Pilkada Bontang 2024
Maju Pilkada Bontang Jalur Independen, Basri Rase Beber Alasan Tak Lagi Berpasangan dengan Najirah
Maju Pilkada Bontang 2024 jalur independen, Basri Rase beberkan alasan tak lagi berpasangan dengan Najirah
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Basri Rase berpisah dengan Najirah pada Pilkada Bontang 2024.
Hal itu lantaran adanya perbedaan pandangan yang sangat mendasar.
Demikian yang disampaikan Basri Rase saat ditemui wartawan di salah satu warung makan di Jalan S Parman, Kelurahan Belimbing, Bontang Barat, Minggu (12/5/2024) siang.
Basri mengaku lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang telah memberikan dukungan untuknya, yakni melalui jalur independen.
Ia pun mengaku siap untuk menerima risiko besar, seperti dipecat sebagai ketua DPC PKB.
Sementara Najirah memilih untuk taat pada titah PDIP yang menginginkan dirinya bertarung melalui jalur partai.
Menurut Basri, perbedaan pandangan ini sangat sulit dipersatukan kembali.
"Saya lebih baik dimarahi partai dari pada dimarahi masyarakat," ungkapnya.
Baca juga: 8 Fakta Basri Rase-Najirah Pecah Kongsi Pilkada Bontang 2024, Terkuak Pesan Alm Adi Darma Soal PDIP
Basri mengungkapkan bahwa pada Kamis (9/5/2024) lalu, sebelum ada keputusan untuk tak bersama lagi dengan Najirah, ia intens menjalin komunikasi dengan Ketua DPW PDIP Safaruddin.
Ada harapan agar pilihan untuk maju melalui jalur independen direstui.
Namun, tutur Basri, Safaruddin menolak wacana itu.
Menurut mantan kapolda Kaltim itu melalui via telpon yang didengarkan langsung Najirah, Ketua Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Udin Mulyono, bersama Basri Rase yang datang ke rumah jabatan wakil walikota di Jalan Awang Long, PDIP sudah memutuskan bahwa siapapun kader partai yang akan berlaga di Pilkada 2024 hanya ada satu pilihan, yaitu maju dengan jalur partai.
"PDIP tidak bisa seperti itu Bas (Basri Rase), karena Pak Hasto sudah sampaikan kader PDIP hanya satu pilihan, tidak boleh jalur independen," tutur Basri menirukan penyampaian Safaruddin.
Jadi, Basri menekankan bahwa tidak benar jika ia yang memilih untuk berpisah.
Namun, menurutnya Najirah-lah yang tidak bisa mengambil keputusan.
Baca juga: Basri Rase Pilih Chusnul Dhihin setelah Pecah Kongsi dengan Najirah di Pilkada Bontang 2024
Basri Tak Ambil Pusing Ancaman Sanksi PKB
Terkait PKB, menurut Basri, merupakan urusan yang ruwet. Pertemuan dengan DPP di Jakarta beberapa waktu lalu tak menghasilkan apapun.
Rekomendasi untuk Pilkada 2024 baru akan diberikan pada Agustus, sementara dinamika politik terus berkembang.
Ia pun tidak mau ambil pusing jika nantinya disanksi atas putusan memilih jalur independen.
"Alamak ketua DPC itu apa sih, partai itu butuh figur. Jangankan PKB, Hanura saya saja saya tinggal, partai yang saya besarkan," katanya.
Menurutnya, posisinya saat ini sebagai figur inkumben banyak lirik partai lain.
Andaikan ditinggal PKB, sambungnya, ia mengaku punya banyak opsi partai lain
"Partai ini banyak yang mau meminang saya," pungkasnya.
Sementara itu, TribunKaltim.co berupaya menghubungi Ketua DPW PDIP Safaruddin terkait hal tersebut, namun sampai saat ini belum ada jawaban. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.