Pilkada Bontang 2024
Pengamat Politik Unmul Nilai PKB Rugi di Pilkada Bontang Jika Meninggalkan Basri Rase
Pengamat politik Universitas Mulawarman Budiman menilai PKB akan merugi, jika tidak mengusung Basri Rase sebagai bakal calon walikota Bontang
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pengamat politik Universitas Mulawarman Budiman menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan merugi, jika tidak mengusung Basri Rase sebagai bakal calon walikota Bontang di Pilkada mendatang.
Budiman mengatakan dalam pertarungan Pilkada, partai mesti cermat untuk mengusung atau pun mendukung seorang kandidat.
Pasalnya tidak bisa dipungkiri dalam perkembangan politik sejauh ini, eksistensi sebuah partai bertumpu pada kekuatan sosok. Dan hal tersebut menjadi salah satu indikator kemenangan di suatu daerah. Terlebih figur tersebut adalah seorang petahana.
Meski pun, disisi lain Budiman menyadari ada kekecewaan dari pengurus PKB kepada Basri Rase, melihat perolehan suara pada Pileg DPRD Provinsi Kaltim dan DPR-RI Februari lalu.
Baca juga: Jadwal Bakal Calon Pilkada Bontang 2024 Diundang ke DPP NasDem di Jakarta, Sampaikan Visi Misi
Baca juga: Daftar Calon Walikota di Pilkada Bontang 2024, Beberapa di Antaranya Diundang DPP NasDem ke Jakarta
Tetapi, menurutnya cukup mengejutkan jika karena persoalan tersebut kemudian mengacuhkan potensi Basri Rase sebagai petahana di Pilkada Bontang.
Apalagi ada isu yang berkembang wali kota tersebut diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua DPC.
"Ada batas kewajaran kalau misalnya diberikan punishment. Meskipun, sebagai akedemisi politik saya cukup terkejut jika Basri diberhentikan misalnya atau diganti dengan pelaksana tugas," kata Budiman kepada Tribunkaltim.co, Selasa (11/6/2024).
Budiman berpendapat, PKB mesti berpikir tiga kali jika memilih mengusung atau mendukung kandidat lain, ditengah terbatasnya pilihan bakal calon kepala daerah di Bontang, yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Jngan sampai meninggalkan pak Basri, dan memilih kandidat lain PKB justru terperosok," ungkapnya.
Berdasarkan data Tribunkaltim.co sejauh ini perkembangan dinamika Pilkada di Bontang mengerucut pada beberapa nama bacalon wali kota, selain dari Basri Rase.
Misalnya dari Partai Golkar. Sebagai pemenang Pileg dengan perolehan 7 kursi. Golkar dapat mengusung satu pasangan. Dan telah memberikan tugas kepada mantan wali kota periode lalu, Neni Moerniaeni, untuk bertarung kembali dalam kontenstasi Pilkada 2024.
Kemudian, dari PDI-P ada Najirah yang memilih berpisah dengan Basri Rase lantaran maju lewat jalur independen.
Baca juga: 3 Daerah jadi Pemasok Tambahan Dukungan Calon Perseorangan Basri-Chusnul di Pilkada Bontang 2024
Dari Gerindra muncul nama Agus Haris, yang saat ini mengemban jabatan Wakil Ketua DPRD Bontang.
Selain 4 figur tersebut, nama Sigit Alfian mantan Kepala Kesbangpol Bontang juga mencul setelah beberapa waktu lalu telah, mendeklarasikan diri maju di Pilkada Bontang mendatang. (*)
KPU Bontang Sebut Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih Kemungkinan Dimajukan |
![]() |
---|
KPU Bontang Sebut Pelantikan Walikota Terpilih Masih Sesuai Jadwal Tapi Bisa Berubah |
![]() |
---|
KPU Sahkan Neni Moerniaeni dan Agus Haris Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang Terpilih |
![]() |
---|
KPU Bontang Tetapkan Neni Moerniaeni-Agus Haris Jadi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih |
![]() |
---|
Pilihan Tak Terduga Najirah Usai Kalah Pilkada Bontang 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.