Berita Nasional Terkini
2 Desa di Kalimantan Timur Masuk 50 Nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia, Berau dan PPU Mempesona
Anugerah Desa Wisata Indonesia diadakan oleh Kemenparekraf mengumumkan 50 nominasi desa wisata, diantaranya 2 desa di Kalimantan Timur (Berau dan PPU)
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - 2 Desa di Kalimantan Timur masuk dalam nominasi 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia yang telah diumumkan oleh Kemenparekraf.
Di tengah kekhawatiran global mengenai perubahan iklim dan keberlanjutan, berbagai pihak kini berfokus pada langkah-langkah yang dapat diimplementasikan di seluruh sektor.
Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melalui Instagram @anugerahdesawisataindonesia dan Youtube @anugerahdesawisata7358, Minggu, 26 Mei 2024 telah mengumumkan 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 memiliki tema dan tujuan, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 mengambil tema "Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia".
Hasil dari proses ini adalah terpilihnya desa wisata terbaik yang akan menjadi acuan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.
Baca juga: 12 Rekomendasi Destinasi Wisata IKN Kaltim dengan View Alam, Turis Wajib ke Sini
"Setelah melalui proses kurasi yang panjang, analisis, dan penilaian secara objektif oleh seluruh tim Dewan Juri, Kemenparekraf telah mendapatkan desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024," ujar Menparekraf.
Dalam momen ini, Menteri Sandiaga dengan sangat bangga mengumumkan 50 besar desa wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Diantara yang disebutkan, 2 Desa di Kalimantan Timur masuk dalam 50 nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia.
1. Kabupaten Berau, Desa Wisata Pulau Derawan
2. Kabupaten Penajam Paser Utara, Desa Wisata Kelurahan Nipah-nipah

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah menetapkan empat pilar fokus pengembangan Pariwisata Hijau yang sangat relevan untuk diterapkan di Desa Wisata.
Kemudian selain wilayah Kalimantan lainnya yang masuk dalam nominasi 30 Anugerah Desa Wisata Indonesia adalah:
• Kalimantan Barat: Kabupaten Bengkayang (Desa Wisata Jagoi Babang), dan Kabupaten Kapuas Hulu (Desa Wisata Lintang Sungai Utik)
• Kalimantan Tengah: Kota Palangkaraya (Desa Wisata Sei Gohong)
• Kalimantan Selatan: Kabupaten Tanah Bumbu (Desa Wisata Agro Technopark)
• Kalimantan Utara: Kabupaten Tana Tidung (Desa Wisata Mangkaban)
Perjalanan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 kini telah mencapai tahap akhir proses kurasi.
Untuk mencapai tahap ini, peserta harus melalui proses yang cukup menantang, bersaing dengan 6.016 desa wisata dari seluruh Provinsi di Indonesia.
Banyak penggiat desa wisata yang menunjukkan pesona terbaik desa mereka dan menggali potensi yang ada untuk ditampilkan semenarik mungkin.
Proses kurasi ini mencakup beberapa tahapan yang panjang, disertai dengan analisis dan penilaian yang objektif oleh Dewan Juri.
Penilaian desa wisata tersebut tak lepas dari 4 pilar yang ditetapkan, Keempat pilar ini adalah:
• Pengelolaan Berkelanjutan (Bisnis Pariwisata)
Pengelolaan yang berkelanjutan memastikan bahwa aktivitas pariwisata tidak merusak lingkungan dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Ini melibatkan penggunaan sumber daya secara efisien dan berkelanjutan, serta mengurangi jejak karbon.
• Ekonomi Berkelanjutan (Sosio Ekonomi) Jangka Panjang
Pilar ini menekankan pentingnya dampak ekonomi jangka panjang yang positif bagi masyarakat setempat.
Dengan kata lain, pariwisata harus memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan komunitas lokal.
• Keberlanjutan Budaya (Sustainable Culture)
Keberlanjutan budaya berarti menjaga dan mengembangkan budaya lokal yang unik dan berharga.
Ini termasuk melestarikan tradisi, bahasa, dan warisan budaya yang ada, sambil memastikan bahwa pariwisata tidak mengikis identitas budaya tersebut.
• Aspek Lingkungan (Environment Sustainability)
Aspek ini menekankan perlindungan dan pelestarian lingkungan alam.
Hal ini termasuk upaya konservasi, pengelolaan limbah yang baik, dan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.