Pilpres 2024

4 Fakta Pertemuan 1,5 Jam Ketua TKN Rosan Roeslani dan Megawati Jelang Pelantikan Presiden 2024

Ada yang menarik seputar kehadiran Ketua TKN Prabowo - Gibran di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (10/4/2024).

Editor: Doan Pardede
Kolase Kompas.com
Ada yang menarik seputar kehadiran Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (10/4/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada yang menarik seputar kehadiran Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (10/4/2024).

Yang mengemuka, kedatangan Ketua TKN Rosan Roeslani ini disebut hanya untuk bersilaturahmi dengan Megawati dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1445 Hijriah.

Belakangan, sejumlah hal baru terungkap, khususnya soal apa yang sebenarnya dibicarakan Rosan dan Megawati.

Berikut sejumlah fakta seputar pertemuan Ketua TKN Rosan Roeslani dan Megawati yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:

Baca juga: Perdebatan Rosan vs Connie Lanjut di Bareskrim, Buktikan yang Benar Soal Prabowo Hanya Jabat 2 Tahun

1. Datang 2 Kali

Rosan Roeslani kembali mendatangi rumah Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu sore.

Bahkan, dia juga terlihat pakai peci hitam dengan batik coklat yang sama digunakan pada kunjungan pertama.

Namun, dia menggunakan mobil yang berbeda dari yang dibawanya pada Rabu pagi.

Diketahui, Rosan sudah mendatangi rumah Megawati bersama istrinya, pada Rabu pagi.

Namun, dia hanya sekitar lima menit berada di dalam rumah Megawati saat kunjungannya di pagi hari.

20240412_Ketua TKN Rosan Roeslani
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani ditemui awak media setelah berkunjung ke kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, saat hari pertama Lebaran 1445 Hijriah, Rabu (10/4/2024).

 2. 1,5 Jam Bertemu Megawati

Pantauan Kompas.com, Rosan dan istrinya keluar dari kediaman Megawati setelah bersilaturahmi selama lebih kurang 1 jam 30 menit.

Rosan keluar pukul 16.38 WIB menggunakan mobil sedan Lexus hitam.

Dia sebelumnya tiba di rumah Megawati untuk kali kedua pada pukul 15.04 WIB.

Saat mobil Rosan hendak keluar, awak media langsung berupaya mencegatnya tetapi mobil tersebut tidak berhenti.

Namun, tampak kaca belakang mobil terbuka sedikit dan terlihat tangan.

3. Isi Pertemuan

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, kedatangan Rosan pada pagi hari ke kediaman Megawati untuk menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Pak Rosan juga datang untuk mengucapkan selamat Idul Fitri kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto ditemui di depan kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Hasto mengatakan, Megawati banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya saat menerima Rosan dan istrinya.

"Ibu (Megawati) lebih banyak cerita tentang pengalaman Ibu ketika masa-masa perjuangan di PDI Perjuangan. Cerita pengalaman di Papua, cerita pengalaman di Maluku, sehingga cerita tentang hidup itu penuh dengan perjuangan," kata Hasto ditemui di rumah Megawati, Rabu sore

Hasto mengaku bahwa dia mendampingi Megawati dalam pertemuan dengan Rosan tersebut.

Selain itu, dia mengatakan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani juga hadir dalam pertemuan itu.

Ditanya apakah ada pesan dari Prabowo Subianto yang disampaikan Rosan untuk Megawati, Hasto menjawab tidak ada.

"Tidak ada. Jadi ini murni silaturahim dalam rangka Idul Fitri, saling maaf memaafkan, dan tidak ada yang terkait dengan politik kekuasaan," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, Rosan memilih teh saat ditawari minuman oleh Megawati

"Ya semua sama. Terakhir, Ibu nawarin kalau mau minum kopi, teh. Akhirnya, Mas Rosan lebih memilih teh. Ada Mbak Puan juga dan juga Pak Arifin Tasrif Menteri ESDM," kata Hasto.

Baca juga: TKN Buka Pintu Buat Kubu Ganjar dan Anies yang Mau Gabung, Syaratnya Ikuti Aturan Prabowo-Gibran

4. Rosan Roeslani: Tentang Kehidupan

Ketua TKN Rosamn Roeslani awalnya sempat bungkam usai bertemu dengan Megawati.

Namun, karena didesak wartawan, Rosan Roeslani sedikit membuka isi pembicaraannya dengan Megawati.

Rosan mengatakan, pertemuannya dengan Megawati hanya membahas mengenai kehidupan.

"Beliau (Megawati) menyampaikan falsafah hidup, kemudian sharing cerita beliau itu," kata Rosan seusai menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).

Menurutnya, Megawati bercerita banyak hal kepadanya terutama mengenai perjalanannya keliling Indonesia.

"Bagaimana (Megawati cerita) keliling Indonesia ke Papua, ke Kalimantan, ke Maluku," ujar Rosan.

"Kemudian lebih banyak menceritakan pelajaran hidup, falsafah hidup yang disharing ke saya," imbuhnya.

Bamsoet Bicara Soal Jatah PDIP

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet buka suara soal jatah menteri untuk PDIP, jika bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Awalnya, wartawan bertanya ke Bamsoet apakah tidak khawatir jatah menteri untuk Golkar berkurang bila PDIP bergabung.

Bamsoet menegaskan, penentuan menteri dalam kabinet adalah hak prerogatif presiden terpilih.

"Nah itu prerogatif presiden terpilih nanti," kata Bamsoet seusai menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).

Bamsoet mengajak Prabowo merangkul pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD masuk ke dalam pemerintahan 2024-2029.

"Sebetulnya dua ini (Prabowo dan Ganjar) kan sahabat," ungkapnya.

Bamsoet berharap Prabowo dan Ganjar bisa merekonsiliasi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan hasil sengketa Pilpres 2024.

"Diharapkan dua sahabat yang sempat terpisah karena kompetisi untuk bisa merajut kedua tim ini untuk rekonsiliasi," ujarnya.

Bahkan, Ketua MPR RI ini berpendapat bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tidak perlu ada oposisi.

"Bahkan kalau perlu kita enggak butuh oposisi, kita butuh gotong royong, kita butuh demokrasi gotong royong, enggak dibutuhkan lagi oposisi," ucapnya.

Karenanya, dia mendukung jika Prabowo akan merangkul semua partai politik (parpol) yang ada di parlemen.

"Saya mendukung jika Pak Prabowo merangkul semua parpol yang di parlemen untuk bersatu membangun bangsa ini ke depan," ungkap Bamsoet.

Menurut Bamsoet, pengawasan atau checks and balances terhadap jalannya pemerintahan tetap dilakukan meskipun semua parpol bergabung.

Baca juga: Klaim TPN Ganjar-Mahfud dan TKN Prabowo-Gibran, Sama-sama Mengaku Jadi Korban Kecurangan Pemilu

"Bersatu itu bukan berarti checks and balances tidak hidup. Kita bisa musyawarahkan dalam sistem demokrasi kita sendiri," tuturnya.

Dia mencontohkan dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerapkali terjadi perbedaan pandangan antara parpol pendukung.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, Kompas.com, dan WartaKotalive.com dengan judul Rosan Roeslani 'Dikuliahi' Megawati, PDIP Gabung? Bamsoet: Prabowo-Gibran tak Butuh Oposisi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved