Fenomena

Badai Langka Terjang Bumi Akhir Pekan Ini, Berpotensi Matikan Listrik dan Elektronik Seluruh Dunia

Badai langka terjang Bumi akhir pekan ini, berpotensi matikan listrik dan elektronik seluruh dunia.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
ILUSTRASI - Badai langka terjang Bumi akhir pekan ini, berpotensi matikan listrik dan elektronik seluruh dunia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Badai langka terjang Bumi akhir pekan ini, berpotensi matikan listrik dan elektronik seluruh dunia.

Fenomena alam diprediksi akan terjadi lagi akhir pekan ini.

Sebuah badai langka yang pernah terjadi 21 tahun lalu, diprediksi akan menerjang kembali Bumi.

Baca juga: Ledakan Nova 2024, Fenomena Antariksa Sekali Seumur Hidup, Bisa Disaksikan tanpa Teropong

Baca juga: Terlihat di Indonesia? Info Fenomena Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Gambar Via Live Streaming

Baca juga: Inilah Daftar Fenomena Astronomi di Bulan April 2024, Ada Gerhana Matahari Total

Badai tersebut yakni badai geomagnetik.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) meningkatkan pengawasan badai geomagnetik G4 menjadi G5 ini, badai paling kuat dari jenisnya dalam skala dari G1 hingga G5.

Peristiwa atmosfer yang tidak biasa ini dimulai Jumat malam (10/5/2024) dan diperkirakan akan berlangsung sepanjang akhir pekan.

NOAA menyebut badai geomagnetik G5 ini terakhir menghantam Bumi pada bulan Oktober 2003.

Artinya terulang kembali setelah 21 tahun, maka dari itu disebut fenomena langka, mengutip Anadolu Agency.

Pejabat NOAA mengatakan badan tersebut belum mengeluarkan peringatan sebesar ini selama lebih dari dua dekade, hingga akhirnya badai itu terjadi lagi.

Baca juga: Viral Fenomena Equinox yang Akan Terjadi Hari Ini 21 Maret 2024 di Indonesia, Simak Penjelasannya

Para ilmuwan menyebut badai geomagnetik yang dahsyat dapat mematikan listrik dan peralatan elektronik di seluruh dunia.

Mereka mencatat bahwa badai geomagnetik yang melanda Bumi pada tahun 2003 menyebabkan pemadaman listrik di Swedia dan merusak trafo di Afrika Selatan.

“Badai geomagnetik dapat berdampak pada infrastruktur di orbit dekat Bumi dan di permukaan Bumi, berpotensi mengganggu komunikasi, jaringan listrik, navigasi, operasi radio dan satelit,” kata NOAA dalam sebuah pernyataan.

Namun, peristiwa anomali ini dapat memberikan kesempatan langka bagi penduduk yang tinggal di Amerika Serikat (AS) untuk melihat aurora borealis, yang juga dikenal sebagai cahaya utara.

Mereka yang berada di selatan Alabama dan California Utara mungkin mendapat kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan cahaya langit spektakuler.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa cahaya utara disebabkan oleh gangguan pada magnetosfer yang menembakkan jilatan api matahari dan awan partikel magnetik yang dihasilkan matahari ke luar angkasa.

Baca juga: Inilah Daftar Fenomena Astronomi di Bulan April 2024, Ada Gerhana Matahari Total

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved