Ibu Kota Negara

Cara BMKG Tangani Rekayasa Cuaca IKN Nusantara di Kaltim, Amankan Bandara VVIP IKN dan Jalan Tol

BMKG turun tangan rekayasa cuaca IKN Nusantara di Kaltim. Amankan pembangunan infranstruktur bandara VVIP IKN dan jalan tol.

TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
ILUSTRASI TOL BALIKPAPAN IKN - BMKG turun tangan rekayasa cuaca IKN Nusantara di Kaltim. Amankan pembangunan infranstruktur bandara VVIP IKN dan jalan tol. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.

BMKG turun tangan rekayasa cuaca IKN Nusantara di Kaltim.

Rekayasa tersebut demi mengamankan proses pembangunan infranstruktur bandara VVIP IKN dan jalan tol.

Persisnya BMKG melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati baru-baru ini.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Nasib Kelanjutan Pembangunan IKN Nusantara, Pemerintah Prabowo-Gibran Pangkas Banyak Anggaran PUPR

Baca juga: Jelang HUT RI di IKN Nusantara, Okupansi Hotel Four Points by Sheraton Balikpapan Hampir 100 Persen

Ia mengatakan, modifikasi cuaca dilakukan agar pembangunan infrastruktur di IKN dapat berjalan sesuai rencana tanpa kendala dari segi cuaca.

"Operasi modifikasi cuaca untuk menunjang percepatan pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan Bandar Udara VVIP IKN dan jalan tol," ujar Dwikorita dalam siaran pers, Kamis (20/6/2024).

Dwikorita menjelaskan, berdasarkan hasil analisa BMKG, wilayah Kalimantan Timmur berpotensi diguyur hujan dengan curah hujan kategori menengah pada Juni 2024.

Oleh sebab itu, operasi modifikasi cuaca dilakukan hingga 23 Juni 2024 untuk memecah awan dan mengurangi intensitas hujan.

“Maka, dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur, operasi modifikasi cuaca bertujuan untuk memecah awan supaya meminimalisir terjadinya hujan, yang dimaksimalkan antara 13-23 Juni 2024,” ungkap Dwikorita.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan, operasi modifikasi cuaca diprioritaskan di daerah yang menjadi arah datangnya angin.

Dia mencontohkan daerah Selat Makasar, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser agar awan hujan tidak mengarah ke kawasan pembangunan infrastruktur IKN.

“Penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan ke area pembangunan infrastruktur penunjang IKN, misalnya Bandara VVIP IKN dan Jalan Tol,” kata Tri Handoko.

Tri Handoko berharap, operasi modifikasi cuaca yang dilakukan dapat memberikan dampak positif untuk pembangunan, sekaligus memitigasi bencana yang berpotensi terjadi.

Baca juga: Dampak Buruk IKN Nusantara di Kaltim, Balikpapan Ketiban Efek Minor Ledakan Populasi Manusia

Dampak IKN Nusantara

Di sela pembangunan IKN Nusantara, terselip berbagai macam dampak. 

Tengok dampak buruk IKN Nusantara di Kaltim.

Salah satunya, Balikpapan ketiban efek minor ledakan populasi manusia.

Ya, Balikpapan sebagai penyangga dan kota terdekat bakal mendapatkan beban yang tidak sedikit

Keberadaan Balikpapan sebagai kota penyangga yang jaraknya lebih dekat membuat kota ini juga akan mendapatkan beban lainnya, salah satunya adalah populasi. 

Diketahui selain dampak IKN di Kaltim, ledakan populasi juga dialami Balikpapan karena adanya proyek RDMP milik Pertamina.

Kedua mega proyek itu, IKN di Kaltim dan RDMP tersebut membawa dampak juga kepada kota Balikpapan. 

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan Marinda Dama Prianto mengungkapkan, secara teoritis penduduk pasti akan bertambah.

Tapi dengan adanya pemicu atau booster seperti IKN dan RDMP akan terjadi ledakan besar populasi.

Dia memproyeksikan, hingga Tahun 2035 jumlah penduduk Balikpapan sebesar 856.000 jiwa.

Perhitungan ini berbasiskan jumlah-jumlah tertentu dan asumsi-asumsi yang sudah disepakati secara saintifik dan matematis.

"Relokasi Aparatur Sipil Negara (ASN) pasti akan berpengaruh terhadap Balikpapan sebagai penyangga IKN.

Dan RDMP saja saat ini sudah berkontribusi terhadap fenomena bertambahnya penduduk non permanen alias temporer," tutu Marinda kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Kendati demikian, lanjut dia, harus dipahami bahwa BPS mengacu pada pengategorian penduduk siang dan penduduk malam yang tentunya berbeda.

Selain itu juga, BPS memiliki konsep sendiri tentang penduduk yakni orang yang berdomisili alias penduduk permanen.

Kembali pada dampak proyek jumbo IKN dan RDMP, Marinda mengakui, sangat signifikan terhadap kemampuan dan kapasitas Balikpapan sebagai sebuah kota penyangga.

Segala fasilitas baik hiburan, pendidikan, rumah sakit, penginapan (akomodasi), restoran, olahraga, dan lain-lain terkonsentrasi di Balikpapan sebagai kota terdekat IKN dan memiliki aksesibilitas paling memadai.

Jadi, meskipun para ASN berdomisili di IKN, IKN kelak akan tetap bepergian ke Balikpapan, mencari hiburan, dan berwisata.

Dari aktivitas-aktivitas ini, ekonomi Balikpapan akan menggeliat dan tentu saja memantik atau memicu pertambahan penduduk, terutama penduduk temporer.

Kendati demikian, Mandira mengakui, hingga saat ini belum ada metode atau formulasi khusus menghitung jumlah penduduk temporer.

Oleh karena itu, seluruh stakeholder baik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Penduduk dan Catatan Sipil, maupun akademisi harus melakukan kajian lebih lanjut.

Hal ini penting mengingat Kota Balikpapan harus mempersiapkan diri dengan matang agar mampu mengakomodasi tingginya tingkat kebutuhan akan air, listrik, dan sarana-prasarana lainnya, dengan perhitungan dan strategis yang realistis. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Rekayasa Cuaca agar Proyek IKN Tak Terganggu Hujan"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved