Pilkada 2024
Tak Mungkin Bersatu, Anies dan Ahok Wajib Berhadapan Jika Ingin Maju Pilkada Jakarta, Survei Terbaru
Tak mungkin bersatu, Anies Baswedan dan Ahok wajib berhadapan jika ingin maju Pilkada Jakarta 2024, cek survei terbaru
TRIBUNKALTIM.CO - Wacana menduetkan Anies Baswedan - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024 dipastikan gagal.
Sebelumnya, muncul opsi menduetkan Anies-Ahok atau Ahok-Anies.
PDIP pun sebagai partai yang menaungi Ahok tak menolak ide duet tersebut.
Meski demikian, duet tersebut dipastikan tak bisa terwujud karena terhalang aturan.
Baca juga: Ahok Bahas Nasib Jakarta Saat IKN Nusantara Jadi Ibu Kota, Ucap Pesan Bung Karno Soal Rakyat Kenyang
Artinya, Anies dan Ahok harus saling berhadapan jika ingin sama-sama maju di Pilkada Jakarta 2024.
Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan, seorang mantan gubernur tidak boleh mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur (cawagub) di daerah yang sama.
"Sesuai ketentuan Undang-Undang No 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota sebagaimana diubah beberapa kali dengan UU No 6 Tahun 2020," ucap Dody saat dihubungi, Rabu (8/5/2024).
Aturan yang membuat dua eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak dapat terwujud itu tertuang dalam Pasal 7 ayat 2 huruf O Undang-Undang Pilkada. Pasal itu berbunyi, "Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(o) belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Walikota pada daerah yang sama".
"Pasal 7 ayat 2 huruf o, 'Belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Wali Kota untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Wali Kota pada daerah yang sama," kata Dody.
Artinya isu Anies-Ahok akan bersanding dalam Pilada DKI 2024 sirna.
Sebab Anies dan Ahok tercatat pernah menjadi Gubernur DKI, meski dalam periode yang berbeda.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tengah mencermati usulan duet antara dua eks Gubernur DKI Anies Ahok untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah yang mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," kata Hasto ditemui di Posko Teuku Umar Nomor 9, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024) malam.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini berujuar, Anies dan Ahok sangat mungkin berpasangan di Pilkada DKI 2024.
Ada beberapa faktor yang sangat memungkinkan untuk Anies dan Ahok dapat berpasangan dalam kontestasi politik di Jakarta.
Faktor pertama, Anies disebut adalah seorang yang religius tetapi tidak radikal seperti yang dipersepsikan ketika hadir dalam pilgub DKI 2017 lalu.
Baca juga: Maju di Pilkada PPU 2024, Mudiyat Noor Beber Visi Misi dan Gambaran Proker yang Ingin Ia Lakukan
"Kedua, Ahok memang tempramental, yang kadang-kadang tabu di dalam politik.
Namun, sesungguhnya Ahok adalah seorang yang nasionalis dilihat dari sejarah karir politiknya," kata Didik dalam keterangannya, Jumat (10/5/2024).
Selain itu, Didik menilai tidak ada faktor pendorong keduanya ke arah radikal, karena Anies sudah bisa tampil di dalam pilpres dengan citra nasionalis religius biasa, sedangkan Ahok juga akan bisa diterima publik.
"Anies dan Ahok pasti berpikir positif jika paham gagasan seperti ini dari berbagai pihak yang hendak menjadikannya simbol kesatuan dari keduanya," ucap Didik.
Survei Pilkada Jakarta 2024
Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) melakukan survei terhadap beberapa nama tokoh poitik di Indonesia jelang Pilkada 2024.
Ada sebanyak 15 nama yang masuk dalam survei menentukan peluang menang jika melaju di Pilgub Jakarta 2024.
Beberapa nama diantaranya yang sudah tak asing seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Mensos Risma hingga Ketua PSI yang juga anak Presiden Jokowi Kaesang Pangarep masuk daftar Calon Gubernur Jakarta 2024.
Survei terbaru yang digelar Arus Survei Indonesia (ASI), menunjukan adanya persaingan ketat tingkat popularitas maupun elektabilitas figur-figur yang digadang-gadang maju di Pilgub Jakarta 2024.
Diketahui ASI melakukan survei terhadap 400 responden dengan metode wawancara tatap muka.
Sedangkan penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Sementara proses pengambilan data dilakukan pada 23-29 April 2024.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Arus Survei Indonesia (ASI) pada 23-29 April 2024 terhadap 400 responden, Anies Baswedan menjadi tokoh paling populer meskipun elektabilitasnya kalah dibandingkan dengan Ridwan Kamil.
Anies dikenal oleh 89,3 persen dari responden, sedangkan Ridwan Kamil menduduki peringkat kedua dengan 86,8 persen.
Di sisi lain, popularitas Heru Budi kalah dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Baca juga: Tahapan Pilkada Dimulai, Bawaslu Mahulu Kalimantan Timur Sebut Harus Kerja Keras
Meskipun elektabilitasnya lebih rendah, Kaesang dianggap lebih populer dibandingkan Heru Budi dengan perolehan suara sebesar 78 persen, sementara Heru Budi mendapatkan 67 persen suara.
Di peringkat kelima, Ahmad Sahroni mendapat raihan suara sebesar 55 persen, diikuti oleh Risma dengan perolehan suara sebesar 54,8 persen.
Meskipun elektabilitas merupakan faktor penting, popularitas juga memiliki peran yang signifikan dalam dinamika politik.
Hasil survei terkait popularitas Calon Gubernur Jakarta 2024 versi ASI:
1. Anies Baswedan: 89,3 persen
2. Ridwan Kamil: 86,8 persen
3. Kaesang Pangarep: 78 persen
4. Heru Budi Hartono: 67 persen
5. Ahmad Sahroni: 55 persen
6. Tri Rismahrini: 54,8 persen
7. Bima Arya: 44,3 persen
8. Mardani Ali Sera: 43 persen
9. Ahmad Riza Patria: 40,5 persen
10. Airin Rachmi Diany: 32 persen
11. Bahlil Lahadalia: 25,3 persen
12. Erwin Aksa: 25 persen
13. Abdullah Azwar Anas: 22 persen
14. Ahmed Zaki Iskandar: 17,8 persen
15. Hendrar Prihadi: 13 persen
Baca juga: Dampingi Basri Rase pada Pilkada Bontang 2024, Chusnul Dhihin: Mohon Doanya
Elektabilitas Ridwan Kamil Salip Anies
Menurut hasil survei yang sama, Ridwan Kamil menjadi bacagub DKI Jakarta yang memiliki elektabilitas tertinggi dengan raihan 30,5 persen suara.
Kemudian, elektabilitas sosok yang akrab disapa Kang Emil itu disusul mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus eks capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
Pilgub Jakarta 2024 diprediksi akan bersaing sengit antara Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. (Tribun Manado)
Baca juga: Strategi Mengejutkan PDIP, Siapkan Sosok Kader Ini untuk Kalahkan Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Anies kalah tipis dari Ridwan Kamil dengan elektabilitas mencapai 29 persen suara.
Sementara di peringkat ketiga, ada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang terpaut jauh dengan raihan 7 persen suara.
Selanjutnya, ada Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni yang memiliki elektabilitas 6,8 persen dan disusul Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini yang meraih 4 persen suara.
Hasil survei elektabilitas bacagub dalam Pilkada DKI Jakarta versi Arus Survei Indonesia (ASI) yang digelar pada 23-29 April 2024 terhadap 400 responden.
Baca juga: Terbaru! Ketua KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Perlu Mundur Bila Maju Pilkada 2024
Elektabilitas Calon Gubernur Jakarta 2024
1. Ridwan Kamil: 30,5 persen
2. Anies Baswedan: 29 persen
3. Heru Budi Hartono: 7 persen
4. Ahmad Sahroni: 6,8 persen
5. Tri Rismaharini: 4 persen
6. Ahmad Riza Patria: 2,8 persen
7. Kaesang Pangarep: 2 persen
8. Erwin Aksa: 1,8 persen
9. Abdullah Azwar Anas: 1,5 persen
10 Mardani Ali Sera: 1,3 persen
11. Bima Arya: 0,5 persen
12. Ahmed Zaki Iskandar: 0,5 persen
13. Airin Rahcmi Diany: 0,3 persen
14. Bahlil Lahadalia: 0,3 persen
15. Hendrar Prihadi: 0,3 persen
16. Tidak tahu/Tidak jawab: 12 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna"
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, 1 Suara Dibayar Rp6,5 Juta, MK Diskualifikasi Semua Calon |
|
|---|
| Jorjoran Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, Satu Suara Rp6,5 Juta, Sekeluarga Dapat Rp64 Juta |
|
|---|
| MK Diskualifikasi Gogo-Helo dan Gunadi-Sastra di Pilkada Barito Utara, Terbukti Lakukan Politik Uang |
|
|---|
| Tonton Live Streaming Debat PSU Mahulu 2024 Hari Ini 7 Mei 2025, Siaran Langsung dari Samarinda |
|
|---|
| Ada Mahulu Kaltim! Ini Daftar Daerah yang Gelar PSU Pilkada 2024 Bulan Mei Lengkap Paslonnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240505_Pilkada-Jakarta-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.