Pilkada 2024
Noel Dorong Nama Dudung Abdurachman ke Pilkada Jakarta, Berpotensi Lawan Andika Perkasa dari PDIP
Immanuel Ebenezer dorong nama Dudung Abdurachman ke Pilkada Jakarta 2024, berpotensi lawan Andika Perkasa dari PDIP
TRIBUNKALTIM.CO - Nama mantan KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman masuk bursa Pilkada Jakarta 2024.
Nama Dudung masuk dalam bursa cagub yang diusulkan politikus Partai Gerindra, Immanuel Ebenezer.
Dudung berpeluang berhadapan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa yang menjadi salah satu jagoan PDIP di Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, PDIP memiliki 6 nama kader potensial yang bisa diusung sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Nasib Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat Bongkar Prabowo Ingin Kunci Pilgub Jawa Hingga Kalimantan
Baca juga: 2 Hasil Survei Pilkada Jateng 2024 Terbaru, Raffi Ahmad Langsung ke Tanah Suci Usai Dilamar Dico
Terbaru, Immanuel Ebenezer alias Noel mengatakan, Dudung memang berpengalaman menjadi prajurit hingga jenderal bintang empat di TNI.
Apalagi pengalaman sebelumnya menjadi Pangdam Jayakarta, menjadi bukti untuk tidak meragukan kemampuan dan ketokohan Dudung.
Selain sebagai prajurit berbakat, Dudung juga pembelajar yang tekun.
Di sela-sela melaksanakan tugas sebagai tentara, Dudung mengambil pendidikan mulai dari S1, S2 hingga S3, semuanya sekitar ekonomi.
Bahkan menjadi Guru Besar Manajemen Strategis Sekolah Tinggi Hukum Militer (2023).
“Kriteria utama seorang Gubernur, adalah kepemimpinan, mampu mengoordinasikan semua potensi birokraksi untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan," ucapnya, Rabu (29/5/2024).
"Perjalanan karier Dudung yang meniti dari bawah hingga menjadi KSAD, sudah menjadi bukti kemampuan Dudung,” imbuhnya.
Noel mengakui, jelang Pilkada Jakarta 2024, banyak bakal calon Gubernur Jakarta yang merupakan tokoh berprestasi.
Kemampuan nama-nama yang sudah muncul hingga sekarang ini, tak perlu diragukan lagi merupakan tokoh-tokoh mumpuni yang layak diperhitungkan masyarakat.
“Kemampuan dan ketokohan Dudung Abdurachman tak perlu diragukan maka sosok satu pantas dilirik para partai politik (parpol) untuk diusung menjadi calon," katanya.
"Soal elektabilitas, mayoritas warga Jakarta tahu Jenderal Dudung, masyarakat tahu kemampuan Dudung ketika menjadi Pangdam Jayakarta,” jelas Noel.
Kata dia, berbagai prestasi yang diraih Dudung saat menjadi Pangdam Jayakarta, tentu tetap membekas dalam benak masyarakat.
Dudung mampu mengenali masalah dengan cepat, mampu mencari solusi dan bisa mengeksekusi.
Baca juga: Fakta Baru Sidang Kasus Korupsi SYL, Surya Paloh Disebut Tahu Ada Aliran Uang Kementan ke Nasdem
Sebagai contoh saat Dudung memerintahkan anggotanya untuk menurunkan baliho ormas keagamaan yang dianggap melanggar aturan.
Noel mengingatkan pada masyarakat, bahwa kemampuan eksekusi harus menjadi kriteria penting.
Hal ini berkaca pada rencana pembangunan di Jakarta, yang dianggap sudah terlalu banyak.
Mulai dari rencana pemerintah daerah, pemerintah pusat, studi lembaga-lembaga asing.
“Jadi yang diperlukan adalah kemampuan mengeksekusi, kalau tidak dilaksanakan, rencana akan tetap rencana,” pungkasnya.
Diketahui Jenderal (Purn) Prof Dr Haji Dudung Abdurachman SE MM, lahir 19 November 1965, adalah purnawirawan dengan jabatan terakhir KSAD (2021-2023). Dudung merupakan lulusan Akademi Militer (1988B).
Andika Perkasa Jadi Salah Satu Jagoan PDIP
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan menjelaskan sosok-sosok yang sedang dipertimbangkan untuk menjadi calon gubernur Jakarta antara lain Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas.
Lalu, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
"Ya kan masih proses penjaringan, bisa Risma, bisa aja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, termasuk juga, misalnya, Azwar Anas," kata Pantas, Kamis (25/4/2024),
Dia menilai ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan saat memilih calon gubernur Jakarta, mulai dari komitmen terhadap ideologi pancasila, elektabilitas hingga keselarasan membangun Jakarta ke depan.
Baca juga: Kode Kuat Ridwan Kamil Mundur dari Persaingan Pilkada Jakarta 2024, Fixed ke Pilkada Jabar 2024?
"Beberapa hal-hal yang laten di DKI Jakarta itu harus menjadi perhatian dari siapa pun pemimpin-pemimpin yang akan datang," ujarnya.
Dia menyebut PDIP berkemungkinan akan mengumumkan nama bakal calon gubernur Jakarta pada Mei 2024.
"Kader terbaik nantinya kita angkat ke jabatan yang punya nilai tanggung jawab lebih besar," ujarnya.
Dia menilai kesempatan bagi pemimpin dari setiap daerah untuk menjadi calon gubernur Jakarta merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja yang bersangkutan yang mampu dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya melakukan penjaringan dari kalangan internal maupun eksternal.
Ia pun tak membantah Tri Rismaharini menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan.
"Kita punya banyak sekali ya selain Bu Risma, selain Bu Risma banyak tokoh-tokoh potensial baik dari internal maupun eksternal," kata Djarot di Jakarta, Selasa, 16 April 2024.
Analisis Pengamat
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul menilai bila PKS dan PDIP ingin membentuk koalisi, ada beberapa kader partai banteng yang lebih layak didorong menjadi pendamping Anies.
Salah satunya ialah eks Panglima TNI Andika Perkasa yang tampak hadir mengenakan baju merah pada Rakernas PDIP di Ancol kemarin.
“Kalau Anies dipasangkan dengan Andika tentu punya efek getar ke Koalisi Indonesia Maju,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/5/2024).
Duet Anies-Andika ini pun dinilai bisa membuat partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) ketar-ketir.
Selain Andika, PDIP bisa juga menyandingkan Anies dengan sosok Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Pengalamannya memimpin kota Surabaya selama periode 2010-2020 pun dinilai cukup untuk menjadi modal maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Pasangan ini setidaknya akan jauh lebih kompetitif daripada Anies-Pras,” ujarnya.
Baca juga: Nasdem Siapkan Pemain Film untuk Lawan Ridwan Kamil, Cek Hasil Survei Terbaru Pilkada Jabar 2024
Hal ini disampaikan Jamiluddin bukan tanpa alasan, sebab wacana duet Anies-Pras dinilai kurang menjual.
Pras pun diprediksi hanya bakal menjadi beban lantaran elektabilitasnya yang rendah di Jakarta.
Hal ini tercermin dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana Pras gagal lolos ke Parlemen Senayan meski sudah sejak 2014 lalu menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta.
Di sisi lain, Anies perlu kemenangan untuk tetap menjaga asa kembali ikut Pilpres 2029 mendatang.
Oleh karena itu, Anies tak boleh sembarang memilih sosok yang akan mendampinginya maju di ajang kontestasi tingkat daerah ini.
“Karena itu, kalau Anies mau menang, makanya harus berpasangan dengan sosok yang dapat mendongkrak elektabilitasnya,” tuturnya.
“Sosok yang memenuhi kriteria itu diantaranya Andika Perkasa dan Risma,” tambah dia. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Politisi Gerindra Usung Jenderal Dudung di Pilkada Jakarta, Noel: Elektabilitasnya Tinggi
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, 1 Suara Dibayar Rp6,5 Juta, MK Diskualifikasi Semua Calon |
![]() |
---|
Jorjoran Politik Uang di PSU Pilkada Barito Utara, Satu Suara Rp6,5 Juta, Sekeluarga Dapat Rp64 Juta |
![]() |
---|
MK Diskualifikasi Gogo-Helo dan Gunadi-Sastra di Pilkada Barito Utara, Terbukti Lakukan Politik Uang |
![]() |
---|
Tonton Live Streaming Debat PSU Mahulu 2024 Hari Ini 7 Mei 2025, Siaran Langsung dari Samarinda |
![]() |
---|
Ada Mahulu Kaltim! Ini Daftar Daerah yang Gelar PSU Pilkada 2024 Bulan Mei Lengkap Paslonnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.