Tribun Kaltim Hari Ini

Yuk Ngopi Sambil Nikmati Hawa Sejuk Perkebunan di Wisata Kampung Kopi Luwak, Kutai Kartanegara

Kopi luwak tak hanya ditemukan di Jawa ataupun Sumatra. Ada juga di Kalimantan, tepatnya Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim bisa ditemukan produsen

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Potensi kopi luwak di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur kini mulai dilirik dan menjadi komoditas unggulan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kopi luwak tak hanya ditemukan di Jawa ataupun Sumatra. Ada juga di Kalimantan, tepatnya Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim bisa ditemukan produsen kopi luwak.

Anda bisa temukan itu di Wisata Kampung Kopi Luwak. Lokasi Kampung Kopi Luwak tak jauh dari Kota Samarinda dan Bontang.

Jika dari Samarinda hanya menempuh jarak sekitar 60 kilometer atau kurang lebih satu jam lebih dari pusat pemerintahan Provinsi Kaltim itu.

Baca juga: Libur Lebaran 2024, Kampung Kopi Luwak di Kukar Tarik Minat Wisatawan Balikpapan hingga Bontang

Lokasi wisata berada di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kukar. Kampung ini tak hanya menawarkan kopi luwak yang nikmat.

Bahkan nuansa alam sembari menyeruput kopi dan belajar melihat proses kopi luwak bisa Anda lihat saat berkunjung ke desa tersebut.

Soalnya, pengunjung bisa melihat langsung hamparan perkebunan kopi seluas 60 hektar yang cukup indah dan memanjakan mata.

Bukan hanya itu, dengan ditemani oleh hawa yang sejuk dan rindang, wisatawan juga bisa memilih biji kopi luwak yang berteberan di sekitar area perkebunan kopi.

Di sana, para petani bukan hanya sekedar mengembangkan perkebunan kopi, tetapi juga turut mengembangbiakkan luwak. Dengan pengembangbiakan itu, produksi kopi bisa mencapai satu ton per tahun.

Baca juga: Kampung Ekologi di Desa Prangat Baru, Cikal Bakal Kopi Luwak ala Kukar

Salah satu pengunjung, Nikita mengatakan lokasi wisata Kampung Kopi Luwak yang terletak di kawasan Jalan Poros Samarinda - Bontang, bisa menjadi salah satu destinasi para pelancong untuk beristirahat sejenak ketika dalam perjalanan jauh dari Kota Samarinda menuju ke Kota Bontang.

Suasananya yang sejuk dan indah serta bisa langsung mencicipi nikmatnya sensasi kopi luwak asli menjadi pengalaman tersendiri baginya.

Bahkan dia merekomendasikan tempat itu sebagai tempat untuk beristirahat sembari healing bersama keluarga.

"Jadi pas kita dalam perjalanan, kita melihat ada Wisata Kampung Kopi Luwak jadi kita penasaran untuk mencoba. Pas masuk ternyata dari vibes nya terasa banget kampung kopi luwaknya, nah pas coba kopinya ternyata memang beda," kata Nikita, Minggu (14/4/2024).

Menurutnya, Kampung Kopi Luwak ini memang menjadi lokasi wisata kopi pertama yang ada di Kalimantan timur, sehingga buat para pecinta kopi, sangat cocok untuk berkunjung ke sini.

Baca juga: Pengunjung Puji Kampung Kopi Luwak Prangat Baru Marangkayu Kukar

"Apalagi dari pengelolanya bilang kalau ini adalah lokasi wisata kopi pertama di Kaltim, jadi ini tempat yang cukup recommended untuk bersantai sejenak sembari melihat langsung pengolahan kopi luwak," tuturnya.

Wisata Kampung Kopi Luwak ini, berdiri sejak tahun 2000 lalu. Awalnya, pada tahun 1997 silam, para petani kopi yang mulai mengembangkan perkebunan kopi di kawasan ini belum menyadari bahwa biji kopi hasil dari kotoran luwak bisa diolah menjadi minuman kopi yang nikmat dan berkhasiat.

"Dari tahun 1997, waktu itu awalnya kopi luwak itu ya kotoran, petani tidak ambil karena kesannya kotoran," kata Kepala Desa Prangat Baru Fitriati.

Kemudian menjelaskan pada tahun 2000-an itu, ada ahli kopi dari Jakarta yang berkunjung ke Kampung Kopi dan menjelaskan bahwa biji kopi putih dari kotoran luwak masih bisa diolah menjadi minuman kopi yang enak, nikmat dan memiliki khasiat menyehatkan bagi tubuh.

Sejak saat itulah, petani kopi disana akhirnya mulai mengumpulkan biji kopi putih dari kotoran luwak untuk kemudian diolah menjadi minuman kopi luwak yang bisa dinikmati langsung oleh para pengunjung. (*)

SEJARAH KAMPUNG KOPI LUWAK DESA PRANGAT KUKAR

1. Petani mulai menanam kopi sejak tahun 1997
2. Ahli kopi dari Jakarta datang berkunjung di medio 2000 awal
3. Manfaat dari kopi luwak dijelaskan dari ahli ke petani
4. Petani mulai fokus mengembangkan kopi luwak sejak tahun 2000.  (miftah aulia anggraini)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved