Urgensi Pengadaan Ground Water Tank di Rutan Balikpapan, Napi tak Bisa Dikeluarkan Meski Kebakaran

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rutan Balikpapan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Balikpapan, berkoordinasi untuk meningkatkan pencegahan kebakaran di Rutan yang mengalami over kapasitas.

Tercatat pada pertengahan April 2024, total warga binaan Rutan Balikpapan mencapai 1.136 orang. Dalam satu kamar, bisa ditempati hingga puluhan warga binaan.

Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi bahaya kebakaran di Rutan yang padat dan didominasi oleh warga binaan laki-laki.

Baca juga: Klinik Rutan Balikpapan Jalani Survei Akreditasi, Incar Predikat Paripurna

"Namanya laki-laki itu kan kurang tanggung jawabnya di kamar. Mereka merokok tidak terkontrol, sementara kita ini ada matras dan beberapa barang mudah terba kar," ujar Agus Salim, Selasa (21/5/2024).

Sebagai permulaan, sebelumnya Rutan Balikpapan telah menerima bantuan 25 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dari BPBD.

Melihat keterbatasan APAR untuk menangani kebakaran besar, Agus Salim mengusulkan tambahan sarana prasarana.

"Soalnya di dalam Rutan ini padat. Kalau semisal kita menghubungi BPBD, pasti butuh waktu perjalanan, belum kondisi lainnya, dikhawatirkan penanganan agak terhambat," jelas Agus Salim.

Dia menerangkan, ketika insiden kebakaran terjadi di dalam area Rutan, pihaknya tak bisa begitu saja mengeluarkan warga binaan.

Baca juga: Antisipasi Kebakaran, Rutan Balikpapan Gandeng BPBD Bangun Tangki Air Tanam 

Demikian berangkat dari status warga binaan yang justru memicu keresahan di dalam lingkungan masyarakat jika dilepaskan begitu saja.

"Kalau kebakaran di pemukiman, warga bisa melarikan diri kemana. Kalau di Rutan dibiarkan melarikan diri, ya bisa-bisa warga binaan ini nggak balik," lanjut Agus.

Oleh karena itu, Rutan Balikpapan berencana untuk membangun ground water tank berukuran 3x4 meter yang terhubung dengan pompa dan selang total sepanjang 60 meter.

"Ground water tank ini fungsinya penyelamatan pertama. Jadi sambil menunggu BPBD, kita sudah melakukan penanganan awal," imbuhnya.

Dia menambahkan, BPBD Kota Balikpapan juga akan mengadakan pelatihan kepada masyarakat dan petugas Rutan tentang penggunaan dan perawatan ground water tank serta alat pemadam kebakaran lainnya.

Baca juga: Warga Binaan Melahirkan, Rutan Balikpapan Sebut Bayi Berhak Tinggal bersama Ibunya hingga 3 Tahun

Pembangunan ground water tank ini masih dalam tahap kajian lokasi dan pengadaannya akan diajukan kepada Pemerintah Kota Balikpapan. "Ini kan bukan untuk Rutan saja, tapi juga warga RT 32 Gunung Bahagia juga," Agus Salim menambahkan.

Langkah-langkah pencegahan kebakaran ini, diharapkan Agus, dapat meminimalisir risiko kebakaran di Rutan Balikpapan dan memberikan rasa aman bagi warga binaan dan masyarakat sekitar.

"Kami sih tidak berkeinginan ada bencana, tapi setidaknya jika terjadi, kita sudah siap dalam urusan keselamatan," tegas Agus Salim.

Sebagai gambaran, insiden kebakaran di Balikpapan patut diwaspadai. Sepanjang bulan Mei 2024 saja, setidaknya hingga pekan ketiga, TribunKaltim.co melaporkan peristiwa kebakaran sudah terjadi sebanyak dua kali.

Pertama di salah satu markas kepolisian kawasan Stalkuda, Balikpapan, pada 10 Mei 2024. Berikutnya disusul juga menyasar pemukiman pada 14 Mei 2024 yang melahap 3 bangunan rumah. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya