Berita Penajam Terkini

Dinas Lingkungan Hidup Penajam Paser Utara Maksimalkan Pengelolan Limbah Lewat Bank Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur berupaya memaksimalkan pengelolaan sampah.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kepala Dinas Lingkingan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara, Safwana. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur berupaya memaksimalkan pengelolaan sampah.

Selain mengusulkan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) ke pemerintah pusat, DLH juga memaksimalkan fungsi bank sampah yang ada.

Diketahui, terdapat bank sampah induk milik DLH yang berlokasi di sekitaran pasar tradisional Nenang.

Baca juga: DLH PPU Dapat Bantuan Alat Pengolahan Sampah dari KLHK 

Sedangkan saat ini juga tengah diminta untuk membangun bank sampah unit, di masing-masing desa dan kelurahan.

Demikian disampaikan kepala DLH PPU Safwana, kepada TribunKaltim.Co, Jumat (10/5/2024).

Ia menjelaskan bahwa, fungsi bank sampah unit selain menjadikan sampah bernilai ekonomi, juga untuk mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Buluminung.

“Setiap desa juga sudah diminta membangun bak sampah unit, sesuai edaran Bupati, harapannya nanti sampah yang masuk ke TPA akan berkurang,” ungkapnya.

Safwana mengatakan bahwa, bank sampah unit adalah tempat sampah yang telah dipilah, jika bernilai ekonomis atau bisa diolah.

Baca juga: DLH PPU Akan Bangun Stasiun Peralihan Antara Sampah di Waru, Butuh Lahan 1 Ha

Masyarakat juga diminta untuk pandai mengolah sampahnya sebelum dimasukkan ke bank sampah.

“Sampah yang ada nilai ekonomisnya dikumpul di bank sampah unit yang ada di desa, baru dibawa ke bank sampah induk kami, kemudian dijual. Seperti botol plastik, kaleng bekas itu bernilai ekonomis,” sambungnya.

Sampah-sampah yang berhasil terkumpul nanti akan dikelola menjadi barang yang lebih berguna, misalnya botol plastik yang diolah menjadi hiasan, pot bunga, dan lainnya.

Untuk pengelolaan sampah ini, kata Safwana masih perlu belajar di Banyumas, karena diakui cukup bagus dalam mengelola sampah mereka.

“Kita juga memberikan edukasi ke masyarakat, mengenai pemilahan sampah karena bagaimanapun sampah kan harus dipilih agar bernilai ekonomis seperti pengelolaan di Banyumas,” pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved