Berita Nasional Terkini
Nasdem PKB Belum Tentu Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Syarat yang Harus Dipenuhi
Partai Nasdem hingga PKB, yang dikabarkan siap bergabung dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, jangan terlalu pede dapat jatah menteri
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Nasdem hingga PKB, yang dikabarkan siap bergabung dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, jangan terlalu percaya diri bisa mendapatkan jatah menteri.
Pihak Prabowo Subianto menyatakan, pihak-pihak yang bergabung dengan kubu pemenang Pilpres 2024, tidak lantas mendapatkan jatah menteri atau bergabung dengan kabinet.
Hal ini diungkapkan juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, pihak-pihak yang ingin dirangkul oleh Prabowo Subianto tidak lantas langsung bergabung ke dalam kabinet atau pemerintahan mendatang.
Baca juga: Profil Yusril Ihza Mahendra yang Menguat Jadi Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Prabowo-Gibran
Baca juga: 61 Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Banyak Wajah Lama, Ada Helmy Yahya hingga Hotman Paris
Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo Subianto memang terus berupaya merangkul berbagai kelompok buat bekerja sama untuk bangsa, tetapi tidak semuanya akan dilibatkan dalam pemerintahan.
“Dalam konteks safari kemudian silahturahmi Pak Prabowo ke partai politik, ke tokoh, itu tidak selalu harus dimaknai merangkul kemudian berada di dalam kabinet, merangkul iya, tapi berada di dalam satu kabinet itu belum tentu,” kata Dahnil dikutip dari program dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Jumat (10/5/2024).
Dahnil menyampaikan, jika Prabowo mengajak sejumlah parpol di luar koalisi untuk bergabung tentu dengan syarat sudah ditetapkan.
Syarat-syarat itu, kata Dahnil, adalah integritas, kompetensi, dan sepakat dengan visi dan jalan pembangunan yang sudah dirancang Prabowo.
Baca juga: Demokrat tak Cemaskan Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Yakin Diberi Porsi yang Pas
“Pak Prabowo tentu punya syarat, tidak membuka pintu begitu saja kemudian berada di dalam," ujar Dahnil.
Prabowo sebelumnya mengajak pihak-pihak yang sempat berhadapan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 buat bekerja sama.
Sampai saat ini Partai Nasdem disebut-sebut siap bekerja sama dengan Prabowo.
Begitu juga halnya PKB dan PKS yang menyatakan tidak menutup pintu dialog dengan kubu Prabowo.
Baca juga: Zulhas Beber 4 Kader PAN Bakal Didorong Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, tak Ada Eko Patrio
Padahal sebelumnya Nasdem, PKB, dan PKS berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan sikap partai terhadap pemerintahan mendatang akan diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Pembuktian Prabowo di 4 Tahun Kepemimpinan
Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto meminta waktu 3-4 tahun untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Yusril Menteri dan Hotman Paris Wamen? Ini 61 Nama yang Disebut-sebut Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Prabowo berjanji memberi makan anak-anak di Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar) meskipun ia dikalahkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di sana.
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam acara Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam.
"Beri kita waktu, beri kita 3 tahun, 4 tahun kita akan buktikan rakyat yang tidak memilih kita, kita akan buktikan kita membawa kebaikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia. Kalau saya katakan kita harus kasih makan untuk semua anak-anak kita termasuk yang di Aceh, termasuk yang di Sumatera Barat. Saya akan buktikan bersama seluruh barisan kita," ujar Prabowo.
"Kita akan buktikan bahwa anak-anak Aceh, anak-anak Sumatera Barat tidak akan ketinggalan, kita akan mengangkat mereka, kita akan membela mereka, kita akan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Baca juga: Ada 2 Menko Baru, Beredar Daftar 61 Calon Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo-Gibran, Kata Gerindra
Prabowo menegaskan, dirinya dan Gibran akan menjadi pemimpin Indonesia, termasuk bagi rakyat yang tidak memilih 02.
Dia menyebut, rakyat sudah memutuskan siapa pemimpin yang mereka inginkan untuk memimpin.
"Jadi benar, rakyat sudah memutuskan, kita sekarang bekerja untuk persiapan," kata Prabowo.
Yang Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu
Baca juga: Kabinet Gemoy Isi 40 Kementrian Terganjal UU, Yusril Beber yang Bisa Dilakukan Jokowi atau Prabowo
Kemudian, Prabowo Subianto meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu pemerintahannya kelak.
Prabowo menegaskan dirinya hanya ingin bekerja dan mengamankan kekayaan bangsa.
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam acara bimtek dan rakornas pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam.
"Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik," ujar Prabowo.
Baca juga: Demokrat tak Cemaskan Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Yakin Diberi Porsi yang Pas
"Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok. Kita mau kerja. Kita mau kerja. Kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia," sambungnya.
Prabowo menjelaskan, dirinya tidak ingin ada lagi orang Indonesia yang menangis karena lapar.
Dia menekankan rakyat Indonesia tidak boleh tidak bisa makan.
"Saya yakin saudara tidak terima. Saya malu saya dikasih pangkat jenderal oleh rakyat. Saya dipilih oleh rakyat. Siang dan malam kita berpikir, saya berpikir, bagaimana rakyat Indonesia tidak ada yang lapar," jelas Prabowo.
Baca juga: Zulhas Beber 4 Kader PAN Bakal Didorong Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, tak Ada Eko Patrio
Menurut Prabowo, semua partai di Indonesia pasti punya orang-orang baik dan orang-orang yang tidak baik.
Dia bahkan mengakui di Partai Gerindra pun banyak orang tidak baik.
"Mari kita akui. Iya kan? Kita boleh punya jiwa korsa, tapi kita juga harus introspeksi diri. Di Gerindra pun juga banyak yang kurang baik, banyak yang baik banyak yang kurang baik. Di semua organisasi ada yang baik dan ada yang kurang," katanya.
"Sekarang bagaimana yang baik-baik dari semua latar belakang bisa kerja sama? Ini pelajaran sejarah. Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elite Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu," imbuh Prabowo. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.