Berita Berau Terkini
Jaga Kualitas Air Perumdam Batiwakkal Berau Lakukan Flushing Seluruh Instalasi Pengolahan Air
Perumda Air Minum Batiwakkal saat ini tengah melakukan flushing atau pengurasan dan pembersihan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di seluruh unit
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Perumda Air Minum Batiwakkal saat ini tengah melakukan flushing atau pengurasan dan pembersihan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di seluruh unit perkotaan dan perkampungan di Kabupaten Berau.
Dijadwalkan dimulai sejak 21 Mei hingga 10 Juni ke depan.
Direktur Perumdam Batiwakkal, Saipul Rahman menuturkan, kegiatan tersebut telah terjadwal per triwulan sekali, yang tujuannya untuk menjaga kestabilan kualitas air yang didistribusikan ke masyarakat.
Tahun ini flushing telah dilakukan sebanyak dua kali. Yang pertama yakni sebelum Ramadan. Pihaknya juga telah menginformasikan hal itu kepada masyarakat melalui sosial media dan Forum RT.
"Dengan pemberitahuan itu, kami mengharapkan pelanggan dapat mengantisipasi, dengan cara menampung air sebelum pengurasan," terangnya, kepada Tribunkaltim.co, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: Sudah Ada 6.350 Pendaftar, SR Gratis dari Perumda Batiwakkal Berau Belum Terealisasi hingga Kini
Baca juga: Laba Meningkat, Perumda Air Minum Batiwakkal Dapat Rp 75,4 Miliar di Tahun 2023
Kegiatan ini juga sebagai upaya Perumdam dalam menekan keluhan terkait menurunnya kualitas air akhir-akhir ini.
Untuk jadwal pertama, IPA Teluk Bayur mulai dibersihkan hari ini (kemarin) dan sudah selesai.
Kini sudah bisa beroperasi secara maksimal seperti biasa. Hari selanjutnya, IPA Raja Alam dengan kapasitas 200 liter per detik akan dibersihkan.
"Hari ini kami mulai menguras IPA Raja Alam. Mudah-mudahan berjalan lancar. Selanjutnya akan bertahap hingga semua IPA dikuras dan dibersihkan," terangnya.
Diharapkannya, setelah pembersihan rampung, kapasitas produksi bisa lebih optimal. Sehingga, perlahan keluhan masyarakat bisa teratasi. Bahkan, sebelumnya pihaknya telah mencoba mereformulasi bahan kimia yang memakan biaya cukup besar.
"Setelah kita evaluasi dari hasil pemasangan Sambungan Rumah (SR) baru saat triwulan satu, pada tahun lau kita mendapat dana Rp 1 miliar tapi saat ini hanya mendapat Rp 400 juta," ungkapnya.
Pihaknya mencoba untuk melakukan efisiensi dengan penghematan, salah satunya dengan mengurangi jumlah bahan kimia.
Namun, ternyata hal itu malah menyebabkan kualitas air berkurang. Salah satunya distribusi air menjadi keruh. Dengan itu, maka dibutuhkan pengurasan dan pembersihan IPA agar distribusi air kembali jernih.
"Memang ada keluhan kalau air sedikit keruh, kita formulasikan lagi bahan kimianya. Ada juga pengaruh kebocoran dari proyek drainase yang agak menyulitkan kita," sambungnya.
Baca juga: Pererat Silaturahmi, Prokopim Berau Gelar Coffee Break Bersama Awak Media di Bumi Batiwakkal
Ternyata berbarengan dengan itu, ada fenomena air surut yang membuat kapasitas produksi tidak maksimal. Padahal sebagian air sudah dilakukan flushing. Ini yang kemudian menyebabkan beberapa wilayah tidak terlayani dengan sempurna.
"Insya Allah setelah ini distribusi kembali optimal dan kendala air keruh bisa teratasi," tutupnya. (*)
Menteri Pariwisata Buka Erau Adat Kutai 2025, Ajak Jaga Warisan Budaya Nusantara |
![]() |
---|
Pastikan Kualitas BBM, Pertamina Gandeng DPRD Berau Uji QQ di Sambaliung |
![]() |
---|
Tiang Ayu Resmi Berdiri, Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura 2025 Dimulai |
![]() |
---|
Sekda Berau Ingatkan Perusahaan untuk Kurangi Menerima Tenaga atas Asas Keluarga |
![]() |
---|
Sajian Kuliner Ancur Paddas dan Puncak Rasul Dilombakan dalam HUT Berau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.