Berita Samarinda Terkini

Jembatan Penyeberangan Orang Bergetar dan Goyang, Warga Samarinda Resah Tidak Berani Lewat

Catnya mengelupas, pagar dan lantai yang berkarat tak jarang berlubang, sampah berserakan, hingga lampu yang redup menjadi saksi bisu kelalaian

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
TAK TERAWAT - Jembatan Penyeberangan Orang di Jalan Juanda Kelurahan Air Putih Samarinda sepi pengguna. Kondisi jembatan berkarat dan berlubang, dipenuhi sampah berserakan, kini mulai bergetar dan goyang. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Di tengah pembangunan megaproyek Kota Samarinda, beberapa jembatan penyeberangan orang (JPO) nampak berdiri kokoh, namun terbengkalai.

Catnya mengelupas, pagar dan lantai yang berkarat tak jarang berlubang, sampah berserakan, hingga lampu yang redup menjadi saksi bisu kelalaian dalam perawatan fasilitas publik ini.

JPO yang dulunya menjadi harapan bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan dengan aman, kini menjelma menjadi momok menakutkan yang mengancam keselamatan warga yang melintasinya.

Baca juga: Progres Jembatan Penyeberangan Orang yang Lintasi Sungai Karang Mumus Capai 90 Persen

Seperti menurut pemantauan TribunKaltim pada hari ini, Jumat (7/6/2024), JPO yang melintang di Jalan Juanda Kelurahan Air Putih tampil dengan nuansa cat putih dan merah yang pudar.

Di saat yang bersamaan, segerombolan remaja usai melaksanakan salat Jumat terlihat mendekati tangga jembatan untuk melewatinya.

Dua diantaranya nampak berjalan dengan keragu-raguan sambil berpegangan. Sebab saat di atas jembatan, gerakan kaki dari segerombolan remaja pemberani lainnya membuat jembatan menjadi bergetar dan goyang.

"Pelan-pelan nah, takut aku jatuh," teriak salah satunya.

JPO yang tak terawat ini bagaikan monumen kelalaian. Kurangnya perhatian dari pihak berwenang membuat jembatan ini menjadi sarang vandalisme dan tempat persembunyian para pelaku kriminal.

Baca juga: SKK Migas dan KKKS Serahkan Bantuan Jembatan Penyeberangan Orang dan Mobil Jenazah di Kukar

Tak jarang, pengguna JPO merasa tidak aman saat melintas, terutama di malam hari. Seperti yang disampaikan oleh Biru, salah satu warga di Jalan Wijaya Kusuma Samarinda.

"Kalau malam saya sering lihat dijadikan tempat tidur tunawisma juga. Kalau bisa dipasang CCTV juga sama lampu biar pengguna gak takut," ungkapnya saat ditemui TribunKaltim di bawah JPO Jalan Juanda, alias di depan SMPN 4 Samarinda.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menjelaskan bahwa untuk pemeliharaan JPO sebenarnya diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) selaku pelaksana pembangunaan.

Namun di satu sisi, dirinya mengaku sudah pernah berkoordinasi dengan instansi tersebut untuk melakukan pemeliharan infrastruktur. Hanya saja hingga saat ini belum terlaksana.

"Nanti saya akan turunkan tim untuk mengecek kembali kondisi JPO yang ada di Jalan Juanda, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Asam (Jalan Slamet Riyadi), dan yang ada di samping Mal Lembuswana (Jalan S Parman). Karena kami yang menentukan titiknya," tutup Manalu. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved