Amalan dan doa

Bacaan Ayat Kursi, Bahasa Arab, Latin, Terjemahan dan Waktu yang Tepat Mengamalkannya

Dalam ayat kursi Allah menjelaskan keesaan-Nya, kekuasaan-Nya yang mutlak, dan pengawasan-Nya yang luas atas seluruh ciptaan-Nya.

Editor: Nur Pratama
Grafis Tribun Pekanbaru
Ayat Kursi, Surah Albaqarah ayat 255. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini telah masuk 23 Syawal 1445 H yang bertepan dengan Kamis 2 Mei 2024.

Ayat ini sering kali disebut sebagai ayat terpenting dalam Al-Qur'an. Hal ini disebabkan oleh kekayaan makna, keagungan, dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Ayat Kursi termasuk ayat yang sering dibaca umat muslim.

Ayat Kursi merupakan penggambaran yang indah tentang sifat-sifat Allah SWT.

Dalam ayat kursi Allah menjelaskan keesaan-Nya, kekuasaan-Nya yang mutlak, dan pengawasan-Nya yang luas atas seluruh ciptaan-Nya.

Ada beberapa keutamaan yang didapat dari membaca dan mengamalkan Ayat Kursi.

Ayat Kursi memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam.

Baca juga: Doa Malam Jumat Bisa Dipanjatkan Agar Mendapatkan Rahmat dan Berkah Dari Allah SWT

Rasulullah SAW menyebutkan beberapa di antaranya:

Ayat Kursi adalah ayat paling agung dalam Al-Qur'an.

Siapa pun yang membacanya setiap setelah shalat wajib, akan dijaga oleh Allah dari berbagai fitnah hingga shalat berikutnya.

Barangsiapa yang menghafal Ayat Kursi, Allah akan memberikan kepadanya kecemerlangan dalam ilmu agama.
Ayat Kursi termasuk ayat populer.

Bahkan doa ayat kursi kerap dibaca karena memiliki keutamaan dan manfaat yang baik. Sehingga tak mengherankan jika banyak dari umat Islam yang hafal dengan ayat ini.

Berikut adalah bacaan doa ayat kursi, keutamaan, dan waktu yang tepat membacanya sebagaimana dirangkum DARI berbagai sumber:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamawati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. (QS. Al-Baqarah: 255).

Kandungan dan Keutamaan Ayat Kursi

Ayat Kursi disebut sebagai ayat yang paling agung.

Dinamakan Ayat Kursi karena di dalamnya terdapat kata “kursi”.

Kursi di sini menjelaskan mengenai kekuasaan Allah SWT.

Dalam satu riwayat dijelaskan bahwa ketika Rasulullah SAW ditanya oleh seorang sahabatnya tentang “ayat apa yang paling agung dari kitabullah?” beliau menjawab, “ayat kursi”, kemudian Rasulullah membaca ayat ini. (HR Ahmad).

Dalam jurnal Kandungan Ayat Kursi dengan Nilai-nilai Pendidikan Karakter karya Fajar Awaluddin, diterangkan bahwa penamaan Ayat Kursi ini bukan hasil dari ijtihad ulama, tetapi dari Rasulullah SAW sendiri.

Dalam Tafsir Ayat Kursi karya Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi juga dijelaskan bebeberapa pelajaran penting dari Ayar Kursi ini.

1. Ayat Paling Agung

Ayat Kursi disebut sebagai ayat paling agung di dalam Al Quran sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ubai bin Ka’ab radhiallhu ‘anhu.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abu Munzir, apakah engkau mengetahui sebuah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur’an?. Aku berkata: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia berkata: Maka Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam menepuk dadaku dan berkata, “Selamat dengan ilmu yang engkau miliki wahai Abu Munzdir”.

2. Luasnya Ilmu Allah

Ayat Kursi menerangkan tentang luasnya ilmu Allah dan meliputi segala sesuatu.

Allah mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi dan apa yang tidak terjadi, dan seandainya terjadi Dia mengetahui bagaimana kejadiannya.

3. Keagungan dan keluasan kekuasaan Allah.

4. Kekuatan Allah

Allah yang tidak pernah merasa lelah dan letih menjaga seluruh langit dan bumi, bahkan hal itu adalah perkara yang mudah dan enteng bagi -Nya.

Dalam beberapa hadist diriwayatkan bahwa Ayat Kursi memiliki sejumlah keutamaan.

Berikut adalah beberapa keutamaan membaca ayat kursi:

Memiliki Keagungan Melebihi Langit dan Bumi

Keutamaan yang pertama dari membaca ayat kursi adalah memiliki keagungan melebihi langit dan bumi.

Hal ini seperti sabda Nabi Muhammad SAW: “Tidakkah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya ayat kursi, (karena di dalam ayat kursi tersebut telah mencakup nama dan sifat Allah).

Perantara Masuk Surga

Dengan membaca doa ayat kursi, maka ini bisa menjadi perantara masuk surga.

Jangan lupa untuk mengisi hari-hari kamu dengan membaca ayat yang agung ini, terutama setelah menyelesaikan sholat.

Hal ini seperti dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang membaca ayat kursi setelah selesai sholat, maka tidak akan ada yang menghalanginya masuk ke surga kecuali kematian.” (HR. An-Nasai dinilai shahih oleh Syaikh Al-Abani).

Waktu yang Dianjurkan Membaca Doa Ayat Kursi

Sebelumnya diketahui bahwa doa ayat kursi adalah ayat yang agung dan sebaiknya selalu dibaca oleh umat Islam.

Namun, perlu diketahui, bahwa akan lebih baik jika ayat ini dibaca pada waktu-waktu yang memang dianjurkan dalam Islam.

Berikut adalah beberapa waktu yang dianjurkan untuk membaca doa ayat kursi:
Setelah Sholat Fardhu

Waktu yang pertama adalah setelah sholat fardhu.

Doa ayat kursi ini dibaca pada bagian zikir yang dibaca sebanyak satu kali berbarengan dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Hal ini pun dijelaskan dalam hadis berikut:

“ Siapa yang membaca ayat kursi setiap selesai sholat fardhu maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.” (HR. Al-Nasai).

Setiap Pagi dan Petang

Waktu berikutnya yang dianjurkan untuk membaca doa ayat kursi adalah setiap pagi dan petang.

Doa ini adalah bagian dari zikir yang dibaca setelah sholat subuh hingga matahari terbit.

Kemudian dibaca lagi setelah sholat ashar sampai sebelum sholat maghrib. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:

“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, makai a akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al-Hakim).

Sebelum Tidur

Kemudian sebelum tidur, jangan lupa untuk membaca doa ayat kursi terlebih dahulu.

Kemudian diikuti dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas yang masing-masingnya dibaca sebanyak tiga kali.

“Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaaha huwal hayyul qayyum’ sampai selesai. Karena sesungguhnya kamu akan berada di bawah perlindungan Allah dan setan tidak bisa mendekatimu sampai besok pagi.” (HR. Al-Bukhari).

Seorang muslim yang rutin membaca atau mengamalkan Ayat Kursi akan mendapatkan di antaranya:

1. Dikabulkan doanya

Di dalam Ayat Kursi terdapat nama Allah yang paling agung.

Asma Allah tersebut yakni Al Hayyu Al Qayyuum.

Siapa yang membaca ayat kursi lalu berdoa, Allah akan mengabulkan doanya.

Sebagaimana diriwayatkan:

اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ

Artinya: Asma Allah yang paling Agung yang apabila dibaca dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat yaitu surat Al-Baqarah, surat Ali Imran, dan surat Thaha. (HR. Ibnu Majah)

2. Dijaga dari Setan

Imam Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya meriwayatkan bahwa Abu Hurairah radhiallhu ‘anhu berkata, “Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam telah memerintahkan aku untuk menjaga harta zakat bulan ramadhan, lalu datanglah seseorang kepadaku, maka diapun mengambil makanan itu, maka akupun menangkapnya, lalu aku berkata kepadanya: Aku akan mengadukan dirimu kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam, dan Abu Hurairah radhiallhu ‘anhu menyebutkan sebuah hadits. Lalu orang itu berkata: Apabila engkau hendak tidur pada ranjang tidurmu maka hendaklah engkau membaca ayat kursi, sebab senantiasa ada yang akan diutus untuk menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu sehingga waktu pagi. Maka Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Dia telah berkata jujur kepadamu padahal dia adalah sosok pembohong. Itulah setan”. (HR. Al-bukhari: no: 3275)

3. Mendapat perlindungan pagi dan petang

Hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Hakim ra sebagai berikut:

إِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

Artinya: Siapa yang membaca ayat kursi pada pagi hari, maka ia akan dilindungi hingga petang. (HR. Hakim; shahih)

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ

Artinya: Siapa yang membaca ayat kursi pada petang hari, maka ia akan dilindungi hingga pagi. (HR. Hakim; shahih)

3. Kunci masuk surga

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ

Artinya: Barang siapa membaca ayat kursi sehabis setiap shalat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya mati. (HR. Thabrani)

4. Pahala Mati Syahid

Tentu saja orang tersebut akan mendapatkan pahala yang besar.

Bahkan pahalnya sebagaimana pahala orang meninggal dunia dalam keadaan syahid.

Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Hakim, sebagai berikut:

من قرأ آية الكرسى دبر كل صلاة كان الذى يلى قبض روحه ذو الجلال والإكرام وكان كمن قاتل عن أنبياء الله ورسله حتى يستشهد

Artinya: Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai sholat, maka yang akan mencabut nyawanya adalah Allah sendiri dan ia bagaikan orang yang berperang bersama para nabi hingga mendapatkan mati syahid. (HR. Hakim)

Itulah sekelumit tentang Ayat Kursi. Semoga bermanfaat. Wallahua'lam.

Amalan Utama di Bulan Syawal

Ada sejumlah amalan yang dapat mendatangkan pahala berlimpah apabila dikerjakan semata-mata karena Allah SWT.

Simak amalan-amalan yang bisa dikerjakan pada bulan Syawal sebagaimana dilansir baznas-sumedang.org:

1. Puasa Syawal 6 Hari

Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun.

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).


2. Puasa Senin Kamis

Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra:

“Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

3. Puasa Ayyamul Bidh

Amalan sunnah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh.

Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.

Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.

4. Silaturahmi

Syawal adalah bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi.

Anjuran dan perintah untuk menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)

5. Bersedekah

Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilakukan kapanpun.

Sedekah sebaiknya dilakukan segera sebagai salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.

Amalan ini sangat dicintai Allah SWT, sehingga diberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim yang mengerjakannya.

Dengan melaksanakan sedekah, maka kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.

Jadi sedekah tidaklah mengurangi harta.

Sebaliknya, sedekah malah akan membuka pintu rezeki selebar-lebarnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)

6. Melangsungkan Pernikahan

Amalan lain yang dianjurkan pada bulan Syawal adalah melangsungkan pernikahan atau membangun rumah tangga.

Menikah pada bulan Syawal merupakan salah satu sunah Rasul yang pada masa dahulu ditujukan untuk menepis kepercayan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan di bulan Syawal dapat membawa kesialan atau bencana.

Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

7. Iktikaf

Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.

Kebiasaan iktikaf yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan disunahkan untuk terus dikerjakan pada bulan Syawal.

Berbagai amalan dan ibadah dapat dilakukan selama melaksanakan iktikaf untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan salat lima waktu dan salat sunnah, serta membaca Alquran.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Amalan Utama di Bulan Syawal, Dilengkapi Manfaat Puasa Syawal 6 Hari, 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Waktu Tepat Mengamalkan Doa Ayat Kursi, Lengkap Arab, Latin dan Artinya serta Keutamaannya, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved