Timnas Indonesia

Terjawab Alasan Como 1907 Tak Pakai Pemain Timnas Indonesia di Serie A, Singgung Hasil Evaluasi Data

Terjawab alasan Como 1907 tak pakai pemain Timnas Indonesia di Serie A, singgung hasil evaluasi data

Editor: Rafan Arif Dwinanto
instagram/@jayidzes
Timnas Indonesia - Terjawab alasan Como 1907 tak pakai pemain Timnas Indonesia di Serie A, singgung hasil evaluasi data 

TRIBUNKALTIM.CO - Klub milik konglomerat Indonesia, Como 1907 promosi ke Serie A Liga Italia.

Publik sepakbola Tanah Air pun berharap Como 1907 bisa menjadi tempat abroad bagi para pemain Timnas Indonesia yang sedang naik daun.

Pasalnya, bekompetisi di Serie A yang merupakan kasta tertinggi Liga Italia tentu akan menaikkan level permainan pemain Timnas Indonesia.

Namun, rupanya Como 1907 enggan menggunakan jasa pemain Timnas Indonesia untuk mengarungi ketatnya kompetisi bersaing dengan tim mapan seperti Inter Milan, AC Milan hingga Juventus.

Sukses promosi ke Serie A, Como 1907 tak memiliki rencana mendatangkan pemain Indonesia.

Baca juga: Rafael Leao Bujuk AC Milan Datangkan Rekannya di Timnas Portugal, Bisa Isi Posisi Theo dan Calabria

Kabar ini diungkapkan oleh Mirwan Suwarso selaku perwakilan Grup Djarum dan Juga Como 1907.

Lebih lanjut, Mirwan Suwarso mengungkapkan alasan Como 1907 enggan mendatangkan pemain asal Indonesia.

Pertama adalah terkait kesiapan pemain.

Mirwan Suwarso menegaskan bahwa Como 1907 hanya akan mendatangkan pemain yang siap tempur di kompetisi tertinggi Italia

Kedua adalah demi kebaikan pemain Indonesia sendiri.

Mirwan Suwarso khawatir pemain tersebut bakal kesulitan bersaing dan tak mendapat menit bermain.

"Kami baru promosi."

"Di saat promosi ini kami harus mencari pemain yang siap tempur dan bisa main di Serie A."

"Dilihat dari evaluasi data, pemain Indonesia kalau masuk ke klub kami pasti akan jadi cadangan bahkan mungkin tidak main sama sekali, ngapain?."

"Itu kan merugikan pemainnya juga merugikan klub jadi kekurangan slot untuk pemain," kata Mirwan Suwarso.

Meski begitu, Mirwan Suwarso, mengungkapkan solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Solusi tersebut yakni mendatangkan pemain Indonesia namun ditempatkan di tim junior.

Hanya, hal ini juga bukannya tanpa kendala.

Baca juga: Kutukan Harry Kane Berimbas ke Timnas Inggris, The Three Lions Diramalkan Tak akan Juara Euro 2024

Menurutnya, pemain Indonesia kerap kesulitan beradaptasi bila sendiri sehingga Como 1907 mau tak mau harus mendatangkan beberapa nama sekaligus dan itu akan menguras slot pemain asing yang ada.

"Nanti kalau kami sudah matang, mungkin bisa mendatangkan pemain Indonesia untuk di taruh di tim junior."

"Biar bisa berkembang sebelum dapat masuk ke tim utama."

"Tetapi dari pengalaman di Garuda Select, pemain Indonesia apabila ke luar negeri susah beradaptasi kalau sendirian."

"Berarti mereka harus berdua atau bertiga, kalau mereka datang berdua atau bertiga habis langsung slot pemain asing kami," ujarnya.

Sementara itu, Como 1907 sukses promosi ke Serie A setelah finish diperingkat kedua Serie B 2023-2024.

Como 1907 tercatat meraih 73 poin dari 38 laga.

Poin tersebut terpaut tiga poin dari Parma yang menempati puncak.

Como 1907 lalu berjarak tiga poin dari peringkat ketiga, Venezia yang merupakan klub Jay Idzes.

Baca juga: Penampakan Jersey Timnas Jerman Euro 2024 Terbaru jadi Favorit, Kostum Tandang Punya Warna Mencolok

Promosi ke Serie A

Klub milik konglomerat Indonesia, Como FC resmi promosi ke Serie A Liga Italia.

Diketahui, Como FC 1907 dimiliki Bos Djarum dan BCA, Michael dan Budi Hartono bersaudara.

Dengan raihan ini, Como FC akan bertarung di Serie A melawan klub-klub grade A dunia seperti Juventus hingga AC Milan.

Di tengah kabar promosinya Como FC, muncul asa agar klub milik orang Indonesia ini bisa dititipi pemain Timnas Indonesia agar bisa bermain di Liga Italia.

klub Como FC 1907 resmi menyabet tiket promosi dari Serie B ke Serie A musim depan (2024/2025).

Klub yang dimiliki bos Djarum Group Michael Hartono itu bertengger di runner-up akhir klasemen Serie B musim 2023/2024.

Walhasil Como 1907 otomatis promosi tanpa melalui jalur play-off.

Sedangkan untuk klub pemain Timnas Indonesia Jay Idzes yaitu Venezia FC, harus berlanjut ke babak play-off karena cuma bertahan di posisi ke-3 klasemen akhir.

Jay Idzes dkk perlu berjuang mengamankan satu tiket dari tim pesaing peringkat ke-3 hingga delapan klasemen.

Lawan dari Venezia ialah Cremonese, Catanzaro, Parlemo, Sampdoria hingga Brescia.

Baca juga: Kabar Buruk Timnas Indonesia Jelang Lawan Irak, Pemain Naturalisasi Idola Baru Terancam Absen

Kembali ke topik pembahasan, untuk Como 1907 sukses mendapatkan tiket ke Liga Italia musim depan.

Sehubungan dengan itu, membuka juga kans abroad bagi para pemain Timnas Indonesia.

Yap, jalinan relasi pemain serta pemilik klub asal Indonesia memang kerap tersaji dalam sejarah.

Sosok yang membuktikan hal tersebut ialah Syamsir Alam, pemain Timnas Indonesia U23 pada tahun 2011 silam.

Jebolan SAD Uruguay ini sempat membela dua klub abroad yaitu, CS Vise dan DC United.

Secara fakta, dua-duanya terdapat sumbangsih pengusaha Indonesia sebagai pemilik saham klub.

Saat Syamsir hijrah ke Vise tahun 2011 - 2014 silam, saham klub waktu itu dimiliki oleh Bakrie Group.

Selain Syamsir, klub kasta kedua Liga Belgia tersebut juga mendapatkan tanda tangan Alfin Tuasalamony hingga Yandi Sofyan.

Namun kini bekas klub milik Bakrie Group tersebut telah bangkrut setelah berganti pemilik pada awal musim selanjutnya (2014/2015).

Baca juga: Skuad Timnas Jerman di Euro 2024 Mulai Terjawab, Ada Anak Buah Xabi Alonso yang Dipakai Nagelsmann

Adapun di sela-sela karier bersama Vise, Syamsir Alam juga pernah menghinggap ke klub milik penghusa lainnya.

Di paruh musim 2013/2024, striker yang kini berusia 31 tahun tersebut dipinjamkan ke DC United, klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.

Saat itu juga DC United di bawah kepemilikan Erick Thohir.

Kita ketahui pria yang saat ini menjabat Ketua Umum (Ketum) PSSI memang aktif sebelumnya dalam dunia usaha.

Selain DC United, nama Erick Thohir juga sempat beken saat membeli Inter Milan pada 2016 silam.

Adapun kiprah Syamsir Alam bersama klub milik Erick Thohir waktu itu hanya berjalan selama paruh musim.

Selanjutnya Syamsyir Alam kembali ke CS Vise hingga berstatus tanpa klub di akhir musim 2014/2015.

Dengan percontohan Syamsyir Alam, hal ini membuktikan relasi antara penguasaha dan pemain Indonesia sangat terjalin besar.

Dengan demikian, promosinya Como 1907 bisa membawa kans pemain Timnas Indonesia untuk abroad lebih tinggi.

Baca juga: Alasan Legenda Timnas Indonesia Yakin Garuda Taklukkan Irak dan Filipina yang Penuh Naturalisasi

Tentu ini termasuk barang menggiyurkan, karena berkesempatan merasakan atmosfer Serie A Italia.

Terlebih Como 1907 sendiri telah membuktikan dengan beberapa staf pelatihnya merupakan bakat dari Indonesia.

Sebut saja eks striker Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.

Yap, 'Kurus' -julukan Kurniawan- kini menjadi staf kepelatihan dari Como U19. (*)

Artikel ini bersumber dari Bolasport.com berjudul Alasan Como 1907 Enggan Rekrut Pemain Indonesia

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved