Penyebab Masa Depan Igor Tudor di Lazio dalam Bahaya, Nama Sarri Muncul Kembali

TRIBUNKALTIM.CO - Masa depan pelatih Lazio Igor Tudor masih belum jelas, sementara Maurizio Sarri dikaitkan dengan kembalinya ke ibu kota Italia.

Sebagaimana diketahui, Igor Tudor bergabung dengan Lazio pada Maret 2024 untuk menggantikan ahli taktik veteran Italia Maurizio Sarri yang mengundurkan diri di tengah hasil yang menurun.

Sejak menukangi Lazio Maret lalu, Igor Tudor sebenarnya tampil cukup baik.

Dia mencatatkan enam kemenangan, tiga kali seri, dan dua kekalahan dari 11 pertandingan Lazio di semua kompetisi.

Pelatih Kroasia berusia 46 tahun itu membawa Lazio finish di peringkat tujuh Liga Italia Serie A dan memastikan tiket Liga Europa musim depan.

Baca juga: Lazio dalam Kekacauan, Igor Tudor Diisukan Bisa Hengkang ke Bologna

Tetapi gaya permainannya memerlukan perombakan skuad secara besar-besaran.

Sesuatu yang tidak terlalu ingin dilakukan oleh manajemen Lazio.

Jadi, menurut jurnalis Italia Alfredo Pedulla, Lazio telah memanggil Igor Tudor ke Formello untuk melakukan pembicaraan menentukan mengenai masa depannya.

Sumber tersebut menjelaskan, masa depan pelatih Kroasia itu di Lazio masih diragukan, karena ia dan petinggi klub mungkin akan berselisih mengenai rencana transfer.

Misalnya, Presiden Lazio Claudio Lotito dan Direktur Olahraga Angelo Fabiani ingin melindungi investasi utama mereka dari musim panas lalu, yaitu Matteo Guendouzi, Gustav Isaksen, dan Nicolo Rovella.

Baca juga: 6 Pemain Lazio yang Ramai Digosipkan dalam Bursa Transfer Musim Panas 2024-25

Di sisi lain, Igor Tudor tak serta merta menjunjung tinggi ketiganya.

Selain itu, Guendouzi kemungkinan akan mengajukan permintaan transfer jika Tudor tetap memimpin.

Sebab, kedua pria tersebut pernah bertengkar selama mereka bersama di Marseille, dan perbedaan mereka muncul kembali di ibu kota Italia.

Rombongan gelandang Prancis tersebut dilaporkan sedang mencari kejelasan mengenai situasi tersebut, dan memberikan ultimatum kepada Lazio selama empat atau lima hari.

Oleh karena itu, manajemen ingin memahami apakah pelatih bersedia bekerja sama dengan para pemain yang dimilikinya dan menghindari revolusi pasar.