Liga Italia
AC Milan Untung Besar, Gerry Cardinale Melalui RedBird Capital Akuisisi Saham Paramount
Induk perusahaan AC Milan, RedBird Capital milik Gerry Cardinale, semakin melebarkan sayapnya diberbagai bidang.
TRIBUNKALTIM.CO - Induk perusahaan AC Milan, RedBird Capital milik Gerry Cardinale, semakin melebarkan sayapnya diberbagai bidang.
AC Milan pun diprediksi bakal untung besar dan bisa mempunyai banyak modal untuk bertarung di jendela transfer.
Ya, Gerry Cardinale terus membawa pengaruh positif untuk perkembangan AC Milan.
Terbaru, kesepakatan besar akan segera diperoleh RedBird.
Baca juga: 8 Pemain AC Milan di Euro 2024, Tak Ada yang Bela Timnas Italia, 2 Supersub Jadi Andalan Negaranya
Baca juga: Rafael Leao Dijual? Paolo Scaroni Blak-blakan Siap Paketkan Megabintang AC Milan ke Klub Peminat
RedBird memungkinkan Skydance Media, sebuah perusahaan produksi asal Amerika, mencapai kesepakatan dengan Paramount untuk akuisisi kepemilikan saham mayoritas.
Merger ini masih menunggu persetujuan dari pemegang saham pengendali Paramount, Shari Redstone.
Namun, kesepakatan telah tercapai.
Dari segi jumlah, Skydance dan RedBird akan menyumbangkan $1,5 miliar ke dalam neraca keuangan Paramount, yang akan membantu mengurangi utang.
Baca juga: Transfer Liga Italia - AC Milan Buru Tanda Tangan Aaron Ramsdale dan Jakub Kiwior
Keseluruhan kesepakatan ini bernilai $8 miliar, yang berarti $3 miliar lebih tinggi dari penawaran sebelumnya.
Perlu diingat bahwa Paramount telah memegang hak siar Serie A di Amerika Serikat selama tiga tahun terakhir, sama seperti kemitraan dengan Inter Milan, yang telah menjadi sponsor jersey, akan berakhir pada akhir bulan ini.
Kesepakatan untuk membeli Paramount merupakan konsorsium yang terdiri dari Skydance dan perusahaan ekuitas swasta RedBird dan KKR.
Ini berarti Cardinale akan melanjutkan ekspansi finansial dan strategis yang terkait dengan dana yang dimilikinya, dengan kemungkinan dampak di masa depan juga pada Rossoneri.
Baca juga: Karier Mats Hummels, tak Dibawa Jerman di Euro 2024 Diduga karena Usia dan Diisukan Akan ke AC Milan
Calcio e Finanza melaporkan bulan lalu bahwa RedBird telah “memperbarui gudang penawarannya” dengan $4.7 miliar (dengan kurs saat ini, €4.3 miliar) untuk berinvestasi di lebih banyak bisnis olahraga, media, dan layanan keuangan setelah dua tahun melakukan beberapa transaksi besar.
Gerry Cardinale Cari Investor Baru
Diberitakan sebelumnya, Gerry Cardinale melalui RedBird tengah mencari investor baru untuk membantu AC Milan menjadi lebih kuat, terutama dari segi finansial.
Keputusan Gerry Cardinale menjadi investor baru menimbulkan sejumlah pertanyaan, salah satunya mengenai kondisi keuangan AC Milan.
Baca juga: Diam-diam AC Milan Punya Phil Foden-nya Italia, Musim Lalu Cetak 15 Gol dalam 39 Penampilan
Padahal, kedatangan Gerry Cardinale dengan perusahaan RedBird diharapkan dapat menyelamatkan AC Milan dari krisis finansial.
Diketahui, AC Milan sempat mengalami krisis finansial yang cukup lama, mengakibatkan Rossoneri tidak bisa mendatangkan pemain-pemain berlabel bintang.
Selama ini AC Milan selalu mendatangkan pemain murah, atau pemain bebas transfer.
Jika pun ada pemain bintang yang didatangkan, kebanyakan sudah berusia dan mendekati akhir karier.
Baca juga: Transfer Liga Italia - AC Milan dan Juventus Terlibat Persaingan Sengit Memperebutkan Joshua Zirkzee
Namun, Gerry Cardinale dikabarkan tidak berniat melepas AC Milan, namun hanya ingin menggandeng investor baru untuk berjalan bersama.
Kaiser Permanente, sebuah perusahaan Amerika Serikat, telah menarik diri dari ide untuk menginvestasikan dana dalam jumlah yang signifikan.
Oleh karena itu, pendiri RedBird Capital Partners ini sedang mencari investor potensial lainnya.
Seperti yang dilansir dari Il Sole 24 Ore, Gerry Cardinale mempresentasikan kesempatan untuk berinvestasi di AC Milan kepada beberapa investor dari kawasan Timur Tengah, termasuk PIF dan Investcorp.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan dan Juventus Rebutan Gelandang Timnas Prancis di Euro 2024
Gerry Cardinale sendiri bertujuan untuk membayar Elliott lebih cepat dari jadwal, karena selama ini Elliott meminjamkan RedBird lebih dari 600 juta euro selama transfer kepemilikan AC Milan.
RedBird ingin menyelesaikan pinjaman itu lebih cepat dari jatuh tempo yang diharapkan dalam dua tahun.
Investcorp sendiri bukanlah perusahaan baru yang dikaitkan dengan AC Milan.
Sebelum RedBird masuk, AC Milan telah dekat mencapai kesepakatan dengan Investcorp.
Baca juga: Transfer Liga Italia - AC Milan dan Juventus Terlibat Persaingan Sengit Memperebutkan Joshua Zirkzee
Investcorp diberitakan perlu menggelontorkan dana mencapai 1,1 miliar euro atau sekitar 15,5 triliun rupiah untuk membeli hak kepemilikan AC Milan yang dulunya berada dalam kepengurusan Elliott Management.
Berdasarkan laporan La Gazzetta dello Sport, Investcorp telah melangsungkan audit, termasuk melakukan analisis terhadap kondisi finansial AC Milan.
Setelah itu, keputusan final disebut akan segera diberikan oleh Investcorp, firma investasi berusia 40 tahun yang kini memiliki kantor di 13 negara berbeda.
Media serupa juga menyebut perubahan akan terjadi di tampuk kepemimpinan klub beralias I Rossoneri (Si Merah-Hitam), andai Investcorp sepakat melakukan akuisisi.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan dan Juventus Rebutan Gelandang Timnas Prancis di Euro 2024
Jika Investcorp masuk Ivan Gazidis yang menjabat posisi CEO alias Direktur Umum AC Milan dikabarkan siap mundur.
Selama ini, Ivan Gazidis memang dikenal punya keterikatan yang sangat kuat dengan Elliott Management, firma investasi asal Amerika Serikat.
Investcorp merupakan "pemain baru" di kancah sepak bola Italia.
Andai jadi, perusahaan pimpinan Mohammed Mahfood Al Ardhi akan jadi firma pertama asal Timur Tengah yang membawahi klub Serie A.
Baca juga: Joshua Zirkzee Warisi Aura Van Basten, Lengkapi Trisula Mematikan AC Milan Pulisic-Zirkzee-Leao
Sebelumnya, Serie A lebih banyak diramaikan oleh pengusaha Amerika Serikat yang menancapkan pengaruhnya ke klub-klub seperti AS Roma, Fiorentina, hingga Atalanta.
Menilik status Investcorp sebagai pemain baru, besar kemungkinan mereka akan memercayakan hal-hal teknis kepada figur yang kenal luar dalam sepak bola Italia.
Investcorp merupakan perusahaan investasi didirikan pada 1982 di Bahrain.
Investcorp menancapkan kuku finansial mereka ke berbagai belahan dunia.
Baca juga: Transfer Liga Italia - AC Milan dan Juventus Terlibat Persaingan Sengit Memperebutkan Joshua Zirkzee
Tercatat, perusahaan yang kini dipimpin Mohammed Mahfood Al Ardhi tersebut punya kantor yang tersebar di 13 negara berbeda.
Kantor Investcorp di antaranya didirikan di New York (Amerika Serikat), Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), London (Inggris), Bahrain, Riyadh (Arab Saudi), Doha (Qatar), Mumbai (India), dan Singapura.
Mengutip dari Corriere, per 30 Juni 2021, aset milik Investcorp disebut mencapai 37,6 miliar dolar AS, alias meningkat sebanyak 17 persen dibanding tahun sebelumnya.
Investcorp yang berkantor pusat di Bahrain disebut mempekerjakan total 430 orang.
Baca juga: AC Milan Gembosi Arsenal, Setelah Jakub Kiwior Rossoneri Ingin Amankan Pengganti Mike Maignan
Andai saat itu AC Milan benar dibeli oleh Investcorp, maka Serie A, kompetisi kasta teratas Liga Italia, akan kian ramai oleh investor asing.
Dalam rentang lima tahun terakhir, Serie A banyak menyambut kedatangan investor luar negeri.
Sebut saja Suning Group (China) yang kini menjadi pemilik saham mayoritas Inter Milan, atau Friedkin Group (Amerika Serikat) yang membawahi AS Roma.
Fiorentina dan Atalanta kini juga dimiliki oleh perusahaan asal Amerika Serikat. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.