Idul Adha 2024

Hari Ini, Arab Saudi sudah Rayakan Idul Adha 2024, Penyebab Beda dengan Indonesia dan Muhammadiyah

Hari ini, Minggu 16 Juni 2024, Arab Saudi sudah rayakan Idul Adha 2024. Mengapa Indonesia dan Muhammadiyah berbeda? Bagaimana dengan puasa Arafah?

Penulis: Aro | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Freepik
IDUL ADHA 2024 - Ilustrasi. Hari ini, Minggu 16 Juni 2024, Arab Saudi sudah rayakan Idul Adha 2024. Mengapa Indonesia dan Muhammadiyah berbeda? Bagaimana dengan puasa Arafah? 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Minggu 16 Juni 2024 umat Islam di Arab Saudi sudah merayakan Idul Adha 2024.

Sementara di Indonesia, Pemerintah dan Muhammadiyah sama-sama menetapkan Idul Adha bertepatan dengan Senin, 17 Juni 2024.

Mengapa perayaan Idul Adha 2024 Indonesia dan Muhammadiyah berbeda dengan Arab Saudi?

Lalu bagaimana dengan puasa Arafah 9 Dzulhijjah yang dalam waktu Indonesia  berarti hari ini, Minggu (16/6/2024) sementara di Arab Saudi sudah Idul Adha 2024?

Baca juga: Rekomendasi Teks Khutbah Idul Adha 2024, Ada yang Singkat dan Padat, Bisa Jadi Contoh

Baca juga: 10 Sunnah sebelum Shalat Hari Raya Idul Adha yang Dianjurkan dan Perlu Diketahui Muslim

Baca juga: Bilal Idul Adha 2024 dari Awal Sampai Akhir, Lengkap dengan Lafadz Arab, Latin, dan Terjemahan

Waktu puasa Arafah ikut siapa?

Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin, perbedaan itu sering kali terjadi.

Perbedaan ini, kata Kamaruddin, terjadi karena perbedaan zona waktu antara Indonesia dengan Arab Saudi.

"Beda zona, beda waktu masuknya magrib kan beda kan dilakukan rukyah itu pada saat itu kan, beda itu biasa, karena beda zona jauh sekali perbedaan kita jadi hal yang seringkali terjadi," ujar Kamaruddin di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (7/6/2024) lalu.

Terkait dengan pelaksanaan puasa Arafah, Kamaruddin mengatakan bahwa umat Islam mengikuti ketetapan di masing-masing negara.

Perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah, kata Kamaruddin, merupakan hal yang sangat biasa terjadi

"Yang disana mengikuti di sana, orang yang di Saudi mengikuti keputusan Saudi.

Di sini kita mengikuti keputusan sini karena tidak ada hukum global.

UCAPAN IDUL ADHA - Kumpulan 50 ucapan Idul Adha yang menyentuh hati yang bisa dijadikan quotes Idul Adha atau caption Idul Adha di sosial media.
IDUL ADHA 2024 - Ilustrasi.Hari ini, Minggu 16 Juni 2024, Arab Saudi sudah rayakan Idul Adha 2024. Mengapa Indonesia dan Muhammadiyah berbeda? Simak penjelasannya termasuk bagaiman dengan puasa Arfah, ikut siapa.(Canva.com)

Enggak bisa karena perbedaan, bumi, rotasi bulan yang tidak memungkinkan bisa sama," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari SerambiNews.com di artikel berjudul Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 17 Juni 2024, Ini Penyebab Arab Saudi dan Indonesia Berbeda.

Perbedaan ini, menurut Kamaruddin, dapat terjadi hampir setiap tahun.

"Enggak masalah karena beda memang tempat, biasa itu hampir setiap tahun biasa sekali terjadi," pungkasnya.

Penjelasan Muhammadiyah

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi Muhammadiyah, menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Agus Purwanto, perbedaan penetapan hari raya Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi bukanlah hal yang baru

Pada tahun 2024 ini, Idul Adha di Arab Saudi mendahului Muhammadiyah dan Pemerintah Indonesia.

Agus Purwanto menjelaskan, Muhammadiyah menetapkan tanggal 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024.

Namun, ketika maghrib tanggal 6 Juni 2024, konjungsi belum terjadi (konjungsi baru terjadi pada pukul 19:04 WIB), sehingga siklus bulan Zulqa’dah belum berakhir.

Dengan demikian, berdasarkan kriteria Wujudul Hilal, Zulqa’dah disempurnakan menjadi 30 hari, dan 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024, sehingga Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.

Pemerintah Indonesia yang awal Zulqa’dahnya satu hari lebih lambat dari Muhammadiyah menetapkan tanggal 29 Zulqa’dah 1445 H jatuh pada Jumat, 7 Juni 2024.

Ketika maghrib pada Jumat, 7 Juni 2024, konjungsi telah terjadi dan tinggi hilal mencapai 8 derajat 48 detik, memenuhi kriteria awal bulan versi MABIMS.

Maka, Sabtu, 8 Juni 2024 ditetapkan sebagai 1 Zulhijah 1445 H, dan Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024.

Sementara, Arab Saudi menetapkan awal Zulqa’dah sama dengan Muhammadiyah, sehingga 29 Zulqa’dah 1445 H juga jatuh pada Kamis, 6 Juni 2024.

Berdasarkan perhitungan di Stellarium untuk Jeddah, matahari terbenam pada pukul 19:00 Waktu Saudi atau 23:00 WIB dan tinggi hilal 1 derajat 58 detik.

Metode hisab Saudi yang mirip dengan Muhammadiyah menggunakan Wiladatul Hilal. Karena posisi hilal positif, maka Jumat, 7 Juni 2024 sudah masuk 1 Zulhijah 1445 H.

Terlebih lagi, diumumkan bahwa ada yang berhasil melihat hilal, sehingga lebih mantap menetapkan Jumat, 7 Juni 2024 sebagai awal Zulhijah, dan Idul Adha pada Ahad, 16 Juni 2024.

Perbedaan ini tentu saja akan berdampak pada perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah dan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

Idealnya, puasa dan wukuf di Arafah dilakukan pada waktu yang bersamaan.

Ia menambahkan adanya perbedaan ini semakin menegaskan pentingnya Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang memiliki prinsip satu hari untuk seluruh dunia, sehingga perbedaan puasa dan wukuf di Arafah tidak lagi terjadi.

Dengan adanya Kalender Hijriyah Global Tunggal, umat Islam di seluruh dunia dapat merayakan hari-hari besar Islam secara serempak.

Puasa Arafah Ikut siapa?

Bila waktu wukuf Arafah di Arab Saudi berbeda dengan perhitungan rukyah di Pemerintah setempat terutama di Indonesia, bagaimana penentuan waktu puasa Arafahnya ? 

Bagaimana apabila terjadi perbedaan wukuf di Saudi Arabia tanggal 9 Zulhijah dengan di Indonesia?

Kapan puasa Arafahnya apakah mengikuti di waktu wuquh di Arab Saudi atau di rukiyah waktu pemerintah setempat atau Indonesia

Dikutip TribunKaltim.co dari Wartakotalive.com di artikel berjudul Penentuan Puasa Arafah 9 Zulhijjah, Apakah Ikuti Wukuf Arab Saudi atau Rukyah Pemerintah ? Ustaz dr Raehanul Bahraen mengatakan berdasarkan ikhtilah ulama harus berlapang-lapang dan saling menghormati jangan sampai bermusuhan hanya karena masalah ini. 

"Akan tetapi tentunya ada pendapat yang lebih rajih dan dalam hal ini di antara pendapat ulama saya memilih pendapat lebih rajih (lebih kuat_red) adalah mengikuti rukyah pemerintah setempat dengan beberapa alasan," jelas Ustaz Raehanul dikutip dari akun instagram resmi, Rabu (12/6/2024).

Dalil menyebutkan puasa itu berdasarkan waktu bukan berdasarkan tempat termasuk puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah.

Dari Hunaidah bin Khalid dari istrinya dari sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada 9 Dzulhijjah, hari ‘Aasyuraa’ (10 Muharram) dan tiga hari setiap bulan” (HR Abu Dawud no 2439)

Bahwasanya matlha setiap daerah berbeda-beda jadi rukyah di setiap tempat berbeda-beda bisa jadi kita dan di Arab Saudi  berbeda-beda.

 Matlha adalah tempat terbit matahari, terbit bulan atau terbit fajar.

Matlha dimaksud disini adalah batas geografis keberlakuan rukyat. Terminologi matlha muncul sebagai akibat proses astronomis siklus bulan mengelilingi bumi

"Berbeda antara Hari Arafah dan puasa Arafah. Hari Arafah adalah di mana manusia itu wukuf sedangkan puasa Arafah yaitu pada tanggal 9 Zulhijjah," jelasnya lagi.

Allah berfirman,

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ

“Mereka bertanya kepadamu tentang hilal, katakan ia adalah waktu waktu untuk manusia dan haji.”
(AlBaqoroh: 189)

Penjelasan Syaikh Al-Ustaimin bahwa Mathla’ setiap daerah berbeda- beda. Beliau berkata:

والصواب أنه يختلف باختلاف المطالع

“Yang benar adalah hilal berbeda-beda sesuai perbedaan mathali'”

Puasa Arafah disyariatkan pada tahun 2 Hijriah sedangkan syariat wukuf dan sebagian manasik haji pada tanggal 6 Hijriah.

Jadi tahun-tahun sebelumnya memakai rukyah dan belum ada wukuf.

Kemudian ada kasus di mana jemaah haji itu tidak bisa dilaksanakan baik itu karena perang, wabah dan sebagainya, sehingga tidak ada manusia yang wukuf di Arafah dan kita  tetap puasa Arafah meskipun tidak ada manusia wukuf di Arafah.

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa saja meminta kabar dari mekkah kapan waktu wukuf, tetapi beliau tetap berpatokan dengan hilal yang beliau lihat di Madinah," ujarnya.

Puasa bersama mayoritas penduduk negeri dengan ketetapan pemerintah  mencocoki hadits puasa adalah hari di mana manusia berpuasa.

“Kalian berpuasa ketika kalian semuanya berpuasa, dan kalian berbuka ketika kalian semua berbuka” (HR Ad Daruquthni 385, Ishaq bin Rahawaih dalamMusnad-nya 238)

Puasa bersama pemerintah dan kaum muslimin lebih menyatukan hati kaum muslimim, hal ini berdasarkan kaidah, bahwa ketetapan hakim/pemerintah akan meniadakan khilaf yang terjadi.

وحكم الحاكم يرفع الخلاف

Sehingga perbedaan yang terjadi akan mengikuti pilihan hakim atau pemerintah. 

Baca juga: Doa Niat Mandi Wajib Sebelum Puasa Arafah dan Tarwiyah Idul Adha, Sabtu dan Minggu 15-16 Juni 2024

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved