Pilpres 2024

Debat Timnas AMIN dan KPU di Sidang Sengketa Pilpres, Persoalkan Akurasi Sirekap dan Jaga Pemilu

Perdebatan panas terjadi di sidang sengketa pemilihan umum presiden (pilpres) 2024 yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konsitusi (MK), Rabu (3/4/2024)

Editor: Heriani AM
YouTube Mahkamah Konstitusi RI
SIDANG SENGKETA PILPRES - Anggota Tim Hukum AMIN, Bambang Widjojanto. Perdebatan panas terjadi di sidang sengketa pemilihan umum presiden (pilpres) 2024 yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konsitusi (MK), Rabu (3/4/2024). 

"Kemudian kalau data sudah lebih 50 persen tidak akan ada banyak pengaruhnya pada hasil, jadi statistik saja menunjukkan sampel dari kita cukup, kita cukup gunakan 2.200 saja erornya sudah diatas 200 persen," sambung dia.

SIDANG SENGKETA PILPRES - Anggota Tim Hukum AMIN, Bambang Widjojanto.
SIDANG SENGKETA PILPRES - Anggota Tim Hukum AMIN, Bambang Widjojanto. (YouTube Mahkamah Konstitusi RI)

BW pun meminta ahli untuk tidak menganggap hasil Jaga Pemilu dan Sirekap seolah telah 100 persen, Sebab, menurutnya, kenyataannya Jaga Pemilu dan Sirekap berbeda.

"Jangan komparebel seolah-olah sudah 100 persen ahli," balas BW.

"Cukup, cukup, biarkan MK yang menilai," tutur Saldi.

Baca juga: Pemerintah tetap Gelar Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H, Prediksi Lebaran Idul Fitri 2024 bakal Sama

Sikap Bambang Widjojanto Dipuji

Sikap Anggota Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Bambang Widjojanto, dipuji oleh Hakim Konstitusi, Arief Hidayat, saat sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024, Rabu (3/4/2024).

Arief menyebut sikap Bambang di sidang PHPU berbeda dengan lima tahun yang lalu.

Kini, jelasnya, kedewasaan dan kesabaran eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu telah muncul.

Hal ini disampaikan oleh Arief saat hendak bertanya kepada ahli bidang teknologi informasi yang didatangkan dalam sidang, yaitu Prof. Marsudi Wahyu Kisworo.

Pada kesempatan ini Marsudi mengupas soal Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pemilu 2024.

"Prof. Marsudi kita juga ketemu lima tahun yang lalu. Saya mau komentar sedikit, saya juga ketemu lima tahun yang dengan sahabat saya, Mas Bambang Widjojanto."

"Ternyata setelah lima tahun, kedewasaan beliau, kesabaran beliau sudah muncul," kata Arief dalam sidang, Rabu.

Padahal, sambungnya, lima tahun yang lalu dirinya terpaksa membentak Bambang untuk keluar dari ruang sidang.

Namun, kali ini ketika diingatkan oleh hakim konstitusi, Bambang menunjukkan kepatuhan.

"Padahal lima tahun yang lalu, saya terpaksa membentak beliau untuk suruh keluar."

"Tapi sekarang begitu Prof. Saldi atau Pak Ketua bilang, 'Pak Bambang sudah selesai'. Sekarang sabar sekali, dan sangat patuh terhadap hakim. Terima kasih, Mas Bambang," paparnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved