Berita Samarinda Terkini

BPBD Samarinda Catat Kasus Karhutla 61 Kali dengan Luas 45,335 Hektare

Update terbaru jumlah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang telah terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada priode Januari

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
KEBAKARAN LAHAN - Asap membumbung dari kawasan lahan di kawan Sungai Siring Jalan Poros Samarinda -Bontang, Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (15/9/2019). Kebakaran diduga karena pembakaran lahan, areanya sekira 1 kilometer dari Bandara APT Pranoto. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO 

-Palaran : 10 kali, kurang lebih 61.800 meter

-Loa Janan Ilir : 2 kali, kurang lebih 3750meter

-Samarinda Seberang : 0 (Tidak ada).

Diberitakan sebelumnya, BPBD Kota Samarinda mencatat sebanyak 42 kali Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan total luas 28,16 hektare tahun 2024 di Samarinda.

Jumlah peristiwa itu terhitung dimulai dari priode Januari hingga Maret 2024, tersebar hampir seluruh kecamatan di Kota Tepian, terkecuali di Kecamatan Loa Janan Ilir dan Samarinda Seberang.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Edy Susanto menyebut Karhutla ini didominasi faktor diduga adanya aktivitas pembukaan lahan baru yang telah dilakukan.

"Sebagian besar penyebabnya itu karna sengaja dibakar untuk pembukaan lahan," ungkapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, pada Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Periode Januari-19 April 2024, BPBD Mencatat Terjadi 60 Kali Karhutla di Samarinda

Tidak hanya itu, Edy Susanto membeberkan bahwa juga ada kawasan di Kota Tepian lada priode ini yang diduga terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang diakibatkan lantaran cuaca yang memang terik atau panas.

"Cuaca beberapa waktu bekangan ini termasuk saat memasuki Bulan Ramadhan banyak panas, itu juga salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Karhutla," ucanya.

Ia mengatakan dalam upaya melakukan pemadaman Karhutla yang telah terjadi tersebut tidak ada yang terlalu menghambat, hanya saja memang secara jumlah personil dan armada kini masih terbatas.

Mengingat, dulunya pernah ada pristiwa Karhutla di dua tempat, terpaksa pihak turun harus turun bergantian. Padahal sebenarnya, ketika mempunyai lebih maka bisa dilakukan penanganan secara bersamaan.

"Meskipun dengan berbagai tantangan kami siap untuk menghadapi kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.

Ia membeberkan saat ini pihaknya terdapat dua unit mobil tangki, satu memang dimiliki BPBD Samarinda dan satunya pinjaman dari BPBD Provinsi Kaltim yang memang dititipkan untuk membackup di Kota Tepian.

"Sedangkan alat-alat lain kita sudah lengkap tinggal mungkin jumlahnya aja yang ditambahin, seperti selang, baju tahan panas dan sebagainya," imbuhnya.

Dirinya pun menghimbau masyarakat, sebaiknya untuk pembukaan lahan sebaiknya jangan dilakukan dengan membakar. Selain itu memang berbaha, ini juga menyebabkan gangguan bagi masyarakat yang lain.

"Biasanya asap Karhutla bisa menyebar kemana-mana, tapi akibat itu bisa menggangu ke perkamoubgan di sekitarnya. Jadi jangan buka lahan dengan membakar," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved