Pilkada Jambi 2024

3 Cagub Terkuat di Hasil Survei Pilkada Jambi 2024, Nama yang Berpotensi Kalahkan Al Haris

nilah hasil survei terbaru Pilkada Jambi 2024, sosok yang berpotensi kalahkan Al Haris.

TribunJambi
Syarif Fasha, Al Haris, Abdullah Sani. Hasil survei Pilkada Jambi 2024 terbaru, cagub terkuat dan sosok yang potensi kalahkan Abdullah Sani. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil survei terbaru Pilkada Jambi 2024, sosok yang berpotensi kalahkan Al Haris.

Saat ini bursa calon gubernur untuk Pilkada Jambi 2024 diramaikan beberapa tokoh politik.

Diketahui 3 cagub terkuat dari survei Pilkada Jambi 2024.

Adapun hasil survei dirilis oleh Charta Politika.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Jambi 2024: Syarif Fasha Kandidat Terkuat Calon Gubernur

Hasil survei Pilgub Jambi 2024

Syarif Fasha, Al Haris, Abdullah Sani. Hasil survei Pilkada Jambi 2024 terbaru, cagub terkuat dan sosok yang potensi kalahkan Abdullah Sani.
Syarif Fasha, Al Haris, Abdullah Sani. Hasil survei Pilkada Jambi 2024 terbaru, cagub terkuat dan sosok yang potensi kalahkan Abdullah Sani. (TribunJambi)

Sosok Syarif Fasha berpotensi mengalahkan petahana Al Haris.

Dalam hasil survei Pilkada menunjukkan elektabilitas Syarif Fasha tertinggi mendapat 35,8 persen dengan pertanyaan "seadainya Pemilihan Gubernur Jambi dilaksanakan hari ini, siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih?.

Sedangkan, petahana Al Haris hanya mendapatkan 17,5 persen.

Kemudian disusul Abdullah Sani 16,8 persen, Edi Purwanto 3.0 persen, Ratu Munawaroh 2,8 persen, Endra 2,5 persen dan Romi Haryanto 1,5 persen.

Perjalanan Syarif Fasha

Syarif Fasha berpotensi kalahkan Al Haris di Pilgub Jambi 2024.

Syarif Fasha telah mencatatkan kesuksesan dengan menjadi Wali Kota Jambi dua periode dan berhasil membangun Kota Tanah Pilih Pseko Betuah menjadi lebih maju.

Berhasil menjadi tokoh penting di Kota Jambi, ternyata kisah kesuksesan Syarif Fasha tak didapatkan dengan mudah, rintangan dan jatuh bangun ia lalui sejak kecil.

Pria kelahiran Plaju, Palembang 12 Mei 1968 ini bahkan tak sempat mencicipi sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh orang tua.

"Saya Sekolah dimulai dari SD, Saya tidak sempat Sekolah TK, karena saat itu memang orang tua saya tidak mampu untuk menyekolahkan di TK," ujarnya dalam politictainment di Tribun Jambi beberapa waktu lalu.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved