Kabar Artis

Klarifikasi Prilly Latuconsina soal Pakai Gas Elpiji 3 Kg, Kementerian ESDM: Itu Haknya Orang Miskin

Klarifikasi Prilly Latuconsina soal pakai gas elpiji 3 Kg, Kementerian ESDM: Itu haknya orang tidak mampu.

Instagram @prillylatuconsina
Prilly Latuconsina Kepergok masak pakai gas melon - Klarifikasi Prilly Latuconsina soal pakai gas elpiji 3 Kg, Kementerian ESDM: Itu haknya orang tidak mampu. 

Warganet yang menyadarinya lantas menghujat Prilly dengan alasan gas itu diperuntukan untuk rakyat yang kurang mampu atau subsidi.

Sehingga aktris populer seperti Prilly selayaknya tidak menggunakan gas subsidi.

Mengetahui hal itu, Prilly lantas menghapus unggahannya.

Tak berselang lama, ia kembali merilis video memasak dan menyertakan klarifikasinya.

Bukan tanpa alasan, Prilly Latuconsina rupanya kepergok memasak memakai gas 3 kg yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

Dalam foto tersebut tampak tabung ukuran 3 kilogram berwarna hijau tampak berada di belakang Prilly Latuconsina dan tertutup potongan kardus berwarna coklat.

Sontak unggahan Prilly tersebut banjir komentar netizen dan dihujat lantaran tabung berukuran 3 kilogram tidak diperuuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan cukup besar seperti Prilly Latuconsina.

Baca juga: Cerita Prilly Latuconsina Ingin Akhiri Hidup, Akumulasi Depresi, Dijodoh-jodohkan dengan Aliando

Sementara itu di lain sisi, Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM) menegaskan penggunaan elpiji 3 kilogram (kg) hanya untuk orang kurang mampu alias orang miskin.

Maka dari itu, orang kaya dilarang mamakai gas bersubsidi tersebut.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji saat merespons ramainya pemberitaan artis Prilly Latuconsina menggunakan elpiji 3 kg.

"Kami menyampaikan kepada masyarakat, janganlah seperti itu.

Itu adalah hak orang yang kurang mampu," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Ia pun meminta masyarakat dengan kemampuan finansial yang baik untuk menyadari bahwa mereka tidak memiliki hak mengonsumsi elpiji bersubsidi.

Dengan kesadaran diri itu, maka membantu penyaluran elpiji subsidi bisa tepat sasaran ke orang miskin.

"Jadi, ya merasaIah bahwa ini bukan haknya membeli. Kan enggak boleh, bukan haknya. Ini hak orang lain," kata Tutuka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved