Pilpres 2024

Chico: Kader dan Simpatisan PDIP Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga pada Negara

Chico: Kader dan simpatisan PDIP belum bisa menerima perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga pada negara.

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews
Jokowi dan Megawati Soekarnoputri - Chico: Kader dan simpatisan PDIP belum bisa menerima perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga pada negara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Chico: Kader dan simpatisan PDIP belum bisa menerima perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga pada negara.

PDIP angkat bicara soal peluang rekonsiliasi, dan wacana pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Politikus PDI Perjuangan Chico Hakim mengatakan, tak ada pelarangan untuk pertemuan Jokowi dengan Megawati.

Hanya saja, menurutnya, sampai saat ini belum ada upaya komunikasi dari pihak yang ingin bertemu dengan Mega.

Baca juga: Gerindra, Golkar dan PDIP Kompak Usung Kader di Pilkada Sumut 2024, Bagaimana Nasib Bobby Nasution?

Baca juga: Nasib Bobby Mengais Rekom Partai di Pilkada Sumut 2024, Gerindra, Golkar dan PDIP Kompak Usung Kader

Baca juga: Saat Megawati dan 2 Menteri Jokowi Gibah, Bos PDIP Pesan Sri Mulyani Jangan Salah Lihat Warna Lagi

Chico juga menyebut jajaran kader PDI-P belum bisa menerima perlakuan Presiden Joko Widodo dan keluarga terhadap negara belakangan ini.

Itulah mengapa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto melempar sinyal penolakan terhadap wacana pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Memang ada suasana kebatinan yang umum di kalangan kader dengan simpatisan, di kalangan pemilih kami, sampai hari ini masih belum bisa menerima apa yang dilakukan di beberapa bulan terakhir oleh Pak Jokowi maupun keluarganya terkait dengan bangsa dan negara ini,” kata Chico dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (18/4/2024).

Chico menyebut, suasana kebatinan kader PDI-P tercermin dari gugatan partai banteng terhadap hasil Pemilu 2024 yang kini tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam gugatan itu, PDI-P mendalilkan adanya dugaan pelanggaran pemilu, yang antara lain menyoal nepotisme, abused of power atau penyalahgunaan kekuasaan, politisasi bantuan sosial (bansos), hingga pengerahan aparat.

Politikus PDI-P Chico Hakim (kiri) dalam konferensi pers di Sekolah Partai, Lenteng Agung sebelum peringatan HUT ke-51 PDI-P, Rabu (10/1/2024).
Politikus PDI-P Chico Hakim (kiri) dalam konferensi pers di Sekolah Partai, Lenteng Agung sebelum peringatan HUT ke-51 PDI-P, Rabu (10/1/2024). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Menurut Chico, berbagai dugaan pelanggaran ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan bangsa.

“Ini bukan suatu hal yang sifatnya egosistik atau egois atau hanya memikirkan terjadi pengkhianatan dari kader-kader PDI-P terhadap PDI-P, tetapi juga kami melihat ini pengkhianatan terhadap cita-cita dan perjuangan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Kendati demikian, Chico menyebut, Hasto tidak pernah menyatakan pelarangan wacana pertemuan Jokowi dengan Megawati.

Hanya saja, menurutnya, sampai saat ini belum ada upaya komunikasi dari pihak yang ingin bertemu dengan Mega.

Baca juga: Respons Gibran Soal Bobby Nasution Kena Blacklist PDIP di Pilkada Sumut 2024, Golkar Beri Penugasan

Chico pun menekankan, tidak ada hal yang tidak mungkin dalam politik, termasuk pertemuan antarelite politik.

“Politik itu adalah seni dari segala kemungkinan, apa yang hari ini belum tentu apa yang tidak akan terjadi di waktu yang akan mendatang,” kata Chico.

“Tetapi hari ini tentunya itu menjadi sikap dan saya rasa apa yang disampaikan Mas Hasto beberapa hari terakhir itu mencerminkan apa yang menjadi sikap kami,” tandasnya.

Sebelumnya, Hasto menyampaikan bahwa Jokowi tak bisa langsung menemui Megawati meskipun hingga kini tercatat sebagai kader PDI-P.

Jokowi, kata Hasto, harus bertemu dengan anak ranting partai banteng moncong putih itu sebelum menemui Megawati.

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan 'Sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu," kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Apa Itu Amicus Curiae? Surat Megawati yang Dikirim ke MK, Ganjar Pranowo Beber Makna Pesan Bos PDIP

Menurut Hasto, usulan dari anak ranting itu masuk akal karena merekalah yang menjadi benteng dari Megawati di PDI-P.

Adapun hubungan Megawati dengan Jokowi renggang usai putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres pendamping capres Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Sebagaimana diketahui, pada pemilu kali ini, PDI-P mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved