Berita Samarinda Terkini

TPPS Samarinda yang Dipimpin Rusmadi Berkunjung ke Surabaya, Belajar Menurunkan Angka Stunting

Kunjungan TPPS Samarinda tersebut disambut Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Fauzie Mustaqiem Yos.

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
HO
Tim Percepatan Penurunan Stunting Pemkot Samarinda yang dipimpin Wakil Walikota Rusmadi berkunjung ke Surabaya, Selasa (26/3/2024) lalu. 

23 persen bayi lahir sudah stunting, maka intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir—bahkan sejak perempuan masih di usia remaja.

Gap dalam permasalahan stunting di Indonesia

8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri tidak mengkonsumsi tablet tambah darah dan berisiko anemia

2,8 juta dari 4,9 juta Ibu hamil tidak periksa kehamilan minimal 6x

Hanya 46.000 dari 300.000 Posyandu aktif beroperasi

6,5 juta dari 22 juta balita tidak dipantau pertumbuhan dan perkembangannya

1.5 juta relawan kader belum memiliki standardisasi kemampuan

Perbedaan antara balita normal dan stunting terlihat dari sisi tinggi badan. Balita stunting terlihat lebih pendek dari balita seusianya. Namun, perbedaan yang tidak terlihat antara keduanya adalah otak anak stunting tidak terbentuk dengan baik dan dapat berdampak panjang.

Pemerintah telah berusaha melalui Gerakan Cegah Stunting dengan 5 kegiatan

Gerakan #AksiBergizi : Membentuk kebiasan olahraga, sarapan dan konsumsi tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja di sekolah

Gerakan #BumilSehat : Meningkatkan pemeriksaan dan pengetahuan Bumil untuk meningkatkan kesehatan bumil

Gerakan #PosyanduAktif : Meningkatkan cakupan tumbuh kembang balita di Posyandu untuk deteksi dini dalam mencegah balita gizi kurang dan stunting

Gerakan #JamboreKader : Meningkatkan kapabilitas kader dalam memberikan pelayanan

Gerakan #CegahStuntingituPenting : Mengedukasi masyarakat tentang stunting dan pencegahannya melalui pesan ABCDE

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved