Pilkada Kaltim

Rudy Mas'ud dan Seno Aji Bertemu, Gerindra dan Golkar Jajaki Koalisi Jelang Pilkada Kaltim 2024

Rudy Mas'ud dan Seno Aji bertemu. Gerindra akui jajaki koalisi dengan Golkar jelang Pilkada Kaltim 2024.

TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PILKADA KALTIM 2024 - Rudy Masud dan Seno Aji. Kedua tokoh ini bertemu di Jakarta. Gerindra akui jajaki koalisi dengan Golkar jelang Pilkada Kaltim 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bakal Calon Gubernur (bacagub) asal Golkar Kaltim, Rudy Mas'ud bertemu satu meja dengan Wakil Ketua DPRD, Seno Aji di kediaman Ketua DPD Partai Golkar Kaltim tersebut di bilangan Tebet, Jakarta, Kamis (2/5) lalu. 

Wakil Ketua DPD Gerindra Kaltim, Sulaeman Hattase mengungkapkan pertemuan dua figur politik Kaltim ini tak lain membicarakan soal politik.

Pihaknya membangun komunikasi untuk kontestasi Pilgub Kaltim 2024.

Seno Aji disebutnya masuk dalam bursa bakal calon Wakil Gubernur Kaltim dan sedang menjajaki kemungkinan berpasangan dengan Rudy Mas'ud di Pilgub Kaltim November 2024 nantinya.

Baca juga: Cak Imin Seleksi Bakal Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Mahyudin Hadiri Taaruf Politik PKB

Baca juga: PDIP Rebutan untuk Diajak Koalisi di Pilkada Kaltim, Rudy Masud, Mahyudin dan Isran Sudah Daftar

Baca juga: Profil/Biodata Mahyudin, Calon Gubernur di Pilkada Kaltim 2024 Lengkap Rekam Jejaknya

Seno Aji dan Rudy Mas'ud tidak lepas dengan rencana konsolidasi guna mewujudkan kesepakatan antara Gerindra dan Golkar.

"Setelah menerima makan siang, kami merasa sudah mencapai keyakinan untuk Pilgub mendatang dengan Golkar.

Semoga keharmonisan dengan berjalan baik ke depannya," kata Sulaeman Hattase.

Selain Pilgub, konsolidasi akan dibangun dengan seluruh kader Gerindra se-Provinsi Kaltim.

Seno Aji berhasil mengamankan kursi Gerindra di DPRD Kaltim untuk periode 2024-2029.

Berdasarkan perhitungan suara di Pemilu 2024, ia berhasil meraup suara terbanyak di daerah pemilihannya, dengan 25.293 suara.

"Berdasarkan data tersebut, kami yakin Seno Aji memiliki grafik yang sangat bagus.

Kita tinggal menunggu rekomendasi DPP Partai Gerindra dan dari Maha Kuasa," pungkas Tim Khusus Seno Aji dan Agus Suwandy tersebut.

PILGUB KALTIM 2024 - Rudy Mas'ud saat bertemu Seno Aji yang didampingi Sulaeman Hattase di Jakarta beberapa waktu lalu. Wakil Ketua DPD Gerindra Kaltim, Sulaeman Hattase, mengungkapkan pertemuan dua figur politik Kalimantan Timur ini tak lain membicarakan soal politik, membangun komunikasi untuk kontestasi Pilgub Kaltim 2024.
PILKALA KALTIM 2024 - Rudy Mas'ud saat bertemu Seno Aji yang didampingi Sulaeman Hattase di Jakarta beberapa waktu lalu. Wakil Ketua DPD Gerindra Kaltim, Sulaeman Hattase, mengungkapkan pertemuan dua figur politik Kalimantan Timur ini tak lain membicarakan soal politik, membangun komunikasi untuk kontestasi Pilgub Kaltim 2024. (HO/Golkar Kaltim)

Sementara itu, Rudy Mas'ud sendiri tak ingin terlebih dulu membicarakan terkait pertemuan ini.

Karena masih dalam tahap penjajakan tentunya, terlebih jika untuk koalisi, Golkar siap untuk berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Isran Noor Eks Gubernur Kaltim yang Maju Lagi di Pilkada Kaltim 2024

"Kontestasi nanti harus berpasangan dengan wakil.

Wakilnya nanti, jika memang dari Gerindra yang di dorong Seno Aji, ya itu hak prerogatif Partai Gerindra, setiap partai pasti ingin kadernya sukses, ya ini masih berproses semua," kata Rudy.

Rudy Mas'ud Berencana Borong Parpol

Bakal Calon Gubernur tunggal dari Partai Golkar Kaltim H. Rudy Masud  tampaknya memborong partai untuk diajak koalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.

Usai Pilpres 2024 Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pusat juga mencoba merangkul partai diluar pemerintahan seperti NasDem dan PKB, bahkan PDIP yang dikabarkan akan ditemui oleh Prabowo Subianto.

Kali ini Rudy Masud menegaskan bahwa bicara terkait kemenangan Prabowo Subianto, tentunya Pilpres telah selesai setelah adanya keputusan Mahkamah Konstitusi.

"Pilpres sudah selesai, saatnya kita bergandengan tangan sama-sama untuk menjalankan kegiatan puncak perpolitikan berikutnya yaitu Pilkada," tegas Rudy Masud kepada TribunKaltim.co di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (5/5/2024).

Sesuai arahan DPP Golkar, kata politisi yang akrab disapa Harum ini akan tetap berkoalisi dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca juga: Mahyudin dan Isran Noor Daftar Pilkada Kaltim 2024 via Nasdem, Fatimah Asyari Akui Ada Kelebihan

Namun demikian, ia serius membuka ruang dalam usaha merangkul seluruh kekuatan politik partai di Bumi Etam demi akselerasi pembangunan Kalimantan Timur. 

Diketahui, melalui perwakilannya, Rudy Masud pada Sabtu 4 Mei 2024 mengembalikan formulir ke PKB, Demokrat dan PDIP.

Tak hanya itu, ia juga melalui perwakilannya mengambil formulir pendaftaran ke NasDem dan PKS pada hari yang sama.

"Saya kan sudah sering menyampaikan, jangankan dengan Koalisi Indonesia Maju, bukan dengan Koalisi Indonesia Maju saja kita bisa bergandengan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Bidang Media Partai Golkar Kaltim, Sudarno kepada TribunKaltim.co menegaskan memang Rudy Masud, terkait semua partai diajak untuk dikompromikan dan dinegosiasikan.

Hal ini sebagai langkah awal dalam membentuk koalisi politik.

"Jangan sampai ada yang terlepas lah, untuk koalisi ini di 2024 Pilgub Kaltim ini," jelasnya.

Sebab itu, Sudarno mengatakan bahwa untuk mengusung Rudy Masud sebagai calon Gubernur Kaltim, pihaknya mengaku akan membuka pintu lebar untuk koalisi ini. "Apapun situasinya," ungkap Sudarno.

Baca juga: Sinyal Andi Harun Maju Pilkada Kaltim 2024, Kader Gerindra Gerilya Daftar Calon Walikota Samarinda

Parpol Masih Berhati–hati di Daerah

Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman Chosiah melihat pergerakan partai politik (parpol) khususnya Golkar di Kaltim memang tengah berupaya menggandengan kekuatan untuk Pilkada 2024 mendatang.

Usai kemenangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, tentunya arahan untuk koalisi tegak lurus punya kepentingan sendiri.

"Di daerah itu sebenarnya (parpol) mengambil langkah hati–hati, karena ada kecenderungan koalisi ke bawah (di daerah), koalisi tegak lurus, saya melihat Prabowo Subianto dalam memimpin Indonesia ini mengedepankan stabilitas," tutur Budiman.

Dalam mencapai stabilitas, maka otomatis koalisi pusat kebawah harus tegak lurus, maka dari itu langkah Prabowo menggandeng PKB dan NasDem tampak beberapa hari ini.

Pengambilan keputusan di pusat itu terutama dalam penyusunan APBN dan kebijakan lain akan berjalan mulus jika berhasil menggandeng parpol diluar pemerintahan.

"Nah, itu akan tergangggu kalau koalisinya tidak tegak lurus, apalagi di Kaltim yang banyak kepentingannya, termasuk wilayah ini yang menjadi Ibu Kota Negara (IKN) ke depannya, dan pusat perhatian pembangunan ke depan ada di Kaltim termasuk IKN," jelas Budiman.

Jika koalisi tidak tegak lurus ke bawah, stabilitas tidak terjamin dan bisa mengganggu kepentingan nasional di Kaltim serta IKN.

Makanya menurut Budiman, sangat wajar partai–partai yang ada di daerah ini berhati–hati.

Meski PDIP belum sepenuhnya menyatakan akan berkoalisi dengan pemerintahan ke depan.

Pilkada ke depan juga di prediksi Budiman menarik melihat langkah para bakal calon dan parpol yang sama–sama sedang wait and see sampai pada masa pendaftaran ke KPU yang sangat patut untuk dicermati masyarakat.

"Kalau PKS kan sudah menyatakan akan memberikan karpet merah ke Prabowo, meski terganjal adanya Gelora di KIM," tandasnya.

Baca juga: Isran Noor Masih Mempesona di Pilkada Kaltim 2024, Dua Ketua Partai Datangi Eks Gubernur, Bukan PDIP

(TribunKaltim.co/MohammadFairoussaniy)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved