2 Partai Sudah Datangi Isran Noor, Ingin Gandeng untuk Daftar Melalui Partai di Pilkada Kaltim 2024

Pembicaraan juga mencakup isu-isu pembangunan di Kaltim, ada diskusi mengenai isu-isu strategis dan prioritas pembangunan di Kaltim ke depan, terutama melihat progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang kini tengah berlangsung. 

Dapat Ribuan Surat Dukungan

Surat dukungan kembali didapat oleh Isran Noor dan Hadi Mulyadi yang diketahui maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim tahun 2024 ini.

Keduanya memastikan diri akan maju melalui jalur independen atau perseorangan.

Terbaru, dukungan didapat dari Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Qura dengan jumlah lebih dari seribu suara dukungan.

Suara dukungan pun kian bertambah, dan mampu memastikan keduanya maju kembali pada kontestasi Pilkada mendatang.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Qura Balikpapan, Hamza Akbar menegaskan, semenjak Isran-Hadi mendeklarasikan maju melalui jalur independen, pihaknya antusias untuk memberikan dukungan secara langsung.

"Bisa kami kumpulkan lebih dari seribu suara, ini baru dari Balikpapan, belum lagi dari Samarinda dan Bontang yang juga ikut memberikan dukungannya," ujarnya.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024: Andi Harun Tertinggi Saat Isran Noor Masih Gubernur, Rudy Masud?

Dia juga memastikan, bahwa surat dukungan akan terus bertambah.

Pasalnya baru dua hari diminta, sudah ada seribu suara terkumpul.

Sehingga pihaknya optimis bisa memberikan ribuan suara lagi dalam waktu dekat.

"Ya insyaallah terus bertambah ini, karena ini suratnya jalan terus dan akan kita bagikan. Jadi kemungkinan besar bertambah," terangnya.

Sementara itu, Isran Noor yang menerima langsung dukungan tersebut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan Hadi Mulyadi.

"Jadi kenapa saya melalui surat dukungan ini, karena saya mau tahu juga, benarkah masyarakat Kaltim ini masih menginginkan saya menjadi Gubernur," kata Isran Noor.

Dia tidak akan mungkin maju, jika tidak ada suara dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kaltim.

Menurutnya hanya menghabiskan energi dan tenaga sementara masyarakat menginginkan figur lain.