Berita Samarinda Terkini

Isi Tuntutan Pihak Keluarga yang Geruduk Apotek di Samarinda, Minta Rekaman CCTV Dibuka

Penemuan jasad di salah satu apotek di Samarinda masih meninggalkan misteri, simak alasan pihak geruduk apotek untuk minta rekaman CCTV.

Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Puluhan warga Toraja menggeruduk sebuah apotek yang ada di Jalan Pangeran Hidayatullah Samarinda, Jumat (15/3/2024).TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO - Penemuan jasad di salah satu apotek di Samarinda masih meninggalkan misteri, simak alasan pihak keluarga geruduk apotek untuk minta rekaman CCTV.

Betapa tidak, dengan rasa duka dan kejanggalan puluhan keluarga almarhumah Bertha Mimi (56) menggeruduk salah satu apotek yang berada di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda, Jumat (15/3/2024).

Para massa aksi mengenakan seragam serba hitam yang melambangkan kedukaan mendalam itu para simpatisan itu datang dan melakukan orasi sejak pukul 15.00 Wita.

Sebelumnya diketahui gudang apotek tersebut menjadi lokasi penemuan jasad Bertha Mimi, yang telah membusuk pada Minggu (18/2/2024) lalu.

Baca juga: Terjawab Identitas Jasad Perempuan yang Membusuk di Apotek Samarinda, Keluarga Sampai Demo Polisi

Baca juga: Warga Geruduk Apotek TKP Penemuan Jasad Guru di Samarinda, Berikut Tuntutan Mereka

Baca juga: Keluarga Guru yang Tewas Membusuk Datangi Apotek di Samarinda, Minta Rekaman CCTV Diserahkan

Kedatangan keluarga kali ini adalah untuk meminta pihak apotek memberikan keterangan pasti dan menunjukan rekaman CCTV yang merekam detik-detik almarhum masuk ke dalam sarana kesehatan masyarakat tersebut.

"Tadi ada pihak apotek keluar. Mereka bilang sudah menyerahkan semua ke kepolisian. Benar-benar tidak ada jawaban yang kami dapat," kata Iwan, salah satu perwakilan keluarga.

Kejanggalan itu dirasakan sebab almarhum dikatakan masuk ke dalam apotek pada 2 Januari 2024.

Kemudian saat ditemukan pada Minggu, 18 Februari polisi mengatakan korban sudah meninggal dunia selama 4 hari sebelum ditemukan.

"Artinya ada jedah 14 hari almarhum di dalam gudang sebelum meninggal. Masa sih pihak apotek tidak tahu ada orang di dalam gudang selama itu? Kenapa sih kejanggalan itu tidak dijawab secara gamblang?" sahut Marta, perwakilan keluaga lainnya.

Pihak keluarga semakin mendesak sebab mereka merasa janggal dengan jawaban kepolisian yang mengatakan pihak apotek telah menghapus rekaman CCTV saat almarhum masuk.

"Apakah sengaja dihapus atau bagaimana? Kami cuma mau jawaban pasti," tegasnya.

Puluhan warga menggeruduk sebuah apotek yang ada di Jalan Pangeran Hidayatullah Samarinda, Jumat (15/3/2024).
Puluhan warga menggeruduk sebuah apotek yang ada di Jalan Pangeran Hidayatullah Samarinda, Jumat (15/3/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Sebagaimana diketahui hasil autopsi dari jasad perempuan yang pernah menjadi seorang guru itu telah keluar pada Rabu (6/3/2024) lalu.

Dari hasil autopsi mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan alasan almarhum meninggal adalah mati lemas.

Meski begitu pihak keluarga masih merasa janggal dengan segala fakta-fakta yang mereka temukan.

Oleh sebab itu mereka masih menunggu kepastian dari pihak Polsek Samarinda Kota terkait kapan gelar perkara terkait kasus tersebut akan dilaksanakan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved