Liga Italia
Performa 7 Pemain AC Milan di Laga Internasional, Reijnders Panen Pujian, Pulisic Bawa AS Juara
Pemain-pemain AC Milan turut mewarnai laga internasional bersama tim nasional (Timnas).
TRIBUNKALTIM.CO - Pemain-pemain AC Milan turut mewarnai laga internasional bersama tim nasional (Timnas).
Setidaknya ada tujuh pemain AC Milan yang ikut serta dalam pertandingan internasional bersama negaranya masing-masing.
Ketujuh pemain AC Milan tersebut, di antaranya, Ismael Bennacer, Simon Kjaer, Tijjani Reijnders, Rafael Leao, Christian Pulisic, Yunus Musah dan Olivier Giroud.
Ketujuh pemain Rossoneri itu memberikan kontribusi terhadap negaranya masing-masing pada jeda internasional.
Baca juga: 3 Pemain Pinjaman AC Milan Berpotensi Hasilkan Cuan, Modal Rossoneri Datangkan Pemain Bintang
Baca juga: Incar eks Kiper Inter Milan, AC Milan Tak Ragu Jual Mike Maignan, Enggan Kasus Donnarumma Terulang
Lantas bagai performa ketujuh pemain AC Milan tersebut?
Seperti yang ditulis oleh La Gazzetta dello Sport, jeda internasional sering membuat para pemain pulang dengan kondisi yang sehat atau kembali dengan kondisi cedera.
Ismael Bennacer dan Simon Kjaer keduanya terlihat baik-baik saja, walaupun sempat alami gangguan.
Namun, di lain waktu mereka kembali dengan perasaan senang dan mental yang kuat.
Baca juga: Matteo Gabbia From Zero to Hero, Pahlawan AC Milan yang Sesungguhnya
Kasus yang paling ikonik dalam beberapa hari terakhir adalah yang dialami Tijjani Reijnders.
Pemain berdarah Indonesia itu menikmati musim yang luar biasa bersama Rossoneri.
Ia dipanggil oleh Ronald Koeman untuk menjalani dua laga uji coba persahabatan Belanda melawan Skotlandia dan Jerman.
Dan, saat menghadapi Skotlandia, ia mencetak gol internasional pertamanya.
Baca juga: Bukan Rafael Leao, Inilah Pemain AC Milan yang Paling Mengesankan di 2023/24, From Zero to Hero
Penyelesaian akhir yang indah juga.
Sebuah tendangan kaki kanan yang tajam ke bawah mistar gawang dari jarak jauh, yang dari segi persiapan dan metode, mengingatkan kita pada golnya ke gawang Slavia Praha.
Di atas segalanya, kata-kata yang diucapkan setelah pertandingan sangat mengejutkan.
Kata-kata dari Reijnders dan terlebih lagi kata-kata dari Koeman.
Baca juga: Geoffrey Moncada Menuju Jerman, Jemput Bek Wolfsburg Berusia 23 Tahun ke AC Milan
"Ia bermain dengan sangat mudah, ia memiliki kaki yang ringan, seperti yang kami katakan."
"Dia telah menjadi pemain hebat dalam waktu yang sangat singkat, dia tidak bisa ditinggalkan dari tim nasional."
Itu adalah kualitas pujian pada level yang jarang terjadi.
Tijjani kemudian menambahkan, "Saya langsung merasa sangat nyaman dengan tim Belanda. Di sini saya memiliki peran yang sama seperti di Milan, jadi saya bisa mengintegrasikan permainan saya dengan baik ke dalam tim nasional."
Baca juga: 2 Faktor yang Membuat Benjamin Sesko Lebih Memilih AC Milan Ketimbang Hijrah ke Spanyol
Pemain lain yang menjadi protagonis dalam laga internasional terakhir menjelang Piala Eropa adalah Rafael Leao.
Ia mencetak gol ke gawang Swedia dengan sebuah gol yang luar biasa, sebuah tendangan kaki kanan yang sangat kuat dan presisi.
Ini merupakan sebuah perkembangan yang nyata bagi seorang pemain yang, secara umum, masih harus memperbaiki tembakannya.
Tahun ini Rafa menemukan dirinya berada di zona nyaman di panggung Eropa dan dalam hal apa pun, apa yang harus ia tunjukkan kepada Roberto Martinez, ia tunjukkan.
Baca juga: Murah dan Berbahaya, Mimpi Buruk Cristiano Ronaldo Menuju AC Milan, Pewaris Nomor 9 Giroud
Ia menunjukkannya sampai-sampai pelatih asal Portugal tersebut membebaskannya untuk pulang ke rumah - atau lebih tepatnya ke Milanello - setelah pertandingan melawan Swedia, bersama dengan rekan-rekan setimnya yang lain, karena ia telah mengetahui siapa yang dapat ia andalkan dan kini ingin melihat yang lain.
Beberapa pemain akan kembali, yakni Christian Pulisic.
Ia bermain selama 120 menit saat melawan Jamaika karena pelatih Gregg Berhalter tidak mengistirahatkannya sedetik pun.
Namun, harus diingat bahwa ini merupakan semifinal Concacaf Nations League dan sebuah gelar dipertaruhkan.
Baca juga: Geoffrey Moncada Menuju Jerman, Jemput Bek Wolfsburg Berusia 23 Tahun ke AC Milan
Captain America tidak mencetak gol.
Namun, ia menjadi kreator terciptanya gol bunuh diri yang dilakukan pemain Jamaika.
Membawa Amerika Serikat ke babak perpanjangan waktu dan melaju ke babak final melawan Meksiko.
Dan, Amerika Serikat akhirnya mampu meraih gelar juara usai mengalahkan Meksiko di laga final.
Yunus Musah hanya bermain selama 63 menit, namun ia juga telah menjadi pemain penting di lini tengah Amerika Serikat.
Baca juga: 3 Pemain Pinjaman AC Milan Berpotensi Hasilkan Cuan, Modal Rossoneri Datangkan Pemain Bintang
Kemudian, sebuah catatan mengenai Olivier Giroud juga.
Di awal babak kedua Prancis vs Jerman, para penggemar di Lyon mulai memanggil Monsieur Olivier sebagai penyelamat negara setelah melihat perjuangan Marcus Thuram.
Giroud bahkan nyaris mencetak gol di menit-menit akhir, mengingatkan semua orang, seperti yang selalu ia lakukan di AC Milan, bahwa hingga saat ini ia menjadi yang terbaik di lini serang Prancis. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.