Berita Paser Terkini
Stabilisasi Pasokan dan Harga Bapok Jelang Ramadan, DKP Paser Gencarkan Gerakan Pangan Murah
Stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok jelang Ramadan, DKP Paser gencarkan Gerakan Pangan Murah.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Paser memberikan respons cepat soal kenaikan harga bahan pokok (bapok), terutama beras, menjelang Ramadan 1445 Hijriah.
Teratat ada sebanyak 3.000 ton pasokan beras yang akan disuplai ke Kabupaten Paser pada Mei mendatang.
Pasokan beras itu untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga akhir tahun 2024 ini.
Kepala DKP Paser, Taharuddin menyampaikan, pihaknya telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh kecamatan sejak Januari hingga Februari 2024 guna menstabilkan harga bapok.
"GPM sudah kami lakukan mulai dari 6 sampai 8 Maret lalu untuk menstabilkan harga di pasaran," terang Taharuddin, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: DKP Paser Adakan Gerakan Pangan Murah, Mulai Akhir Januari hingga Pertengahan Februari
Selain beras, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa kebutuhan lainnya seperti telur, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih.
"Alhamdulilah, kami berharap kegiatan GPM ini berdampak pada perubahan harga pedagang yang ada di pasar-pasar," sambungnya.
Taharuddin berharap para pedagang dapat menyesuaikan harga, terlebih akan memasuki bulan Ramadan utamanya saat Lebaran nanti.
Para pedagang diinbau tidak menaikkan harga yang tidak wajar.
"Semoga pedagang tidak menjual bahan pokok dengan harga yang tidak wajar ke masyarakat saat Idul Fitri nanti," ungkapnya.
Baca juga: DKP Paser Gencarkan Gerakan Pangan Murah untuk Tekan Inflasi dan Jaga Stabilitas Harga Pangan
Ditambahkannya, GPM dimaksudkan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan sekaligus menjadi penyeimbang harga beras bekerja sama dengan Kancapem Bulog Tanah Grogot.
Untuk harga beras 5 kilogram (kg) merk SPHP dijual Rp52 ribu, sementara beras premium Rp80 ribu 5 kg, telur ayam ras Rp58-60 ribu per rak, serta bawang merah dan putih.
"Kalau beras sudah 40 ton terjual selama GPM berlangsung, sementara harga bawang semuanya di jual lebih murah dari harga pasar, ketersediaan beras kita cukup hingga akhir April tahun ini," pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.