Ibu Kota Negara

5 Fakta Rencana Pembangunan Kereta Cepat Brunei-Malaysia-IKN Nusantara dan Dampaknya

Sejumlah fakta baru seputar wacana pembangunan kereta cepat tiga negara yang akan melintasi IKN Nusantara terungkap.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAD MAULUDIN
(ilustrasi) Kondisi tempat perawatan Kereta Cepat Jakarta Bandung di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (23/8/2023) 

Brunei Darussalam bahkan mengatakan tidak pernah menawarkan proyek kereta cepat yang menghubungkan tiga negara itu.

"Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi ingin menyampaikan bahwa Pemerintah Yang Mulia Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau pun menunjuk perusahaan lokal maupun asing untuk menangani projek tersebut," tulis keterangan Pemerintah Brunei, Kamis (4/4/2024).

3. Tidak ada diskusi resmi

Dalam pernyataan tersebut, Pemerintah Brunei juga menegaskan belum menjalin komunikasi resmi untuk membahas proyek tersebut.

"Pada waktu yang sama, belum ada diskusi secara resmi di tingkat pemerintah mengenai pembangunan proyek kereta cepat antar-negeri tersebut," tulis Pemerinah Brunei.

Bagi Pemerinah Brunei, diskusi resmi antarnegara dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan, mengingat proyek tersebut berskala besar.

4. Belum ada perbincangan dengan Kemenhub

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima proposal dari Brunergy Utama terkait proyek pembangunan Trans-Borneo.

"Belum ada (proposal masuk) kalau ke kemenhub. Kurang tahu kalau ke kementerian atau lembaga lain," jata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/4/2024).

Adita juga mengatakan bahwa Kemenhub belum membahas soal pembangunan kereta cepat lintas negara itu.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal juga mengatakan bahwa pembangunan kereta cepat Trans-Borneo itu masih berupa usulan.

Baca juga: Terjawab Sudah, Mei 2024 Starlink Elon Musk Uji Coba Internet Super Cepat di 7 Lokasi IKN Nusantara

"Belum ada omongan ke kita. Tahu-tahu dia ngeluarin saja ke Kalimantan. Trasenya belum tahu, belum ada omongan sedikit pun," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (2/4/2024).

Meskipun begitu, Kemenhub tidak menutup kemungkinan realisasi proyek KA Trans-Borneo, apabila ada investor yang bersedia membiayai pembangunannya.

Namun, hingga saat ini belum ada kajian lebih lanjut terkait proyek tersebut, baik dari sisi perkiraan permintaan (forecast demand), trase, hingga studi kelayakan (feasibility study).

5. Dampak Kehadiran Kereta Cepat Brunei-IKN

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved