Liga Italia
Akuisisi RedBird tak Beres, AC Milan Terancam Ditendang dari UEFA dan Pengurangan Poin di Serie A
AC Milan terancam mendapatkan banyak sanksi atas lima pasal yang diduga dilanggar oleh Rossoneri.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - AC Milan terancam mendapatkan banyak sanksi atas lima pasal yang diduga dilanggar oleh Rossoneri.
Pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan AC Milan diduga terjadi ketika Elliott Management menjual saham Rossoneri ke RedBird.
Saat ini investigasi oleh pihak terkait tengah dilakukan, dan AC Milan bersiap untuk menerima sanksi baik ringan hingga berat.
Sebelumnya, kantor AC Milan telah digerebek oleh polisi keuangan Italia, Selasa (12/3/2024), hal ini membuat geger publik Italia.
Baca juga: Kabar Buruk AC Milan, Bisa Disanksi Pengurangan Poin Seperti Juve, Furlani dan Gazidis Diintrogasi
Baca juga: Prediksi Skor Slavia Praha vs AC Milan di Liga Europa, Cek H2H, Starting XI dan Link TV Online
Baca juga: Link Live Streaming Liga Europa Slavia Praha vs AC Milan, Simak H2H, Starting XI dan Prediksi Skor
Sebelum kasus ini terkuak, AC Milan dikenal sebagai klub yang taat terhadap aturan, baik pajak, keuangan, maupun administrasi.
Kini, AC Milan berpotensi senasib dengan Juventus, bukan tidak mungkin klub rival Inter Milan ini terdegradasi ke Serie B.
Dalam penyelidikannya, otoritas menemukan adanya kemungkinan pemalsuan dokumen atau pengaburan fakta soal pengambilalihan klub raksasa Liga Italia tersebut.

Ada dugaan AC Milan masih dikuasai Elliott Management, entitas yang menjual kepemilikan mereka kepada sesama firma keuangan asal Amerika Serikat, RedBird Capital Partners.
Baca juga: Prediksi Skor dan Starting XI Slavia Praha vs AC Milan Liga Europa, Rafael Leao dkk Melawan Mitos
Pada musim panas 2022, Redbird mengakuisisi saham mayoritas AC Milan sebesar 1,2 miliar euro dari Elliott.
Gerry Cardinale dkk menguasai 99,93 persen kepemilikan, sedangkan sisa 0,07 persen terbagi untuk beberapa pemilik saham minor.
Namun, Kejaksaan menduga Elliott masih memiliki kendali penuh atas kebijakan klub.
Akibatnya, muncul kecurigaan proses akuisisi mereka dua tahun lalu adalah transaksi ilegal karena dipalsukan kepada FIGC.
Baca juga: AC Milan Semakin Dekat Boyong Arda Guler, Real Madrid Terbuka untuk Opsi Peminjaman
Polisi menyita dokumen-dokumen dan peralatan komputer dari kantor AC Milan dan menginvestigasi dua individu yang dicurigai terkait langsung dalam kasus ini.
Mereka ialah mantan CEO Rossoneri, Ivan Gazidis, dan CEO sekarang, Giorgio Furlani.
Keduanya diduga menghalangi proses penyelidikan ini dengan dakwaan sementara 'menghalangi pelaksanaan fungsi publik dari otoritas pengawas.'
Kasus ini berpotensi membawa AC Milan ke jenjang pemberian sanksi ringan sampai berat.
Baca juga: Semesta Mendukung AC Milan, Arda Guler Datang dengan Sendirinya
Dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport, jika terbukti benar, tindakan AC Milan bisa bertentangan dengan tiga pasal sekaligus dalam Undang-Undang Peradilan Olahraga (Sports Justice Code).
Aturan yang mungkin dilanggar mencakup pasal soal penerbitan lisensi kepemilikan klub, penyampaian informasi, hingga loyalitas dan kejujuran dalam berkompetisi.
Sanksi yang berpotensi dijatuhkan FIGC dapat berupa denda sampai pengurangan angka di klasemen Liga Italia.
Hukuman pemotongan angka juga dialami Juventus tahun lalu ketika divonis melakukan pelanggaran laporan keuangan.
Baca juga: Terjawab Sudah Teka-Teki Kursi Pelatih Rossoneri, Conte Kedapatan Nonton Laga AC Milan vs Empoli
Bianconeri kehilangan 15 poin di klasemen 2022-2023, sebelum direvisi menjadi 10 setelah melakukan banding, serta dilarang tampil di kompetisi antarklub Eropa.
Sanksi yang disebut terakhir bisa juga dijatuhkan buat AC Milan oleh UEFA.
Hal ini lantaran adanya potensi pelanggaran soal kepemilikan dobel Elliott terhadap Milan dan klub Prancis, Lille.
Kondisi adanya dua klub atau lebih yang dimiliki perusahaan/entitas yang sama dikhawatirkan bakal mencederai integritas kompetisi.
Baca juga: Link Live Streaming Liga Europa Slavia Praha vs AC Milan, Simak H2H, Starting XI dan Prediksi Skor
Sanksi tersebut berkaitan dengan dua pasal tambahan yang mungkin dilanggar Rossoneri dalam regulasi UEFA.
Pasal pertama soal kepemilikan klub mungkin sangat kecil mendatangkan risiko karena AC Milan dan Lille tidak berkompetisi dalam ajang yang sama di level Eropa.
Akan tetapi, sanksi berat bisa tetap mereka dapatkan tergantung isi laporan FIGC mengenai pasal kedua soal transparansi dalam prosedur kompetisi UEFA.
"Kalau AC Milan terbukti berbohong, menyembunyikan kepemilikan tidak sesuai dengan laporan yang mereka nyatakan, klub bisa dihukum dengan pencoretan dari kompetisi UEFA, sanksi finansial, atau kesepakatan dengan UEFA," ujar Angelo Cascella, pengacara dan pakar hukum olahraga yang juga mantan anggota Pengadilan Arbitrase Olahraga Eropa.
Baca juga: Padunya Kemitraan Double Pivot AC Milan, Duet Bennacer-Reijnders Hasilkan 200 Sentuhan
Maksud kesepakatan sanksi dengan UEFA bisa berupa pelarangan merekrut pemain di bursa (embargo transfer) atau pembatasan pengeluaran klub.
"Semua aspek ini memberi kesan bahwa penjualan saham Milan mungkin fiktif, dipalsukan," lanjut Cascella, dikutip BolaSport.com dari Bein Sports.
"Bagaimanapun, ini hanya tahap awal. Semuanya masih harus dilihat, diverifikasi," katanya.
Kalau ditotal dari semua potensi pelanggaran di atas, artinya AC Milan berpotensi mencederai lima pasal sekaligus.
Baca juga: Terjawab Sudah Teka-Teki Kursi Pelatih Rossoneri, Conte Kedapatan Nonton Laga AC Milan vs Empoli
Pihak Elliott dan RedBird sudah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai isu kepemilikan ilegal tersebut.
Mereka kompak mengonfirmasi bahwa segala tudingan itu tidak benar.
"AC Milan telah dijual kepada RedBird pada 31 Agustus 2022. Sejak tanggal itu, Elliott tak memiliki kepentingan atau kendali apa pun atas AC Milan," bunyi pernyataan Elliott Management, Selasa (12/3/2024).
RedBird menyusul memberikan keterangan sehari kemudian.
Baca juga: Semesta Mendukung AC Milan, Arda Guler Datang dengan Sendirinya
"Ide bahwa RedBird tidak mengontrol AC Milan sepenuhnya salah dan bertentangan dengan semua bukti serta fakta," begitu keterangan resmi mereka.
"Tak ada diskusi yang sedang berjalan saat ini dengan investor mana pun yang dapat mengambil kendali atas klub."
"RedBird adalah pemilik yang mengendalikan AC Milan dan akan tetap demikian," lanjutnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.