Pilkada Bontang 2024
Jadi Bakal Calon Kepala Daerah Kota Bontang, Basri Rase Dipanggil Muhaimin Iskandar ke Jakarta
Jadi bakal calon kepala daerah Kota Bontang, Basri Rase dipanggil Muhaimin Iskandar ke Jakarta.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bontang, Basri Rase dikabarkan mendapatkan undangan khusus dari pengurus pusat partainya untuk hadir ke Jakarta, 2 Mei mendatang.
Basri Rase akan bertemu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, di Hotel Grand Sahid.
Hal itu diungkapkan Sekretaris DPC PKB, Firman Nawawi kepada awak media saat ditemui setelah Sutomo Jabir mengembalikan formulir penjaringan bakal calon walikota, Senin (29/4/2024) siang.
Kepada TribunKaltim.co Firman menunjukkan surat elektronik yang ia pegang.
Baca juga: Reaksi Walikota Basri Rase soal Kondisi Jalan Cipto Mangunkusumo Bontang Kaltim Belum Diperbaiki
Surat bernomor 27070/DPD/02/IV/2024 itu berisikan perihal undangan taaruf dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang ditujukan langsung kepada Basri Rase sebagai bakal calon kepala daerah Kota Bontang.
Surat ini kemudian menjadi perbincangan menarik diinternal DPC PKB Bontang di tengah isu perebutan mandat antara Basri Rase dan Sutomo Jabir.
Terlebih, beberapa hari lalu muncul dipemberitaan beberapa media, Ketua DPW Kaltim Syafruddin juga bertemu dengan Muhaimin Iskandar membawa Sutomo Jabir.
Firman mengungkapkan, sebenarnya ada dua undangan yang terbitkan DPP PKB pada waktu bersamaan.
Pertama adalah warkat yang ditujukan selaku Ketua DPC bersama Sekretaris, kedua adalah khusus Basri Rase sebagai bakal calon walikota dengan agenda silaturahmi dengan seluruh bacalon kepada daerah seluruh Kalimantan.
Menurut Firman, secara tersirat undangan khusus tersebut memberikan sinyal kuat bahwa Basri Rase tetap yang diprioritaskan PKB untuk diusung dalam kontestasi Pilkada Bontang mendatang.
"Maknanya apa, bisa diartikan sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Abdul Haris Minta Kader PKB Fokus Usung Basri Rase Maju Pilkada
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PKB Abdul Haris mengamini pernyataan sekretarisnya.
Menurutnya isu-isu yang berkembang diluar adalah hal biasa.
Semakin dibicarakan, pamor PKB akan semakin menanjak.
Soal siapa yang mendapatkan mandat untuk berlayar nantinya keputusannya tetap di tangan DPP.
"Yang jelas kader PKB didoktrin untuk loyal kepada pimpinan," pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.