Tribun Kaltim Hari Ini

Api Muncul saat Azan Subuh, Korban Kebakaran Klandasan Balikpapan Berharap Uang Tunai dan Material

Musliatin baru saja mengakhiri santap sahur bersama keluarga. Dia bersama anaknya lantas bersiap untuk menunaikan solat subuh, Senin (18/3/2024).

Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini edisi Selasa 19 Maret 2024. Membahas kebakaran yang terjadi di Klandasan Ulu Balikpapan dan menyebabkan 45 rumah habis terbakar. 

Pemadaman terus berlangsung. Memasuki pukul 07.30 Wita, api lambat laun berhasil dikuasai, menyisakan kepulan asap putih dan pemandangan kerangka rumah yang hangus.

Sementara di tepi pantai, barang-barang pribadi tampak berjejer menghadap pantai. Tak hanya tas berisi pakaian, perangkat elektronik seperti kulkas, televisi, dan semacamnya ikut mendarat di atas tepi pantai.  "Saya nggak bawa apa-apa," ujarnya sesenggukan diikuti anaknya yang ikut menangis, menatap kosong ke bekas rumahnya yang habis dilahap api.

Akibat dari kejadian ini, banyak warga yang harus kehilangan tempat tinggal. Berdasarkan pendataan terbaru, api melahap 40 rumah, menyebabkan 92 KK dan 257 jiwa tak lagi memiliki rumah.

Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.  Dalam mengatasi si jago merah, lanjut Usman, pihaknya mengerahkan sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Balikpapan, dibantu 1 unit dari Polda Kaltim, dan 3 unit PMK Pertamina Balikpapan.

Api baru bisa dikendalikan hampir 3 jam. Dari semula langit masih gelap, hingga terang. Menurut Usman, pemadaman sempat terkendala masalah suplai air. Ditambah titik api yang berlokasi di pemukiman padat penduduk, pihaknya harus berjibaku mencari celah agar bisa menyemprotkan air tepat sasaran.

Sementara itu, Camat Balikpapan Kota, Rosin Suparlan, menjelaskan, posko kebencanaan kebakaran telah didirikan untuk membantu para korban. Petugas juga melakukan pendataan korban untuk mendapatkan bantuan.

Menurut sumber TribunKaltim.co, Api diduga berasal dari rumah warga bernama Solekhan (55) yang tengah bepergian ke Jawa. Sementara sedang ditempati oleh warga lain.

Rosin menyebutkan, penyebab kebakaran masih diselidiki. Namun dia mengira, insiden tersebut bermula dari korsleting listrik. "Masih diinvestigasi," ucap Rosin. 

Lebih lanjut, pihaknya bersama Pemkot Balikpapan membangun posko darurat bagi korban terdampak. Setelahnya, dia akan berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai bantuan.

Berharap Uang Tunai dan Material Bangunan

Ratusan warga korban kebakaran mengungsi ke posko penampungan sementara yang disediakan Dinas Sosial Kota Balikpapan. Mereka berharap bantuan uang tunai atau bantuan material bangunan dari pihak terkait.

Pasalnya, kebakaran hebat yang terjadi pada Senin subuh  mengakibatkan tempat tinggal mereka ludes. Selain itu, harta benda dan barang-barang berharga lainnya milik mereka juga tak satupun terselamatkan.

Jalan satu-satunya saat ini hanyalah berharap adanya bantuan dari pemerintah dan pihak-pihak lainnya.

"Kami berharap pemerintah bisa membantu kami untuk membangun kembali rumah kami. Syukur-syukur kami diberi bantuan uang tunai atau material bangunan saja supaya kami bisa membangun kembali rumah kami yang telah rata dengan tanah itu," harap Musriati, salah satu korban kebakaran saat ditemui  di lokasi penampungan sementara.

Sementara itu, korban lainnya Wati Budi juga berharap bila ada bantuan yang diberikan agar mendahulukan kebutuhan yang bersifat mendesak, pasalnya korban kebakaran tidak hanya orang tua tetapi juga anak-anak yang masih berstatus belajar.

"Kalaupun ada bantuan dari orang baik, kami harap bantuan yang diberikan itu hanya bersifat benar-benar dibutuhkan saja. Contohnya pakaian, selimut dan perlengkapan anak-anak, karena anak-anak ini masih ada yang sekolah SD. Seragam mereka nggak ada," harap Budi Wati.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved