Berita Nasional Terkini

Bos Hanura tak Tutup Pintu Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, OSO: Tergantung Partai

Bos Hanura, Oesman Sapta Oddang tak menutup pintu gabung koalisi Prabowo-Gibran. OSO menyatakan keputusan itu tergantung keinginan kader partai.

Tribunnews.com/ Ferdinand Waskita
Foto Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang - Bos Hanura, Oesman Sapta Oddang tak menutup pintu gabung koalisi Prabowo-Gibran. OSO menyatakan keputusan itu tergantung keinginan kader partai. 

"Dengan penuh kecintaan mendukung PDIP perjuangan, tetap menjadi pemenang Pemilu Legislatif tiga kali berturut-turut," kata Megawati dengan suara yang bergetar.

Ia kemudian mengatakan nada bergetar dalam pidatonya soal ilustrasi banteng penuh luka panah setelah Pilpres 2024.

"Ndak papa, tadi kan ada banteng penuh panah. Ya, saya bilang, enggak papa kok. Kita tahan banting kok," ujarnya.

Setelah itu, Megawati membakar semangat peserta Rakernas V PDIP di dalam ruangan.

"Berani apa tidak?" tanya Megawati.

"Berani!" jawab para peserta Rakernas PDIP dengan semangat.

"Takut apa tidak?" tanya Megawati lagi.

"Tidak!" teriak peserta.

"Berani apa tidak?" ucap Megawati.

"Berani!" ujar peserta.

"Nah, gitu dong. Berani!" tutur Ketua Umum PDIP itu.

"Nanti katanya Bu Mega provokator, ya, sekarang saya provokator demi kebenaran dan keadilan. Enak wae (enak saja). Ngerti kan? Ngerti kan yang dimaksud, yaudah," ucapnya.

Megawati mengatakan kalau dirinya tak bersikap tegas, maka PDIP akan diremehkan, badan banteng akan dipanah terus-menerus.

"Kenapa tho? Kan malah anak-anak saya sendiri bilang, 'Kok Ibu Ketum sekarang berubah ya tukang ngamuk aja'. Eh, enak saja. Kalau gak diamukin, udah dipanahin melulu badannya bantengnya. Keok, tahu nggak."

"Makanya kalau ibu marah, ibu dicium-ciumlah, karena apa? Pasti menang," ucapnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved