Tribun Kaltim Hari Ini
Nikmati Keindahan Hutan dengan Perahu saat Berkunjung ke Danau Nyadeng Berau
Kabupaten Berau tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata Pulau Maratua dan Derawan saja. Ada juga Danau Nyadeng
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata Pulau Maratua dan Derawan saja. Ada juga Danau Nyadeng. Bahkan Anda bisa menikmati beberapa wisata alam nan indah selain kedua pulau tersebut saat mampir ke Berau.
Tempat tersebut adalah Danau Nyadeng di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay. Lokasi ini memiliki luas sekitar satu hektare.
Danau tersebut diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 50 meter. Dari beberapa informasi menyebut, air danau berasal dari batu gunung karst.
Baca juga: Bangun Jalur Tracking Danau Nyadeng di Berau akan Pakai DBH-DR Rp1 Miliar
Sehingga warna danau menjadi hijau toska akibat endapan batu gunung tersebut. Tidak hanya menawarkan pemandangan alam nan indah, danau ini memiliki berbagai pemandangan yang indah.
Hutan hijau nan lebat bisa Anda temukan saat berkunjung ke danau tersebut. Suasana yang asri dan sejuk terasa nyaman untuk bersantai. Belum lagi suara burung dan serangga membuat suasana semakin tenang dan syahdu.
Di sana, wisatawan bisa berenang sekaligus mengelilingi danau dengan perahu. Bahkan beberapa wisatawan seringkali membawa kail untuk memancing.
Selain itu, pengunjung juga dapat menjelajahi gua-gua karst yang ada di sekitar danau, yang memiliki stalaktit dan stalagmit yang unik dan beragam.
Beberapa gua bahkan memiliki lukisan-lukisan purba yang menunjukkan kebudayaan masyarakat Dayak yang tinggal di daerah itu.
Baca juga: Bupati Sri Juniarsih Apresiasi Pulau Derawan Berau Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia
Untuk mencapai Danau Nyadeng, pengunjung harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan menantang. Dari kota Berau, pengunjung harus naik mobil selama sekitar 5 jam ke arah Kecamatan Kelay.
Setelah itu, pengunjung harus naik perahu motor selama sekitar 2 jam menyusuri sungai Kelay dan Lesan.
Kemudian, pengunjung harus berjalan kaki selama sekitar 30 menit melewati hutan dan jembatan gantung untuk sampai ke kampung Merabu, tempat tinggal masyarakat Dayak Deah. Dari kampung Merabu, pengunjung harus berjalan kaki lagi selama sekitar 15 menit untuk sampai ke Danau Nyadeng.
Kampung Merabu sendiri merupakan sebuah kampung yang ramah dan asri yang berusaha untuk melindungi hutan dan alam sekitarnya. Masyarakat kampung Merabu hidup dari bertani, berkebun dan menghasilkan madu hutan.
Mereka juga mencoba untuk mengembangkan ekowisata sebagai sumber penghasilan alternatif. Di kampung Merabu, pengunjung dapat menginap di rumah-rumah penduduk yang sederhana namun nyaman, dan merasakan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Dayak Deah yang kaya dan harmonis. (*/renata andini)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Presiden Prabowo Pasang Badan, Tegas Dukung Bahlil Lahadalia di Tengah Isu Munaslub Golkar |
![]() |
---|
Jangan Jual Murah Karbon Biru Kaltim, Wagub: Hasil Perdagangan Harus Kembali untuk Kemakmuran Warga |
![]() |
---|
Bagus Ajak Aliansi Bakwan Diskusi, Pendemo Kecewa Tidak Bisa Ketemu Wali Kota, Sampaikan 5 Tuntutan |
![]() |
---|
Tahu Ada Praktik Pemerasan Pengurusan Sertifikat K3, Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Rp 3 M |
![]() |
---|
Alasan Walikota Balikpapan Tunda Kenaikan PBB 2025, Jangan Sampai Ada Istilah Pati Kedua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.