Pilkada 2024
PDIP Tak Usung Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Hasto Sebut Kontak Pandora yang Untungkan Para Dewa
PDIP pastikan tidak usung Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Hasto sebut kontak pandora yang untungkan para dewa.
Menurut Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini, reduksi-reduksi tersebut berdampak pada matinya peran MK sebagai penjaga demokrasi.
Padahal, Hasto mengatakan, MK dinilai sebagai benteng terakhir sebagai penjaga demokrasi dan konstitusi.
"Di mana lagi kita kita punya benteng konstitusi, benteng demokrasi ketika oleh Anwar Usman ini dibuka sehingga akhirnya sikap kenegarawanan jadi sikap kekeluargaan ini nyata-nyata bertentangan dengan konstitusi," ujarnya.
Kotak pandora ketiga, Hasto menyebutkan telah terjadinya ketidaknetralan aparatur negara dalam Pemilu 2024.
Menurut dia, selama penyelenggaraan Pemilu terjadi intimidasi yang dilakukan oleh aparatur negara.
Dia menduga, terbukanya intimidasi itu bukan tidak mungkin karena atas perintah tertinggi yaitu dari Presiden.
"Begitu banyak intimidasi itu terbuka dan tidak mungkin itu tanpa suatu perintah yang tertinggi," kata Hasto.
"Kami meluruskan bahwa PDI Perjuangan ini loyal bagi bangsa dan negara. Kami cinta merah putih, kami cinta TNI/Polri, tetapi TNI yang dipakai untuk membela kedaulatan negara kita, menjaga kekuatan perdamaian dunia dan Polri yang menjaga supremasi hukum, bukan supremasi keluarga Pak Jokowi," ujarnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution direkomendasikan oleh Partai Golkar untuk maju dalam Pilkada Sumatera Utara.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily saat menjelaskan tentang kehadiran Bobby dalam acara pengarahan untuk bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di markas DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Sabtu, 6 April 2024. Menurut Ace, para tokoh yang hadir dalam acara pengarahan kemarin adalah mereka yang sudah direkomendasikan maju sebagai calon kepala daerah. "Figur yang hadir saat ini me
mang mereka yang telah direkomendasikan untuk menjadi calon kepala daerah karena setelah ini akan melalui proses survei yang pertama pada bulan yang akan datang.
Melihat sejauh mana peta kekuatan dari masing masing figur yang sekarang hadir," kata Ace. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.