Berita Samarinda Terkini
Imbauan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda Mengenai Sampah di Sungai Karang Mumus
DLH Kota Samarinda Endang Liansyah, sampah-sampah yang ada di bantaran anak Sungai Mahakam ini timbul lantaran kebiasaan masyarakat setempat.
Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
Universitas Gadjah Mada ( UGM ) memiliki lima cara untuk mengolah sampah yang ramah lingkungan yang mungkin bisa diterapkan di Yogyakarta.
Berikut caranya:
1. Pengolahan sampah organik jadi kompos
Koordinator bidang Kehumasan UGM, Dina W Kariodimedjo Ph.D mengatakan, UGM telah mengembangkan strategi pengolahan sampah secara mandiri dan berwawasan lingkungan.
“Hal menjadi komitmen UGM dalam menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan terbentuknya kota berkelanjutan seperti dalam rencana aksi SDGs poin ke-11 dengan salah satu indikator kota berkelanjutan adalah pengelolaan sampah solid yang baik,” kata Dina kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).
Ia menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan UGM dalam pengelolaan sampah secara mandiri adalah pengembangan fasilitas pengolahan sampah organik menjadi kompos sejak 2011 silam di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, di Desa Kalitirto, Kapanewon Berbah, Sleman.
2. Pendirian Rumah Inovasi Daur Ulang
PIAT UGM pun masih beroperasi hingga 2023 ini sebagai wujud darma bakti UGM kepada masyarakat.
Kemudian, pada tahun 2016, UGM mendirikan Rumah Inovasi Daur Ulang (RinDU) yang menjadi laboratorium daur ulang sampah dan limbah.
“Konsep pengolahan sampah berbasis 3R atau Reduce, Reuse, Recycle,” beber Dina.
Adapun pengelolaan sampah dilakukan dengan beberapa metode.
Metode tersebut diantaranya adalah komposting untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk, metode pirolisis untuk pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar, dan mengguankan incinerator untuk pengolahan sampah yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi.
3. Penciptaan sistem pengelolaan limbah masker dan sarung tangan plastik
Tak hanya itu, PIAT UGM berkolaborasi dengan sejumlah mitra juga membuat sistem pengelolaan limbah masker dan sarung tangan plastik selama pandemi Covid-19.
Sistem tersebut adalah Dropbox-Used Mask (Dumask) yang bertujuan menyediakan jalur pembuangan masker dan sarung tangan bekas dari masyarakat umum yang aman dan ramah lingkungan.
Dropbox diletakkan di sejumlah lokasi lalu petugas akan mengambil sampah medis untuk dihancurkan dengan pemanasan bersuhu tinggi (pirolisis).
Kios Etam, Terobosan Bapenda Samarinda Permudah Warga Bayar Pajak |
![]() |
---|
Pasar Pagi Segera Beroperasi, Dishub Samarinda Siapkan Rekayasa Lalu Lintas |
![]() |
---|
DPRD Samarinda Dukung Insinerator, Minta DLH Pastikan Landasan Regulasi Lengkap |
![]() |
---|
Legislator Kaltim Puji Langkah Berani Wali Kota Andi Harun Bangun Sekolah Terpadu di Samarinda |
![]() |
---|
Tambang Dekat Sekolah dan Rumah di Samarinda, Inspektur Kaltim akan Sidak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.