Berita Samarinda Terkini

Warga Terancam Bahaya Karhutla di Samarinda Kaltim, BPBD Ingatkan Jangan Bakar Sampah   

Potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kota Samarinda harus diwaspadai oleh masyarakat demi untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
HO/BPBD Samarinda
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Samarinda, Kalimantan Timur. Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto, menegaskan, terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kota Samarinda didorong karena pembukaan lahan baru dengan cara dibakar, Sabtu (21/4/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kota Samarinda harus diwaspadai oleh masyarakat demi untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda kali ini memberikan edukasi untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan. 

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto, menegaskan, terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kota Samarinda didorong karena pembukaan lahan baru, Sabtu (20/4/2024). 

Dirinya menghimbau kepada masyarakat Samarinda, sebaiknya untuk pembukaan lahan sebaiknya jangan dilakukan secara membakar.

Baca juga: BPBD Catat 42 Kali Karhutla dengan Luas 28,16 Hektare Tahun 2024 di Samarinda, Berikut Rinciannya

Selain itu memang berbahaya, ini juga menyebabkan gangguan bagi masyarakat yang lain.

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (HO/BPBD Kutim)

Biasanya asap Karhutla bisa menyebar kemana-mana, tapi akibat itu bisa menggangu ke perkampungan di sekitarnya.

"Jadi jangan buka lahan dengan membakar," pungkasnya.

Catatan Kasus Karhutla di Samarinda

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, kembali mengupdate jumlah kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kota Samarinda.

Berdasarkan update terbaru pada priode Januari hingga April 2024 tepatnya pertanggal 19 April 2024 pukul 17.00 Wita, kasus Karhutla di Samarinda mencapai 60 kali dengan total luas terbakar 44,335 hektare.

Informasi adanya update itu telah disampaikan BPBD Kota Samarinda melalui media sosial (Medsos) resminya @bpbdkotasamarinda dengan perlihatkan sebuah infografis peta sebaran Karhutla.

"Berikut update infografis peta sebaran kejadian Karhutla di Kota Samarinda per tanggal (19/4/2024)," terangnya dikutip TribunKaltim.co pada Sabtu (20/4/2024).

Baca juga: Kutai Kartanegara Dikepung 42 Titik Panas, Masyarakat Diimbau Waspadai Karhutla

Dari infografis tersebut tersampaikan bahwa hampir seluruh kecamatan yang ada di Kota Samarinda terkecuali Samarinda Seberang, Kota Samarinda, terdapat kasus terjadinya Karhutla pada priode ini.

Berikut rincian jumlahnya ;

Total kejadian 60 kali

Total luas kebakaran 44,335 hektare.

- Samarinda Kota : 2 kali, kurang lebih 900 meter

- Samarinda Utara : 11 kali, kurang lebih 114.300 meter

- Samarinda Ulu : 3 kali, kurang lebih 13.600 meter

- Sungai Kunjang : 4 kali, kurang lebih 4.100 meter

- Sungai Pinang : 8 kali, kurang lebih 60.400 meter

- Samarinda Ilir : 2 kali, kurang lebih 900 meret

- Sambutan : 17 kali, kurang lebih 173.000 meter

- Palaran : 10 kali, kurang lebih 61.800 meter

- Loa Janan Ilir : 2 kali, kurang lebih 3750meter

- Samarinda Seberang : 0 (Tidak ada).

Pada priode Januari hingga Maret 2024 terjadi 42 kali Karhutla dengan total 28,16 hektare.

Diberitakan sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat sebanyak 42 kali Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan total luas 28,16 hektare tahun 2024 di Samarinda.

Jumlah peristiwa tersebut terhitung pada tahun 2024 dimulai dari priode Januari hingga Maret saja, yang tersebar hampir seluruh kecamatan di Kota Tepian, terkecuali di Kecamatan Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang.

Disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto bahwa Karhutla yang terjadi ini didominasi faktor diduga adanya aktivitas pembukaan lahan baru yang telah dilakukan.

"Sebagian besar penyebabnya itu karena sengaja dibakar untuk pembukaan lahan," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, pada Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Karhutla di Muara Kaman Kukar, BPBD Siagakan Personel untuk 7 Hari ke Depan

Tidak hanya itu, Edy Susanto membeberkan bahwa juga ada kawasan di Kota samarinda pada priode ini yang diduga terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang diakibatkan lantaran cuaca yang memang terik atau panas.

"Cuaca beberapa waktu bekangan ini termasuk saat memasuki Bulan Ramadhan banyak panas, itu juga salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Karhutla," ucanya.

Ia mengatakan, dalam upaya melakukan pemadaman Karhutla yang telah terjadi tersebut tidak ada yang terlalu menghambat, hanya saja memang secara jumlah personil dan armada kini masih terbatas.

Mengingat, dulunya pernah ada pristiwa Karhutla di dua tempat, terpaksa pihak turun harus turun bergantian. Padahal sebenarnya, ketika mempunyai lebih maka bisa dilakukan penanganan secara bersamaan.

"Meskipun dengan berbagai tantangan kami siap untuk menghadapi kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.

Ia membeberkan, saat ini pihaknya terdapat dua unit mobil tangki, satu memang dimiliki BPBD Samarinda dan satunya pinjaman dari BPBD Provinsi Kaltim yang memang dititipkan untuk membackup di Kota Tepian.

"Sedangkan alat-alat lain kita sudah lengkap tinggal mungkin jumlahnya aja yang ditambahin, seperti selang, baju tahan panas dan sebagainya," imbuhnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved