Berita Viral

Kisah Mahesya Putra, Korban Tewas Kecelakaan Maut Rela Jadi Kuli Angkut Pasir Demi Ikut Perpisahan

Inilah kisah Mahesya Putra, siswa SMK Lingga Kencana Depok yang jadi korban meninggal pada kecelakaan maut di Subang.

Editor: Heriani AM
istimewa
Kertas bertuliskan SMK Lingga Kencana Depok di bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Sabtu 11 Mei 2024, sekitar pukul 18.45 WIB. Inilah kisah Mahesya Putra, siswa SMK Lingga Kencana Depok yang jadi korban meninggal pada kecelakaan maut di Subang. 

"Sebelumnya dia (Dimas) kan mau wisuda, dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya). Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangka ke acara wisuda di Bandung," ujar Mariah.

Baca juga: Terjawab SMK Lingga Kencana Depok di Mana, Ini Lokasi Sekolah yang Siswanya Alami Kecelakaan Maut

Guru Favorit Ikut Tewas

Selain sembilan orang siswa yang tewas, ada satu orang guru yang bernasib sama.

Guru bernama Suprayogi (65) jadi korban meninggal dalam kecelakaan maut tersebut.

Mengutip Wartakotalive.com, ternyata Suprayogi adalah seorang guru idola murid-muridnya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Nasrullah, Humas Yayasan kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana.

Ia menuturkan, Suprayogi adalah guru senior yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan pekerjaannya sebagai seorang guru.

"Beliau sudah 15 tahun mengajar di sini (SMK Lingga Kencana). Pengabdiannya luar biasa dan itu jadi contoh bagi kami guru-guru di sini," tuturnya.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Ciater, Teriakan Histeris Siswa SMK Lingga Kencana dari Dalam Bus

Supriyadi ini juga dikenal sebagai guru idola bagi murid-muridnya.

"Dia termasuk guru senior, jadi panutan kita," kata Nasrullah.

Selain jadi idola para murid dan panutan bagi rekan kerja, Suparyogi juga sosok yang berkontribusi besar di lingkungan tempat tinggalnya.

Indra, ketua RT tempat Suprayogi tinggal menuturkan bahwa almarhum adalah sosok penggerak di lingkungannya.

Lewat ide dan gagasannya, lingkungan RT 05 RW 03 Rangkapan Jaya Baru menjadi maju.

“Pun menjadi guru beliau sangat diidolakan oleh murid-muridnya karena beliau supel, bergaul di masyarakat juga jadi motivasi kita,” kata Indra.

“Banyak sekali pembangunan di lingkungan ini dari ide-ide beliau,” sambungnya.

(*)

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Salah Satu Korban Tewas Kecelakaan Maut Rela Jadi Kuli Angkut Pasir untuk Bisa Ikut Perpisahan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved