Ramadhan 2024

Jemaah Aolia Gunung Kidul sudah Puasa, Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1445 H Digelar Besok

Jemaah Aolia di Gunung Kidul sudah mulai puasa. Pemerintah baru akan gelar sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik designed by inksyndromeartwork
SIDANG ISBAT - Ilustrasi. Pemerintah meminta umat Islam saling meghormati perbedaan awal puasa Ramadhan 2024. Jemaah Aolia di Gunung Kidul sudah mulai puasa, sementara Pemerintah baru akan gelar sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1445 H, besok Minggu (10/3/2204). 

Dan, kami mulai puasa pertama pada Kamis (7/32024). Jadi ini masalah keyakinan.

Soal pemerintah mau tanggal 12 (Maret 2024 jatuhnya 1 Ramadan), ya silahkan,"ucapnya.

Meski melaksanakan Salat Tarawih lebih awal dibandingkan dengan umat muslim pada umumnya, Mbah Benu mengatakan Jemaah Aolia tetap mengingatkan untuk saling menghormati.

"Ini kan sesuai keyakinan. Yang pasti kami di sini tetap saling menghormati,"ujarnya.

Diketahui, Jemaah Aolia selama ini memang sering berbeda waktu dalam pelaksanaan ibadah.

Seperti halnya perayaan Idul Fitri, Idul Adha ataupun Ramadan.

Mbah Benu mengklaim jemaahnya juga sudah tersebar di berbagai wilayah di Gunungkidul, bahkan seluruh nusantara yang jumlahnya mencapai ribuan.

Saling Menghormati

Sadar akan adanya perbedaan penentuan awal Ramadan, Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghormati

Selain itu dialog para pihak juga patut dikedepankan untuk bisa memahami dan saling berbagi informasi terkait argumentasi masing-masing dalam mengawali ibadah puasa.

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie mengatakan Kemenag menekankan sikap saling menghormati.

“Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadan 1445 H/2024 M. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan,” sebut Anna di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Dalam semangat saling menghormati itu, kata Anna, ruang dialog tetap harus dibuka. Sebab, ilmu pengetahuan sudah semakin maju dan berkembang, termasuk terkait astronomi.

Baca juga: 7 Doa yang Bisa Diamalkan untuk Menyambut Ramadhan, Lengkap dengan Latin dan Artinya

Penentuan awal bulan Hijriyah bisa didekati secara empiris melalui hisab dan atau rukyatul hilal, tidak semata berdasar keyakinan spiritual semata. Sehingga, argumentasinya juga ilmiah.

“Kemenag terus membuka ruang dialog dan diskusi terkait penentuan awal Ramadan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved