Pilkada Sulteng 2024
3 Cagub Terkuat di Hasil Survei Pilgub/Pilkada Sulteng 2024, Nama yang Berpotensi Kalahkan Ahmad Ali
Inilah 3 calon Gubernur (cagub) terkuat di hasil Survei Pilgub/Pilkada Sulteng 2024, terungkap sosok yang paling berpotensi kalahkan Ahmad Ali.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah 3 calon Gubernur (cagub) terkuat di hasil Survei Pilgub/Pilkada Sulteng 2024, terungkap sosok yang paling berpotensi kalahkan Ahmad Ali.
Sejumlah hal manarik terungkap daro hasil Survei Pilgub/Pilkada Sulteng 2024 yang baru saja dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)., salah satunya soal siapa yang paling berpotensi kalahkan Ahmad Ali.
Persaingan elektabilitas bakal calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) di Pilkada 2024 semakin ketat.
Pilkada Sulteng 2024 diikuti oleh tiga sosok, termasuk petahana Rusdy Mastura.
Baca juga: Untung Rugi Jika PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, Pengamat: Ada 2 Konsekuensi
Meski sebagai petahana, namun elektabilitas Rusdy Mastura justru masih kalah jauh dibanding dua pesaing lainnya.
Hasil ini merujuk pada survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Dua nama teratas terlihat hanya selisih tipis.
Dalam survei Pilkada Sulteng 2024 menunjukkan, elektabilitas Ahmad M Ali dan Anwar Hafid hanya selisih 4,3 persen.
Ahmad memperoleh 33,9 persen dukungan dan Anwar mendapatkan 29,6 persen.
Mohamad Irwan Lapata meraih 12 pada simulasi 3 nama calon gubernur pada survei Pilkada Sulteng 2024 versi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei pada 6-18 Mei 2024 dan dirilis Rabu 22 Mei 2024.
SMRC menemukan masiha ada 24,5 persen yang belum tahu atau belum tentukan pilihan (undecided).
SMRC kemudian memasukkan nama petahana Rusdy Mastura.

Hasilnya:
Ahmad Ali 29,7 persen
Anwar Hafid 28,9 persen
Rusdy Mastura 20,2 persen
Belum menjawab 21,3 persen
Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani melalui rilisnya menjelaskan, dari dua simulasi tiga nama, persaingan ketat terjadi antara Ahmad dan Anwar.
Selisih keduanya hanya 0,8-4,3 persen.
Survei SMRC melibatkan 2.420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut.
Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Margin of error kurang lebih 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei berlangsung pada 6-18 Mei 2024.
Nasdem Butuh Bantuan Prabowo Kalahkan Golkar
Partai Nasdem melobi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilkada Sulteng 2024.
Partai Golkar sebagai pemenang Pemilu 2024 di Sulteng.
Sedangkan Nasdem membutuhkan koalisi supaya bisa mengusung pasangan calon.
Nasdem dan Golkar berpeluang bentrok di Sulteng.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku mendapatkan sambutan positif dari Prabowo soal rencananya menjajaki Pilkada Sulteng 2024.
Pertemuan itu berlangsung di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024). “Ya bagus, bagus. Positif, sangat positif (respons Prabowo),” ujar Ali dihubungi awak media, Kamis (25/4/2024).
Ia mengatakan, dukungan dari Partai Gerindra dibutuhkan karena Nasdem hanya memperoleh delapan kursi DPRD Sulteng di Pileg 2024.
Baca juga: Survei Bakal Calon Gubernur Pilkada Kaltim 2024, Waspada Elektabilitas Isran Noor Disalip Pesaing
Padahal, seseorang harus diusung oleh partai maupun gabungan partai dengan jumlah 11 kursi DPRD.
“Nasdem saja itu kan tidak cukup,” katanya.
Meski begitu, ia menyampaikan bahwa Partai Gerindra belum memberikan rekomendasi untuk pengusungan resminya.
“Untuk memberikan (rekomendasi) itu kan harus hasil pembicaraan. Sehingga kemudian saya percaya kalau sesuatu yang dimulai dengan niat baik juga akan berakhir dengan baik,” paparnya.
Di sisi lain, ia menekankan akan tetap maju ke Pilkada Sulteng 2024 sebagai kader Nasdem.
Ali pun menyebutkan mendapatkan sambutan yang positif dari Prabowo soal rencananya maju ke Pilkada Sulteng 2024.
“Ya bagus, bagus. Sangat positif (respon Prabowo),” katanya, seperti dillansir TribunNewsmaker.com di artikel berjudul Survei Terbaru versi SMRC Elektabilitas Pilgub Sulteng 2024, Rusdy Mastura Ditinggal Jauh Ahmad Ali.
Ia mengatakan tidak tertarik untuk mencari parpol baru.
“Sampai hari ini saya adalah Waketum Partai Nasdem, kader Partai Nasdem, dan tidak kemana-mana,” ucapnya.
Ali juga yakin bahwa rencananya itu pasti mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
“Saya pikir ketum akan men-support semua kader-kadernya untuk hal yang baik di daerah kan,” imbuh dia.
Diketahui Ali menemui Prabowo dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024) malam.
Kala itu, ia mengaku tak membicarakan urusan politik.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menduga, kedatangan Ali menemui Prabowo dan Dasco terkait Pilkada Sulteng 2024.
Hal serupa juga diutarakan oleh Surya pada awak media.
“Itu yang saya pahami dan saya ketahui begitu. Bisa saja masalah pilkada, bagaimana mendapatkan saran, tanggapan ya,” tuturnya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Parpol Harus Berkoalisi
Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Nasdem menguasai 55 kursi DPRD Sulteng.
Ketiga partai memperoleh masing-masing 8 kursi di legislatif.
Kekuatan berikutnya ada Partai Gerindra dan PDIP yang memperoleh masing-masing 7 kursi disusul PKS dan PKB masing-masing 5 kursi.
Baca juga: Poster Isran-Safaruddin Menyebar, Safaruddin Tegaskan tak Maju di Pilkada Kaltim dan Fokus di DPR RI
Tapi tidak satu pun partai yang memiliki "golden ticket", dapat mengusung sendiri tanpa berkoalisi.
Syarat parpol atau koalisi parpol dapat mengusung di Pilkada Sulteng, minimal memiliki 10 kursi.
Penetapan dilakukan melalui rapat pleno terbuka yang dipimpin Plh Ketua KPU Sulteng, Christian Adiputra Oruwo bertempat di Hotel Best Western, Kota Palu, Kamis malam (2/5/2024).
Berdasarkan rapat pleno tersebut, terdapat 12 partai yang berhasil memperoleh kursi DPRD Sulteng.
Peroleh kursi DPRD Sulteng
Partai Golkar 8 kursi
NasDem 8 kursi
Demokrat 8 kursi
Gerindra 7 kursi
PDIP 7 kursi
PKS 5 kursi
PKB 5 kursi
PAN 2 kursi
Perindo 2 kursi
Hanura 1 kursi
PBB 1 kursi
Jadwal Tahapan Pilkada 2024
27 Februari-16 November 2024: pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan
24 April-31 Mei 2024: penyerahan daftar penduduk potensial pemilih
5 Mei-19 Agustus 2024: pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan
31 Mei-23 September 2024: pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih
24-26 Agustus 2024: pengumuman pendaftaran pasangan calon
27-29 Agustus 2024: pendaftaran pasangan calon
27 Agustus-21 September 2024: penelitian persyaratan calon
22 September 2024: penetapan pasangan calon
25 September-23 November 2024: pelaksanaan kampanye
27 November 2024: pelaksanaan pemungutan suara pilkada
27 November-16 Desember 2024: penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.