Berita Nasional Terkini

Kritik Keputusan Anies Baswedan yang Ingin Rehat Pasca Pilpres 2024, Refly Harun Singgung Soal Nyawa

Keputusan Anies Baswedan untuk istirahat usai kalah di Pilpres 2024, mendapatkan respons dari salah satu pendukungnya, Refly Harun.

Kolase TribunKaltim.co
Anies Baswedan dan Refly Harun. Keputusan Anies Baswedan untuk istirahat usai kalah di Pilpres 2024, mendapatkan respons dari salah satu pendukungnya, Refly Harun. 

TRIBUNKALTIM.CO - Keputusan Anies Baswedan untuk istirahat usai kalah di Pilpres 2024, mendapatkan respons dari salah satu pendukungnya, Refly Harun.

Refly Harun yang juga bagian dari Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memberikan komentar bernada kritik terhadap mantan capres nomor urut 01 tersebut.

Bahkan, akibat keputusan Anies Baswedan untuk rehat, Refly Harun sampai-sampai menyinggung soal nyawa.

Refly Harun menyatakan, Anies Baswedan yang merupakan pemimpin gerakan perubahan tidak seharusnya memilih untuk beristirahat pasca Pilpres 2024.

Baca juga: Pengamat Prediksi Anies Baswedan Terganjal Maju di Pilkada Jakarta 2024, Cuma Nasdem yang Mau Dukung

Baca juga: Demokrat Tutup Pintu untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Herzaky: Banyak Calon yang Lebih Tepat

Menurut Refly, Anies Baswedan tidak bisa rehat sementara waktu.

"Jadi orang mengkritik masak pemimpin perubahan kok rehat dulu, enggak ada rehatnya. Enggak boleh rehat, yang namanya kecuali nyawa sudah tidak lagi dikandung badan," kata Refly dalam acara GASPOL! Kompas.com, dikutip pada Sabtu (18/5/2024).

Refly beranggapan, Anies justru memiliki kepentingan untuk mengidentifikasi jumlah pendukungnya secara jelas usai dua parpol pengusung bergabung dengan pemerintahan.

Selama ini, kata Refly, pendukung Anies juga berasal dari kalangan parpol.

Baca juga: PDIP Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Silakan Mendaftar

Namun, ketika partai politik memutuskan bergabung dengan lawan, pihak dari kalangan parpol pun akan mengikuti.

Oleh karenanya, Anies perlu mengidentifikasi suara pendukung di luar jaringan parpol.

"Mayoritas pendukung Anies dan Cak Imin silent majority. Satu dua tiga empat orang saja yang vokal, tapi setelah itu kita lihat mereka vokal dari mana? Oh ternyata belongs to partai politik. Dicoret mereka, karena mereka akan mengikuti gerak parpol," ucap dua.

"Sehingga, yang bisa dihitung adalah orang-orang yang tidak berpartai. Karena itu, sebenarnya Anies punya kebutuhan untuk mengidentifikasi pendukungnya secara jelas dengan berhimpun dalam parpol atau ormas pertama kali," imbuh Refly.

Baca juga: Wanti-wanti Pedas Refly Harun ke Anies Baswedan, Kalah Lagi di Pilkada Jakarta 2024 Malu Sekali

Sebelumnya diberitakan, eks calon presiden, Anies Baswedan, mengaku ingin rehat setelah menyelesaikan rangkaian Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal ini ia sampaikan merespons sikap partai politik pengusungnya, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memilih bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

"Saya sekarang rehat dulu, setelah selesai proses di MK, kita hormati proses bernegara, kami tuntas kemarin sekarang lagi rehat," kata Anies di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved