, seperti organisasi nirlaba yang fokus pada pendidikan perempuan, kesehatan reproduksi, atau pemberdayaan ekonomi perempuan. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.