Sejarah

Sejarah 16 April: Berdirinya Kopassus, Prajurit Garuda Simbol dari Kekuatan Militer Indonesia

Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) merupakan pasukan elite bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur milik TNI Angkatan Darat Indonesia.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Ilustrasi canva/tribunkaltim
SEJARAH 16 APRIL - Ilustrasi. Berdirinya Kopassus, Prajurit Garuda Simbol dari Kekuatan Militer Indonesia. 

Idjon Djanbi yang merupakan seorang mantan Kapten KNIL (Kononklijk Nederlandsch Indische Leger) sekaligus mantan  Korps Speciale Troopen pada perang dunia II  sebagai  pemimpin dari kesatuan komado tersebut. 

Dalam perjalanannya sendiri, tercatat beberapa kali unit pasukan khusus milik angkatan darat itu melakukan pergantian nama dari yang semula bernama Kesatuan Komando Teritorium III/Siliwangi (Kesko TT).

Hingga pada akhirnya ditetapkan dan bertahan sampai saat ini dengan nama Komando Pasukan Khsus (KOPASSUS).

Tugas Kopassus

Melansir buku Kopassus Untuk Indonesia karya Iwan Santosa.E.A Natanegara, Kopassus TNI Angkatan Darat mempunyai tiga tugas pokok yang mereka emban.

Masing-masing tugas pokok ini diemban oleh satuan berbeda yang berada di bawah naungan Korps Baret Merah.

1. Operasi Komando

Operasi komando diemban oleh satuan Grup 1/Para Komando yang bermarkas di Serang, Banten.

Satuan ini bertugas menggelar operasi tempur yang ditujukan terhadap sasaran strategis terpilih yang dikuasai atau dipengaruhi lawan dalam bentuk raid, perebutan cepat, penyekatan, patroli pengintaian jarak jauh dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

Para Komando mempunyai kemampuan mengubah perimbangan strategis yang menguntungkan pihak sendiri.

Pelaksanaan Operasi Komando bisa digelar di dalam maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, pelaksanaan Operasi Komando juga bisa dijalankan secara berdiri sendiri maupun dalam hubungan besar.

Baca juga: Sejarah 4 April: Kecelakaan Kereta Api Malabar 86 Akibat Tanah Longsor Tepat 10 Tahun yang Lalu

2. Operasi Sandi Yudha

Operasi Sandi Yudha diemban oleh Grup 2/Sandi Yudha yang bermarkas di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Grup 3/Sandi Yudha yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Tugas Operasi Sandi Yudha ialah melaksanakan operasi intelijen dengan mengutamakan pendayagunaan potensi setempat sebagai sarana di daerah yang dikuasai atau dipengaruhi lawan.

Operasi ini juga ditujukan terhadap sasaran bernilai strategis terpilih guna mempercepat proses penciptaan kondisi, baik sebelum, selama, maupun setelah pertempuran.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved