Pilkada Bogor 2024
Hasil Survei Pilkada Bogor 2024, Elektabilitas Dedie Rachim Ungguli Raendi dan Sespri Iriana Jokowi
Hasil Survei Indikator Pilkada Bogor 2024, elektabilitas Dedie Rachim ungguli sekretaris pribadi Iriana Jokowi.
TRIBUNKALTIM.CO - Hasil Survei Pilkada Bogor 2024, elektabilitas Dedie Rachim ungguli sekretaris pribadi Iriana Jokowi.
Petahana Wakil Walikota Bogor yang juga mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi KPK, Dedie A Rachim punya peluang besar di Pilkada Bogor 2024.
Dari hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Dedie Rachim mengungguli nama lainnya.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa Pilkada Kota Bogor 2024.
Ada tiga nama yang mendominasi survei ini.
Baca juga: Survei Pilkada Palembang 2024, Sosok Pendamping Ratu Dewa, Anak Hatta Rajasa dan Nandriani Bersaing
Ketiganya yakni Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024 Dedie A Rachim, dokter Raendi Rayendra, dan Sekretaris Pribadi Iriana Joko Widodo (Jokowi) Sendi Fardiansyah.
Dibanding Raendi dan Sendi, sosok Dedie menempati posisi teratas kandidat calon wali kota (cawalkot) dengan elektabilitas terbesar.
“Jadi kemungkinan penantang paling kuat ya dua nama ini, dr Rayendra dan Sendi. Sebagaimana kita ketahui juga memang dua nama ini yang masif melakukan sosialisasi, terutama yang paling umum dilihat di poster-poster, baliho, billboard-nya gitu paling banyak,” ujar Direktur Riset Indikator Politik Indonesia, Adam Kamil, saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Dalam survei yang digelar pada 24 hingga 29 Mei 2024 ini, Indikator Politik Indonesia melakukan tiga jenis simulasi.
Pertama, simulasi semi terbuka dengan 19 nama kandidat wali kota Bogor.
Pada simulasi ini, Dedie A Rachim menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 44,0 persen.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Sulsel 2024 Terbaru, Elektabilitas 2 Srikandi Beda Tipis
Di urutan kedua ada Raendi Rayendra dengan elektabilitas 16,9 persen, lalu Sendi Fardiansyah di urutan ketiga dengan tingkat keterpilihan 14,9 persen.
Indikator Politik Indonesia juga menggelar simulasi tertutup dengan sepuluh nama kandidat.
Dalam simulasi ini, Dedie A Rachim kembali menempati posisi teratas dengan elektabilitas 45,2 persen.

Urutan kedua kembali ditempati dr Raendi Rayendra dengan tingkat keterpilihan 18,0 persen, lalu Sendi Fardiansyah dengan 15,9 persen.
Simulasi ketiga dilakukan secara tertutup dengan lima nama kandidat.
Baca juga: 3 Cagub Terkuat di Hasil Survei Pilkada NTT 2024, Sosok Paling Berpotensi Kalahkan Melki di Pilgub
Dedie A Rachim masih menempati posisi puncak dengan elektabilitas 45,7 persen. Kemudian, disusul dr Raendi Rayendra 20,7 persen, dan Sendi Fardiansyah dengan tingkat keterpilihan 17,4 persen.
Adam Kamil menjelaskan, nama-nama yang diukur elektabilitasnya ini masuk dalam bursa Pilkada Kota Bogor 2024.
Nama-nama tersebut masuk dalam pemberitaan, mendaftar penjaringan pencalonan ke partai politik, dan bagian dari tokoh partai politik.
“Kita himpun nama-nama supaya memastikan tidak ada nama yang tertinggal, jadi inklusif gitu. Ya mudah-mudahan nama-nama yang kita himpun ini sudah mencakup semua yang diberitakan, bersosialisasi, dan kemungkinan memang pengin maju,” ujar Adam Kamil.
“Dan kalau seandainya ada nama yang kita list kemudian tidak ada di dalam list, responden boleh menyebutkan nama tersebut dan dimasukkan di nama lainnya. Makanya namanya semi-terbuka. Jadi ada yang daftar tertutup plus ada yang terbukanya yaitu lainnya itu,” lanjutnya.
Adapun survei ini melibatkan 400 responden dari enam kecamatan di Kota Bogor sebagai sampel. Dengan metode wawancara tatap muka, margin of error survei sekitar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Lamongan 2024, Elektabilitas Petahana Yuhronur Efendi Unggul Jauh
Dipengaruhi Sosok Bima Arya
Nama Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024 Dedie Rachim menempati posisi teratas dalam hasil survei elektabilitas Pilkada Kota Bogor 2024 yang digelar lembaga survei Indikator Politik Indonesia, belum lama ini.
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhannudin Muhtadi menilai tingginya elektabilitas Dedie Rachim dipengaruhi oleh tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wali Kota Bogor periode 2014-2024 Bima Arya Sugiarto.
Untuk diketahui, Dedie Rachim merupakan Wakil Wali Kota Bogor yang mendampingi Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor di periode kedua.
"Artinya isu keberlanjutan dan dukungan Bima Arya jadi kunci keunggulan Dedie Rachim," kata Burhanuddin, dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Burhanuddin menjelaskan, dari hasil survei yang baru saja dirilis menunjukkan bahwa 82,1 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor periode 2014-2024.

Kata Burhanuddin, tingkat kepuasan masyarakat atau approval rating 82,1 persen terdiri dari 73,3 persen menyatakan cukup puas dan 8,8 persen sangat puas terhadap kinerja Bima Arya.
"Approval rating sebesar 82,1 persen merupakan angka yang tinggi," sebutnya.
"Hanya 15,3 persen yang menyatakan kurang puas, termasuk 2,6 persen mengatakan tidak puas sama sekali," tambahnya.
Pengamat politik Bogor, Undang Suryatna menilai wajar Dedie Rachim memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei elektabilitas yang digelar Indikator Politik Indonesia.
Baca juga: 3 Sosok Kuat di 4 Hasil Survei Pilkada Jateng 2024, Cagub yang Berpotensi Kalahkan Politisi PDIP
Sebab, ia merupakan Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2024.
"Sementara tokoh bakal calon wali kota bogor lainnya seperti Rayendra dan Sendi belum punya pegangan yang pasti kecuali sudah deklarasi.
"Jadi sekarang ini hasil survei hari ini kemungkinan masyarakat akan melihat selama ini terlihat di billboard dan baliho," papar Undang.
Undang juga menyebut, elektabilitas sejumlah calon lainnya masih terbilang rendah karena belum banyak melakukan pergerakan politik menuju Pilkada 2024.
"Intensitas calon lain tampil di publik juga kan belum intens karena tahapan untuk itu belum mulai. Sementara yang lain sudah start untuk sosialisasi. Makanya ini menjadi perhatian buat calon-calon yang nanti akan maju, dia harus punya strategi bagaimana meningkatkan popularitas dan juga elektabilitas," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.