Pilkada Kaltim 2024
Alasan Pengamat Sebut Isran Noor-Hadi Mulyadi Menang 10 Langkah di Pilgub Kaltim 2024
Isran-Hadi belum ada lawan? Pengamat Unmul bedah peta menuju Pilgub Kaltim 2024.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Doan Pardede
Alhasil, tahun 2029 mendatanglah menurut Budiman, baru ada muncul sosok figur baru yang akan bertarung di Pilgub mendatang.
"Saya rasa tidak mungkin maju mereka, akan berfikir untuk periode yang kedua. Makanya, 2029 nanti akan banyak poros. Banyak Bupati/Wali Kota sudah dua periode yang akan coba di Pilgub," pungkasnya.
Mahyudi Lirik Parpol
Politisi Kaltim Mahyudin yang juga mantan Bupati Kutai Timur (2003–2005) memantapkan diri maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur pada Pilkada 2024 mendatang.
Pria yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI ini menyatakan sikap setelah mendapat restu dari sang ibunda.
Mahyudin mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya belum memberi jawaban pasti.
Ia mengakui bahwa jujur saja Pilgub menurutnya bukan urusan kecil, karena menyangkut ummat, masyarakat, dan daerah.
Sehingga perlu berdiskusi ke banyak pihak serta paling utama ke ibunya.
"Walau banyak ulama dan masyarakat yang menyarankan saya maju menjadi Calon Gubernur, tapi juga harus meminta pendapat ibu saya. Saya meminta petunjuk ibu, dan beliau sudah istikharah, dan jawabannya maju, Insyaallah ini baik," kata Mahyudin, Selasa (2/4/2024).
"Jadi tidak jadi itu soal nanti, itu garis tangan dan nasib, perintahnya untuk maju. Insyaallah baik. Jadi saya berketetapan hati ikut pada kontestasi Pilgub Kaltim pada Pilkada 2024 mendatang," sambungnya.
Terkait rencananya maju lewat jalur perseorangan atau independen, Mahyudin berfikir ulang.
Meski, ia bisa saja mengumpulkan dukungan KTP masyarakat seperti yang dilakukan oleh Isran-Hadi sejak Maret lalu.
Tetapi, melihat pendaftran bakal calon kepala daerah yang kini juga telah dibuka beberapa partai, ia sendiri menyatakan minat.
"Kita berencana maju jalur independen, ada yang mengumpulkan KTP juga banyak, tetapi saya kira mungkin juga bisa mendaftar melalui parpol, itu juga lebih sedikit ringan daripada mengumpulkan KTP sebanyak 200 ribu lebih, walau ini bisa kita kerjakan dalam waktu tidak terlalu lama," tukasnya.
Suasana yang cair dan msih ada ruang untuk lobi-lobi juga akan dimanfaatkan oleh Mahyudin dalam memulai menggaet parpol untuk bersama-sama membangun Kaltim ke depan.
"PDI Perjuangan, PKB dan Demokrat juga masih terbuka, jadi kita masih ada ruang melakukan lobi-lobi ke parpol, yang akan jadi salah satu kendaraan kita di Pilkada nanti," pungkas Mahyudin.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.