Ramadhan 2024

Berikut Keutamaan Ziarah di Bulan Ramadhan dari Komisi Dakwah MUI Kaltim

Bulan Ramadhan penuh ampunan, disi dengan kegiatan ibadah, membaca Al Quran, salat tarawih, dan kegiatan ibadah yang umumnya membedakan dengan bulan

Penulis: Nevrianto | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Kegiatan ziarah dan berdoa di pusara keluarga, dilakukan umat muslim di Pemakaman Raudatul Jannah, Jalan Serayu Kelurahan Tanah Merah Samarinda Utara, Senin (11/3/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bulan Ramadhan penuh ampunan, disi dengan kegiatan ibadah, membaca Al Quran, salat tarawih, dan kegiatan ibadah yang umumnya membedakan dengan bulan lain.

Di antara ibadah tersebut ada kegiatan rutin ziarah yang dilakukan mengunjungi makam keluarga tercinta yang telah mendahului.

Warga jalan Sambutan, Denis bersama suami dan anak-anaknya mengunjungi pemakaman Raudathul Jannah di Jalan Serayu Kelurahan Tanah Merah Poros Samarinda-Bontang.

Baca juga: Hukum Ziarah Kubur Menurut Al-Quran dan Urutan Bacaan Doa Lengkap

Tentunya untuk mendoakan serta memgirim doa di bulan Ramadhan maupun setiap sebulan sekali diluar bulan Ramadan. "Semoga semua diberikan kesehatan, bapak tenang di alamnya diampuni segala dosa," harap Denis.

Ustad Syarwani dari Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur, Selasa (26 /3/2024) mengutarakan keutamaan ziarah kubur pada bulan Ramadhan juga saat hari raya Hari Raya Idul Fitri di bulan Syawal.

Bulan suci Ramadhan dijadikan momentum oleh sebagian masyarakat untuk mengunjungi dan berziarah ke kubur orang tua dan guru-guru mereka.

Hal ini karena umat Islam berkeyakinan, saling mengunjungi tidak membedakan status hidup atau berpindah ke alam barzakh, dalam bahasa Al Qur’an orang-orang sholeh yang meninggal hidup tentram di sisi Tuhannya dengan rezeki yang melimpah (QS: al Imran, 169).

Tradisi ini merupakan kebiasaan yang baik dan memiliki beberapa keutamaan, seperti ziarah kubur mengingatkan kepada kematian, hal ini ditegaskan langsung oleh Rasulullah dalam hadist riwayat Ahmad,

Baca juga: Urutan Tahlil Ziarah Kubur Orang Tua, Panduan dan Bacaan Doa Lengkap

“Sesungguhnya aku pernah melarang kalian berziarah ke kubur, ketahuilah sekarang aku anjurkan kalian berziarah, karena tindakan tersebut mengingatkan kepada akhirat”.

Momentum untuk mendoakan pihak yang diziarahi. Hadist bahwa berziarah kubur mengingatkan kepada akhirat, dapat kita temukan relevansinya dalam hadist lain yang diucapkan sebagai doa oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam ketika mengunjungi pekuburan Baqi’ dalam riwayat Muslim,

“Salam sejahtera untukmu semua wahai penduduk rumah peristirahatan orang-orang muslim lagi mukmin, sesungguhnya kami dengan kehendak Allah pasti akan menyusul kalian, kemudian kami memohon keselamatan (‘afiyah) untuk kami dan kalian.

Mengurangi kesedihan dan kerinduan kepada pihak yang ditinggal. Riwayat di atas menegaskan bagaimana ziarah kubur mengingatkan bahwa cepat atau lambat kita akan menyusul mereka.

Maka perpisahan dengan kedua orang tua, saudara, guru dan lainnya jika direnungi secara mendalam, merupakan perpisahan sementara untuk beberapa puluh tahun saja. Setelah itu, kita akan berkumpul kembali jika berasal dari kualitas ibadah yang sama.

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Nenek dan Adab Saat Ke Makam Orang Tua

Memberikan berkah keselamatan jika penghuni kubur merupakan muslim yang diazab. Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dua penghuni kubur yang dilewati makamnya olen Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda bahwa keduanya diazab karena perkara yang dianggap remeh, yaitu gemar mengadu domba (namimah) dan tidak berhati-hati dalam perkara najis.

Maka Nabi meletakkan pelepah kurma yang masih segar di atas makamnya kemudian menjelaskan “sesungghunya tumbuhan ini akan senantiasa mendoakan untuk diringankan azabnya selama masih segar”.

Dalam kisah lain yang disebutkan di minhatul ilah, sahabat Abu Bakar al Shiddiq pernah melewati suatu makam, kemudian beberapa helai janggut beliau jatuh di atas makam tersebut, kemudian Allah ta’laa ringankan azab yang dihadapi penghuni makam tersebut karena sebab hal tersebut.

Itulah diantara hikmah dan keutamaan dari berziarah kepada saudara seiman ke makamnya, baik di bulan Ramadhan maupun bulan lainnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved