Berita Mahulu Terkini

Asisten I Pemkab Mahulu Sebut Perkebunan Kakao Rakyat Perlu Perhatian Khusus Pemerintah

Pemkab Mahakam Ulu perlu memberikan perhatian khusus terhadap perkebunan kakao rakyat karena distribusi kakao di daerah ini masih tergolong rendah

|
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Prokopim
Ilustrasi perkebunan kakao di Kabupaten Mahulu, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) perlu memberikan perhatian khusus terhadap perkebunan kakao rakyat karena distribusi kakao di daerah ini masih tergolong rendah.

Asisten I Pemkab Mahulu, Agustinus Teguh Santoso mengatakan kakao di Mahulu saat ini sedang menjadi perhatian khusus Pemkab.

Pasalnya, kakao merupakan komoditas unggulan di kabupaten Mahulu.

Baca juga: Hadiri TTG X Tingkat Provinsi, Wabup Mahulu Dorong Inovasi Tingkatkan Ekonomi dan Kemandirian Desa

"Yang terus kita dorong melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan, pembinaan kakao ini kita bekerja sama dengan USAID LSM dari Amerika," katanya, Jumat (26/4/2024).

Hal yang menjadi perhatian saat ini khususnya mengenai cara mengelola perkebunan kakao yang baik.

Mulai dari teknik pemeliharaan, panen hingga pasca panennya.

Selain itu, Ia menyebut teknik distribusi kakao juga perlu mendapatkan perhatian khusus.

"Untuk distribusinya ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai istilahnya petani-petani ini ketika panen datangnya ke tengkulak-tengkulak harganya menjadi turun," ujarnya.

Baca juga: Nama Novita Bulan Muncul Sebagai Kandidat di Pilkada, Berikut Profil Ketua DPRD di Mahulu Ini

Jangan sampai petani Mahulu memberi keuntungan bagi tengkulak yang akan menjualnya dengan harga tinggi.

Terlebih, kakao Mahulu memiliki kualitas yang unggul meski belum terlalu dikenal di dunia luar.

"Kualitas super tapi kadang-kadang dunia luar tidak tau, karena yang ambil orang lain dibawah ke Samarinda, dari Samarinda dibawah ke Sulawesi disana kemudian diberi tulisan produk Sulawesi orang taunya itu produk Sulawesi," jelasnya.

Belajar dari pengalaman selama ini banyak daerah yang membeli kakao di Mahulu namun memberi cap bahwa itu adalah kakao hasil daerahnya.

Kualitas kakao di kabupaten Mahulu juga telah diteliti dan hasilnya adalah kualitas kakao di Mahulu memiliki kualitas super nomor 1.

Baca juga: Speedboat Karam di Sungai Alan, BPBD Mahulu Imbau Masyarakat Waspadai Intensitas Curah Hujan Tinggi

Maka dari itu untuk menghentikan ulah oknum tersebut, Pemkab perlu melakukan hirilisasi sehingga kakao yang ada tidak dijual mentah.

Hilirisasi adalah suatu proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tambah tinggi, menuju struktur ekonomi yang lebih kompleks.

"Nah itu nanti kedepannya kita harapkan ada hirilisasi, tidak hanya kita menjual kakao secara mentah dibawa ke daerah lain tetapi kita usahakan untuk diolah paling tidak menjadi bahan baku untuk coklat," harapnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved